close
Nuga Tekno

Sudah Ada Google Glass New Version

Setelah “mati suri” Google Glass, kacamata pintar yang menghebohkan tahun lalu itu, kini  kembali lahir dengan spesifikasi yang wuahh…

“Glass kembali hadir dengan spesifikasi beda,”  tulis laman resmi Google, Rabu, 19 Juli.

Glass yang sekarang mengusung embel-embel Enterprise Edition  dan dimaksudkan bagi sektor perusahaan, khususnya para pekerja di industri manufaktur.

Google Glass Enterprise Edition sudah digunakan oleh lebih dari lima perusahaan dari berbagai sektor di Amerika Serikat, termasuk Boeing, Volkswagen, DHL, Sutter Health, dan Agco.

Para pekerja yang mengenakan Google Glass bisa memakai teknologi augmented reality perangkat tersebut untuk hal-hal seperti menampilkan animasi berisi instruksi manual dan panduan, langsung di layar yang ditempatkan di depan mata. Dengan begitu, efisiensi kerja diklaim bisa meningkat.

“Para pekerja di berbagai bidang, seperti manufaktur, logistik, field services, dan kesehatan terbantu mengakses informasi dengan wearable device saat tangan mereka sedang sibuk,” kata Jay Kothari, pimpinan proyek Glass di bawah Alphabet, perusahaan Induk Google.

“Itulah sebabnya dalam dua tahun terakhir kami bekerja sama dengan jaringan berisi lebih dari tiga puluh partner untuk membangun software dan solusi bisnis custom untuk Glass,” lanjut dia, sebagaimana ditulis The Inquirer, Rabu, 19 Juli

Alphabet turut menerapkan perubahan desain di Google Glass Enterprise Edition supaya lebih ringan dan nyaman dipakai dalam waktu lama.

Umur baterainya juga diperpanjang.

Unit kamera di Google Glass Enterprise Edition tak lupa dipercanggih, naik dari lima megapiksel menjadi delapan  megapiksel.

Sebuah lampu indikator berwarna merah kini akan menyala saat Glass merekam video.

Salah satu kontroversi soal Google Glass di kalangan konsumen dulu memang menyangkut potensinya untuk dipakai mengambil gambar secara diam-diam.

Dengan adanya lampu yang menyala, kemungkinan itu bia diminimalisir.

Harga Glass Enterprise Edition pun masih belum dijelaskan, tapi kabarnya dipatok antara seribu tiga ratus dollar AS hingga seribu lima ratus dollar AS per unit, tergantung jumlah perangkat yang dibeli. Penjualan awalnya diperkirakan sudah “ratusan” unit.

Namun, kebanyakan pelanggan masih coba-coba.

Sebelumnya, bulan lalu, Google memang sudah memberi isyarat aka nada Google Glass versi baru.

Foto peranti kacamata pintar Google Glass generasi baru itu muncul di internet.

Google Glass versi ini disebut Enterprise Edition ini memiliki beberapa perubahan hardware.

Perbedaan utama yang nampak adalah dihilangkannya batang logam yang menghubungkan kaca dengan kepala penggunanya di versi pertama.

Terdapat juga sumbu roda untuk eyepiece-nya. Yang paling peting adalah penambahan lampu kecil yang terletak di dekat lensa kamera depan.

Lampu LED tersebut berguna untuk mendeteksi apakah kamera itu sedang beroperasi atau tidak.

Dengan demikian, orang lain akan tahu kapan pengguna Google Glass memotret atau merekam video dengan kacamatanya.

Alasan kamera yang bisa dipakai merekam secara diam-diam inilah yang paling banyak dikeluhkan dalam model pertama Google Glass, hingga muncul larangan pemakaian perangkat tersebut di tempat-tempat tertentu, seperti bioskop atau museum.

Belum diketahui jeroan hardware Google Glass terbaru ini, namun laporan sebelumnya menyebutnya akan menggunakan prosesor Intel Atom, manajemen panas yang lebih baik, umur baterai yang lebih lama, serta konektivitas yang ditingkatkan.

Versi kacamata pintar ini akan dijual terbatas melalui program Glass for Work, dimana rekanan Google bisa meng-install software khusus ke dalam perangkatnya sebelum didistribusikan.

Belum diketahui juga apakah Google akan menjual Glass terbaru ini untuk publik atau tidak.