close
Nuganomics

Harga Emas Hari Ini di Comex Naik Tipis

Harga emas, hari ini, Rabu, 04 Juli, utnuk pertama kalinya, sejak dua pecan terakhir, naik  karfena adanya dorongan  kekhawatiran perang dagang.

Harga emas empat jatuh lebih dari satu persen sehingga menyentuh level terendah dalam enam bulan karena kenaikan nilai tukar dolar AS.

Seperti ditulis laman keuangan dan ekonomi “Bloomberg,” pagi ini, Rabu WIB,  harga emas di pasar spot naik tipis, nol koma satu persen per ounce setelah sebelumnya jatuh sekitar satu persen dan ini merupakan level terendah sejak  pertengahan  Desember tahun lalu.

Sedangkan harga emas berjangka AS naik tipis, nol koma satu persen

Presiden AS Donald Trump memperingatkan Organisasi Perdagangan Dunia atas perselisihan perdagangan global usah lembaga tersebut mengeluarkan laporan bahwa langkah yang dilakukan oleh AS dapat memicu perang dagang.

Menurut mereka, mengenaan tarif yang dikeluarkan oleh AS dalam pembalasan yang dilakukan oleh perusahaan mitra akan menjadi bumerang untuk pertumbuhan ekonomi AS.

Sebelumnya, AS mengatakan bahwa bahwa keputusan Kanada untuk memberlakukan tarif senilai dua belas miliar dollar atas barang-barang Amerika sebagai pembalasan untuk tarif AS atas impor baja dan aluminium Kanada tidak akan membantu ekonomi.

Kamar Dagang AS mengkritik kebijakan Presiden Trump atas perselisihan perdagangan global. keluarnya laporan dari organisasi perdagangan dunia mengenai tarif yang dikenakan oleh Washington dan pembalasan oleh perusahaan mitra akan menjadi bumerang buruk pada ekonomi Amerika.

Para pelaku pasar pun mulai kembali mengumpulkan emas karena adanya perang dagang yang diperkirakan akan semakin memburuk tersebut.

Kemarin, harga emas tergelincir ke posisi terendah dalam lebih dari enam bulan seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat  terhadap mata uang konsumen utama.

Penguatan dolar AS membuat emas menjadi lebih mahal karena logam mulia ini dijual dalam dolar AS.

Kekhawatiran akan perang dagang antara AS dan China telah menekan renminbi China ke posisi terlemahnya dalam tujuh bulan terhadap dolar.

Rupee India juga mendekati rekor terendah terhadap dolar, yen Jepang berada pada titik terlemahnya sejak pertengahan Mei dan nilai euro terkikis oleh potensi konflik kebijakan migrasi untuk membobol pemerintah Jerman.

Faktor lain yang mendongkrak dolar AS adalah membaiknya data manufaktur AS.

Dalam perdagangan kemarin, Selasa, 03 Juli, harga emas , kembali tergelincir dan mencapai tirik paling rendah selama enam bulan terakhir seiring dengan penguatan dolar Amerika Serikat  terhadap mata uang konsumen utama.

Penguatan dolar AS membuat emas menjadi lebih mahal karena logam mulia ini dijual dalam dolar AS.

Seperti ditulis laman keuangan dan ekonomi “Bloomberg,” pagi ini, Selasa WIB, kekhawatiran akan perang dagang antara AS dan China telah menekan renminbi China ke posisi terlemahnya dalam tujuh bulan terhadap dolar.

Rupee India juga mendekati rekor terendah terhadap dolar, yen Jepang berada pada titik terlemahnya sejak pertengahan Mei dan nilai euro terkikis oleh potensi konflik kebijakan migrasi untuk membobol pemerintah Jerman.

Faktor lain yang mendongkrak dolar AS adalah membaiknya data manufaktur AS.

Harga emas di pasar spot turun hamper setengah persen atau pasnya nol koma empat persen per ounce

Harga ini merupakan yang , terlemah sejak awal Desember.

Sementara itu harga emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun setengah persen .

“Ini tampaknya menjadi badai emas yang sempurna,” kata analis Societe Generale, Robin Bhar.

Investor juga menanti hasil pertemuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve Juni yang akan dirilis pada Kamis, 5 Juli mendatang dan data ketenagakerjaan AS pada hari Jumat.

Hasil positif dari The Fed atau angka pekerjaan yang kuat kemungkinan akan mendorong kenaikan suku bunga AS.

Hal itu bisa mendorong harga emas lebih rendah karena tingkat yang lebih tinggi cenderung memperkuat dolar dan juga meningkatkan imbal hasil obligasi, mengurangi daya tariknya