close
Nuga Tekno

Twitter Tak Jual Vine untuk Konten Porno

Langkah  Twitter untuk menutup fitur  sharing video Vine miliknya menarik perhatian situs porno PornHub untuk membelinya.

Dalam sebuah surat elektronik yang dilayangkan oleh Vice President PornHub Corey Price kepada CEO Twitter Jack Dorsey, salah satu operator situs esek-esek terbesar di dunia itu, mengungkapkan kalai dia  telah  “menawar” akan membeli Vine.

“Karena Twitter akan menutup Vine dan sedang sibuk memangkas tenaga kerja, Anda dan para pemangku kepentingan bisa memperoleh manfaat dari uang hasil penjualan Vine,” tulis Price dalam suratnya, seperti ditulis laman situs  Cnet .

PornHub menyatakan tidak keberatan dengan durasi video Vine yang cuma enam detik. Angka itu disebut “sudah lebih dari cukup bagi kebanyakan orang untuk menikmati”.

Entah tawaran itu memang serius atau sekadar menyindir kondisi keuangan Twitter yang belum kunjung membaik.

Boleh jadi pula Twitter bakal menanggapi PornHub dengan serius, ketimbang hanya menutup Vine begitu saja.

Untuk diketahui , Vine adalah  pelopor video sharing berdurasi singkat di media sosial sejak empat tahun silam.

Langkag yang diambil Twitter untuk menutup Vine lebih ditujukan untuk  efisiensi tenaga kerja dan ongkos operasional yang dilakukan oleh Twitter.

Video-video yang tersaji lewat aplikasi Vine saat ini masih ditonton oleh seratus juta orang setiap bulan, namun jumlah penggunanya terus menurun.

Twitter memberikan kesempatan pada para pengguna Vine untuk mengunduh video masing-masing dalam waktu beberapa bulan sebelum situs web, aplikasi, dan platform Vine ditutup sepenuhnya.

Pendiri Vine Rus Yusupov menyatakan ketidaksetujuannya atas rencana penutupan perusahaan tersebut.

“Jangan jual perusahaan Anda!” kicaunya di Twitter, seolah menyesal telah melakukan langkah itu.

Kehendak PrnHub untuk membeli Vine ini sangat bertentangan dengan kebijakan awal dari fitur milik Twitter itu.

Vine  sejak lama telah menyembunyikan konten pornografi dari fitur pencarian layanan.

Kini, Vine mengambil langkah lebih tegas dengan melarang dan akan menghapus semua konten pornografi serta seksual yang eksplisit.

“Untuk lebih dari sembilan puluh sembilan persen pengguna kami, hal ini tidak akan mengubah apapun. Untuk sisanya, kami tak punya masalah dengan konten seksual eksplisit di internet, namun kami hanya tak mau jadi sumber atas hal itu,” tulis Vine dalam publikasi di blog resmi.

Vine melarang keras publikasi konten video yang menunjukan tindakan seksual, memperlihatkan gambar telanjang yang provokatif, ataupun memperlihatkan kelamin.

Vine akan menghapus seluruh konten macam ini, mulai dari video singkat yang dibagikan hingga foto profil pengguna.

Namun, Vine masih mempersilakan pengguna mempublikasi konten seksualitas yang mengandung nilai pendidikan, seni, alam, ataupun dokumenter.

Sejak pertama kali diluncurkan, Vine dimanfaatkan sebagian kecil pengguna untuk mempublikasi konten pornografi. Konten macam itu sebelumnya sudah disembunyikan oleh Vine agar tidak ditemukan saat pengguna mencari dengan bantuan tanda pagar (tagar/#).

Vine menegaskan akan membekukan akun pengguna yang melanggar aturan ini, bahkan akun tersebut bisa diblokir secara permanen.

Twitter. Akhir pekan lalu, telah  mengungkap rencananya untuk menutup aplikasi Vine.

Penutupan tersebut tidak akan langsung terjadi saat ini, melainkan dalam beberapa bulan mendatang.

Vine adalah aplikasi berbagi video singkat yang dimiliki oleh Twitter.

Jumlah pengguna Vine, secara bertahap dan perlahan, terus berkurang.

Tahun ini, bahkan tercatat ada penurunan pengguna sekitar sepuluh juta orang.

Pengguna Vine tak perlu khawatir soal penutupan ini.

Pasalnya, perusahaan berjanji bahwa aplikasi, website atau berbagai video singkat yang telah diunggah ke platform Vine, masih bisa diakses untuk sementara waktu ini.

“Hari ini, tak ada yang akan terjadi pada aplikasi, web atau Vines milik Anda. Kami menghargai Anda dan Vines yang selama ini diunggah, karen itu kami akan melakukan hal yang benar,” tulis pernyataan resmi Vine dalam blog perusahaan.

“Anda akan tetap bisa mengakses dan mengunduh Vines milik Anda. Kami pun akan terus mempertahankan web agar bisa tetap online,” imbuhnya.

Sekadar diketahui, saat ini Twitter memang tengah berjuang keras untuk memulihkan kondisi keuangannya. Salah satu jalan yang mereka tempuh adalah mengurangi jumlah tenaga kerja.

Penutupan Vine di iOS dan Android pun bisa jadi terkait hal itu. Pasalnya, selama ini Vine menggunakan aplikasi terpisah, sehingga perlu perawatan dan tim khusus.