close
Nuga Tekno

“Yellow Pages” Akan Jadi “Digital Advertising”

Kenal Yellow Pages? Halaman Kuning! Sebuah buku tebal dengan halaman kuning yang berisi nomor telepon perorangan, perusahaan, dan instansi yang terbit setiap tahun. Buku ini terbit disetiap kota, yang selain berisi nama, alamat dan nomor telepon juga dihiasi oleh iklan yang sekaligus menerakan nomor teleponnya.

Buku ini, di zaman keemasannya, bukan main pentingnya. Ia dibagikan gratis dan diletakkan di samping telepon. Tentu saja, ketika itu, teleponnya belum memakai “hand phone” semacam Nokia, Blackberry atau pun iPhone.

Kini Yellow Pages sudah melewati masa kejayaannya. Generasi “teknologi informasi” yang remaja di akhir sembilan puluhan pasti tak bisa mengingat “yellow pages” yang diterbitkan PT Infomedia Nusantara, salah satu anak usaha Telkom, selama tiga puluh tahun lebih.

Kini pihak PT Infomedia tengah berupaya keras menyegarkan kembali produk Yellow Pages seiring perkembangan zaman yang telah memasuki era digital.

“Sudah tiga dasawarsa Yelow Pages identik sebagai buku petunjuk Telkom. Kami mau menyesuaikan dengan fenomena masyarakat untuk menggarap digital advertising,” kata Eddy Kurnia, Presiden Direktur Infomedia.
Eddy berharap, dengan aksi rebranding ini maka positioning Infomedia sebagai perusahaan penyedia jasa informasi dalam Telkom Group kian jelas di pasar. “Sekarang kita tengah bangun komunitasnya dulu melalui kegiatan bertajuk Semangat Berbisnis Bareng Yellow Pages,” katanya.

Eddy memaparkan, pasar digital advertising terus meningkat dari tahun ke tahun. Pasarnya sekitar USD 60 juta.”Masih kurang dari Rp 1 triliun, tapi year on year terus meningkat. Di 2012 lalu saja, total belanja iklan di Indonesia Rp 85 triliun, 64% dikonsumsi televisi, sisanya lagi cetak.”

“Duit Rp 85 triliun itu hasil dari karya-karya kreatif. Daripada diambil orang, mending buat kita saja, anak-anak muda kreatif binaan Infomedia. Itu sebabnya kita bikin lomba karya digital yang melibatkan 1.331 karya peserta anak-anak muda,” papar Eddy panjang lebar.

Langkah rebranding ini juga merupakan salah cara Infomedia untuk menggenjot bisnis media untuk menjadi salah satu penopang omzet pendapatan pada 2013. “Kami pada tahun ini menargetkan meraih omzetRp 1,542 triliun atau tumbuh 25% dari tahun lalu yangmencapai Rp 1,248 triliun,” kata Eddy yang mengatakan, selain bisnis media penopang lainnya adalah Business Process Outsoucing/Knowledge Process Outsourcing (BPO/KPO).

Ia juga mengungkapkan, pada tahun lalu bisnis media memberikan kontribusi sekitar 30% bagi total omzet atau sekitar Rp 374,4 miliar. “Tahun ini kita tetap bidik kontribusinya sekitar 30%, tetapi seiring target omzet yang tumbuh, pertumbuhan bisnis media juga dibidik 15% atau Rp 430,56 miliar,” katanya.

Dijelaskannya, dalam bisnis media terdapat produk buku direktori Yellow Pages, media buyer, creative, dan advertising solution.

“Buku direktori diterbitkan di 74 kota dengan penjualan sekitar Rp 250 miliar. Tahun ini kita bidik pertumbuhan penjualan 20% untuk Yellow Pages,” papar Eddy.

Seperti diketahui, pada 2012 lalu Infomedia mencatat laba bersih mencapai Rp 155 miliar atau tumbuh 8% dari 2012 sebesar Rp 143,4 miliar. Infomedia juga menargetkan laba tumbuh 23% dari tahun lalu.

Guna mencapai target tahun ini, Infomedia menganggarkan belanja modal sebesarRp 135 miliar yang berasal dari pendanaan internal.