close
Nuga Tekno

Waldo Lewat Google Maps di ‘April Mop’

Google selalu menayangkan laman interaktif dalam momen spesial.

Usai liburan kemarin, perusahaan teknologi itu kembali merilis laman berkonsep asik untuk menyambut April Mop.

April Mop yang jatuh setiap tanggal satu April dirayakan sebagai hari keisengan sedunia.

Tahun ini, Google melalui produknya, Google Maps, merilis laman interaktif bertema permainan jadul ‘Where’s Waldo?’

Permainan tersebut diangkat dari kisah anak karangan sastrawan Inggris, Martin Handford.

Waldo diceritakan sebagai seorang pemuda berkacamata berkaus garis merah putih yang selalu menyelinap di kerumunan.

Laman interaktif yang dipersembahkan Google Maps untuk April Mop tahun ini mengajak pengguna mencari keberadaan Waldo di sudut dunia.

Pengguna bisa mengetuk laman di lokasi yang ditentukan, lalu mencari Waldo. Permainan ini dibuat dalam beberapa tingkatan, mulai dari yang mudah sampai susah.

Dikutip dari Time, permainan ‘Where’s Waldo?’ di Google Maps bisa dinikmati mulai empat April besok.

Permainan ini bisa dinikmati melalui aplikasi Google Maps di Android, iOs, dan desktop. Namun ada baiknya untuk memperbarui aplikasi yang dimiliki sebelum mulai memainkannya.

Sebelum Waldo, Google juga telah mengangkat ikon legendaris lain ke dalam laman interaktifnya, seperti permainan Atari dan kisah Star Wars.

Untuk Anda tahu ada banyak versi tentang sejarah terciptanya April Mop.

Menurut bangsa Roma dan penganut Hindu, mereka merayakan Tahun Baru di sekitar tanggal satu April.

Tanggal satu ini dipilih karena dianggap sebagai cara yang pas untuk memulai tahun baru. Tanggal ini adalah tanggal yang paling dekat dengan vernal equinox.

Vernal equinox adalah waktu di saat seluruh bumi diperbaharui dengan datangnya musim semi.

Di abad pertengahan, banyak bangsa Eropa yang merayakan Tahun Baru pada tanggal 25 Maret.

Tanggal ini dirayakan sebagai Pesta Kabar Sukacita, permulaan tahun baru.

Perancis akhirnya mulai mengadopsi tanggal ini sebagai waktu merayakan Tahun Baru. Namun ternyata tak semua orang bisa menerima perubahan ini, dan ada juga yang tak mau tahu. Mereka tetap saja merayakan Tahun Baru pada tanggal 1 April.

Sementara orang lainnya yang tahu kalau 1 April bukanlah Tahun Baru mulai mengolok-olok hal ini sebagai hal yang bodoh.

Tak hanya itu, mereka juga mencoba mengelabui orang-orang tradisional ini agar percaya dengan yang mereka katakan. Akhirnya, praktik ini menyebar sampai ke seluruh Eropa.

Mengutip Refinery, Adanya lelucon dan jebakan ini juga dianggap sebagai tribut kepada salah satu dewa dalam mitos Norwegia.

Dewa yang dimaksud adalah Loki, dewa pembuat onar dan juga pembuat kekacauan.

Peran Loki dalam festival kebohongan itu lama-kelamaan makin memudar dari berbagai pemikiran mainstream.

Namun beberapa orang pagan merujuk bahwa April Mop adalah Hari Loki atau Lokiblot. Mereka menghabiskan hari untuk merayakan si pembuat orang.

Sekte lain dari paganisme dan Wicca mendedikasikan tanggal 1 April sebagai hari untuk dewa selain Loki.

Beberapa dewa yang dirayakan adalah untuk Dewi Kali, dewi kehancuran Hindu sampai dewa yang misterius yang dikenal sebagai dewa kekacauan.