close
Nuganomics

Emas Antam Ambruk Lagi, Global Moderat

Aksi ambil untung dan spekulasi yang di”main”kan para spekulan terhadap gejolak harga emas, usai The Fed, atau Bank Sentral AS menunda kenaikan suku bunga di pekan sebelumnya, hari ini, Selasa, 21 Juni 2016, menemukan sandungannya.

Dampaknya, di pasar lokal, emas yang diperdagangkan PT Aneka Tambang Tbk, atau Antam, pagi ini, melorot Rp 4.000 per gram dan di dipatok Rp 590 ribu per gram.

Sehari sebelumnya emas Antam  berada di level Rp 594 ribu per gram.

Untuk harga pembelian kembali atau dikenal dengan buyback  juga turun Rp 2.000 per gram menjadi Rp 538 ribu per gram.

Itu artinya jika Anda ingin menjual emas, maka Antam akan membelinya Rp 538 ribu per gram.

Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu kepada harga buyback hari transaksi.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram, dan menjelang siang, Selasa WIB,  seluruh stok emas Antam dengan berbagai ukuran masih tersedia.

Di pasar global harga emas sedikit goyah, walau pun dari penilaian para pengamat cenderung moderat, seiring pelaku pasar mengambil aksi untung dan bursa saham AS menguat pada awal pekan ini.

Mengutip laman Kitco, Selasa pagi WIB, harga emas turun dan berada di posisi US$ 1.290.

Indeks dolar Amerika Serikat melemah dan harga minyak menguat mempengaruhi pasar.

Bursa saham Amerika Serikat menguat di awal pekan ini membuat harga emas sedikit tertekan.

Akan tetapi, pelaku pasar fokus pada hasil pemilihan referendum Inggris pada Kamis pekan ini. Hasil referendum ini akan menunjukkan apakah Inggris tetap atau meninggalkan Eropa.

Investor dan pelaku pasar akan mempertimbangkan sentimen tersebut menjelang referendum Inggris. Polling terakhir menunjukkan kalau Inggris tetap di Uni Eropa. Ini juga yang membuat bursa saham AS menguat.

Meski demikian, referendum Inggris menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran di pasar.

Bila pemilih di Inggris memutuskan meninggalkan Eropa maka dapat menciptakan ketidakpastian dan ketegangan di bursa saham global, mata uang dan pasar keuangan.

Pemilihan di Inggris menjadi salah satu hal paling penting untuk global.

Namun melihat secara teknikal, pergerakan harga emas untuk pengiriman Agustus cenderung menguat.

Turbulensi pergerakan harga akan terasa terjadi dalam beberapa  hari mendatang saat di pasar global dan akan menghidupkan kembali kegairahan investor untuk membeli emas.

Bankir sentral global telah mendengar alarm yang akan keluar dari Inggris ketika keluar dari Uni Eropa.

Kecemasan atas hasil referendum 23 Juni akan memberikan kontribusi nilai yang mungkin terhapus dari saham global dan membuat harga emas mencapai level tertinggi.

Gubernur the Fed, Janet Yellen telah menyatakan keprihatinan atas apa yang mungkin terjadi dengan Brexit ketika para pembuat kebijakan di FOMC kembali menahan untuk menaikkan suku bunga pada minggu lalu.

Semua tahu bahwa beban utang ekonomi AS terus menjadi pantuan.

Investasi emas diuntungkan karena investor mencari tempat perlindungan untuk penyimpanan nilai investasi.

Bahkan jika warga Inggris memilih untuk tinggal di Uni Eropa, investor masih khawatir karena persaingan suku bunga negatif.

Hal ini berpotensi akan meningkatkan daya tarik emas yang hanya memberikan keuntungan dari kenaikan harga.