close
Nuga Tekno

Snapchat Punya World Lens Bisa Bergerak

Snapchat tak peduli dengan ragam berita pencontekan fitur-fitur baru oleh Instgram maupun Facebook dan terus berkreasi menghasilkan produk baru yang inovatif.

Kabar terbaru yang datang dari Snapchat adalah diluncurkannya teknologi terbaru dari  augmented reality atau AR,  yang memadukan grafis komputer dengan tangkapan gambar kamera.

Hasilnya,  aneka macam filter Lenses di Snapchat meraih popularitas di kalangan pengguna layanan ephemeral messaging itu.

Snapchat belakangan mendorong penggunaan AR lebih jauh.

Caranya dengan memperkenalkan World Lenses baru berupa aneka macam efek visual yang bisa ditambahkan di lingkungan sekitar.

Fitur tersebut merupakan mengembangan lebih lanjut dari World Lens yang pertama kali diperkenalkan pada November lalu. Bedanya, World Lens kali ini bisa bergerak, berubah ketika pengguna bergerak, dan memasukkan sedikit unsur interaktif.

Pengguna, misalnya, bisa “menanam” tanaman di tanah yang kemudian akan tumbuh menjadi bunga. Lenses lain berupa tulisan “OMG” tiga dimensi yang melayang-layang di layar.

Aneka macam efek visual World Lenses bisa digunakan dengan membuka kamera belakang lewat aplikasi Snapchat dan mengetuk layar untuk memunculkan aneka pilihan lenses yang tersedia.

Setelah menemukan lenses yang dikehendaki, tekan dan geser ke tengah layar untuk menempatkannya dalam gambar tangkapan kamera.

Selanjutnya, seperti ditulis  Mashable, hari ini,  Kamis, 20 April, tinggal tekan tombol shutter untuk menjepret foto atau merekam video seperti biasa.

Walau datang dengan kreasi terbaru, Snapchat juga mendapat tantangan dari penggunanya di India yang ramai-ramai menghapus  aplikasi tersebut dari smartphone mereka.

Gerakan itu diramaikan juga dengan tagar #UninstallSnapchat.

Lantas apa penyebabnya?

Seperti juga ditulis Mashable, gerakan menghapus aplikasi Snapchat di India ternyata dipicu oleh komentar yang diduga dikeluarkan oleh CEO Snap Inc. Evan Spiegel.

Kala itu, Spiegel berkata, “Aplikasi ini hanya untuk orang kaya saja.” Hal itu diutarakan Spiegel dalam sebuah diskusi tentang pertumbuhan Snapchat.

“Saya tidak mau berekspansi ke negara miskin seperti India dan Spanyol,” tegas Spiegel lagi.

Komentar itu terungkap setelah mantan karyawan Snapchat mengajukan tuntutan di pengadilan pada Januari lalu

Karyawan itu menuduh Snapchat memalsukan ukuran jumlah penggunanya.

Karyawan yang bernama Anthony Pompliano tersebut, bekerja di Snapchat selama tiga bulan dan bertanggung jawab akan pertumbuhan Snapchat.

Ia menuduh Spiegel memandang remeh “negara miskin” saat berdiskusi tentang pertumbuhan bisnis Snapchat di negara-negara tersebut.

Kini tuntutan hukum tersebut bisa diakses oleh publik. Lantas komentar Spiegel tentang India itu didengar oleh pengguna Snapchat di negara tersebut.

Pengguna di India kemudian beramai-ramai mengutarakan pendapatnya di Twitter. Para pengguna Twitter itu bersuara tentang alasan penghapusan aplikasi Snapchat.

Aksi #UninstallSnapchat ini mengingatkan akan aksi serupa yang dialami oleh Uber.

Beberapa saat lalu, tagar #Delete Uber ramai didengungkan menyusul kebijakan Uber yang menghapus biaya tambahan dari airport.

Serikat sopir taksi konvensional kemudian memboikot dengan cara menolak menjemput penumpang di bandara