close
Nuganomics

Belum Ada Tanda Emas Global Membaik

Harga emas global, hari ini, Kamis, 26 Februari 2015, kembali naik, tapi belum mencapai tahap kinclong seperti euphoria Januari lalu yang memberi harapan bagi “save haven” untuk memborong logam mulia itu dalam perdagangan berjangka.

Salah satu sentimen yang memicu kenaikan harga emas hari ini, adalah dibukanya kembali pasar komoditas logam mulia di China setelah sempat libur selama beberapa hari untuk memperingati Tahun Baru Imlek.

Mengutip situs “bloomberg” Kamis, 26 Februari 2015, harga emas di pasar spot menetap di level US$ 1.208,20 per ounce atau naik US$ 4,60.

Sedangkan harga perak juga naik 13 sen ke level US$ 16,50.

“Setelah sempat libur beberapa hari, China kembali aktif di pasar sehingga memberikan gairah kembali ke harga emas,” jelas analis Marex Spectron, David Govett.

Pasar China selama ini memang dianggap sebagai katalis utama kenaikan harga emas. Pada Januari lalu, kenaikan harga emas mendekati level sepuluh persen dipicu oleh pembelian fisik.

Sebagian besar masyarakat China memang memborong emas untuk merayakan Imlek.

Jumlah penjualan di Shanghai Gold Exchange, yang merupakan barometer penjualan emas di China, melonjak menjadi dua ratus lima puluh lima ton pada Januari lalu. jumlah penjualan tersebut sepuluh ton lebih tinggi jika dibanding dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Menurut analisis FastMarkets, Phillip Klapwijk, dukungan pembelian emas fisik di China tidak bisa terus dipertahankan. Kemungkinan besar setelah perayaan Imlek, harga emas kembali turun karena permintaan akan emas secara fisik di China juga mengalami penurunan.

Namun, di lain sisi, pembelian emas sebagai instrumen penyelamat kemungkinan bisa terjadi sebelum Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen mengumumkan untuk menaikkan suku bunga acuan.

Saat Pasar saham menyambut gembira berita kesepakatan antara Uni Eropa dan Yunani soal perpanjangan dana talangan, harga emas turun di bawah US $ 1.200 per ounce.

Dilansir dalam mining.com, harga emas berjangka untuk pengiriman April meluncur ke titik terendah.
Kesepakatan ini menghindarkan Yunani dari potensi kebangkrutan yang bisa membuat negara itu tersingkir dari zona Euro.

Namun, kesepakatan itu baru akan disahkan setelah kreditur Yunani puas dengan daftar reformasi yang akan dikirimkan Yunanti pada pekan depan.

Langkah ini mengakhiri minggu yang penuh ketidakpastian sejak terpilihnya pemerintah baru Yunani yang berencana membalikkan langkah-langkah penghematan.

“Malam ini adalah langkah pertama dalam proses ini membangun kembali kepercayaan,” ungkap Jeroen Dijsselbloem — yang mengetuai kelompok menteri keuangan negara-negara Eropa.

Dijsselbloem menuturkan, kesepakatan itu dicapai pada pertemuan ketiga para sembilan belas menteri keuangan zona euro, setelah dua pertemuan Eurogroup sebelumnya mengalami kebuntuan.

Kesepakatan itu menawarkan ruang bernapas bagi pemerintah baru Yunani untuk mencoba untuk menegosiasikan penghapusan utang jangka panjang dengan para kreditor.