close
Nuga Tekno

Snapchat Mulai Kehilangan Pamor

Snapchat kehilangan pamor?

Jawabannya iya kalau dikaitkan dengan jumlah unduhannya yang  menurun

Diketahui, unduhan aplikasi media sosial berbagi foto dan video kilat ini menurun sebanyak da pulh dua  persen pada kuartal kedua tahun ini.

Mengutip informasi yang dimuat Phone Arena via Instinet,  penurunan jumlah unduhan dinilai cukup besar.

Apalagi, ‘musibah’ ini terjadi untuk perusahaan teknologi sekelas Snapchat yang nilainya sekarang sudah mencapai da pulh tiga miliar  dollar.

Dikaji lebih mendalam, total penurunan unduhan terbanyak berasal dari perangkat iOS.

Diketahui, penurunan unduhan Snapchat di iPhone berkisar di angka empat puluh persen.

Tak hanya jumlah unduhan yang menurun, nilai induk usaha Snapchat, Snap Inc. juga melemah

Padahal, sahamnya memuncak sesaat setelah perusahaan melakukan penawaran umum perdana

Hilangnya pamor Snapchat secara perlahan ditengarai akibat rivalnya, Facebook, menjiplak fitur Stories dan membawanya ke sejumlah aplikasi lain, termasuk Instagram dan WhatsApp.

Usaha Facebook membawa fitur vital Snapchat tersebut tak lain adalah karena uang, bukan karena budaya komunikasi pengguna internet yang sudah mulai berubah ke arah video.

Disebutkan juga, Stories memungkinkan Facebook, Snapchat, dan media sosial sosial apa pun untuk memasukkan iklan ke aplikasi pesan instan secara gratis.

Pengguna pun tak bisa menolak iklan tersebut.

Sederhananya, Facebook menjalankan sejumlah aplikasi pesan gratis dan berupaya mendapatkan pendapatan iklan melalui fitur Stories.

Dengan merebaknya Stories di berbagai aplikasi, kini kamera telah menjadi ‘keyboard‘ baru.

Perlu diketahui, masalah utama dari konten teks adalah kesulitan dalam hal monetisasi. Makanya, diperlukan cara baru, yakni melalui iklan video.

Pasalnya, konsumen akan dianggap tak akan punya masalah dengan sisipan iklan di video.

Tak bisa dimungkiri, teks masih sangat penting dan masih dipakai cukup masif, meski kehadiran platform iklan baru dianggap sebagai sebuah inovasi.

Masalahnya adalah tantangan untuk memperoleh pendapatan melalui teks. Oleh karenanya, Stories jadi solusi iklan yang ujung-ujungnya untuk meraup uang.

Snap Inc resmi memperkenalkan fitur Story Search, di mana pengguna Snapchat bisa langsung mencari Story yang diinginkan.

Misalnya, jika kamu mencari Story tentang sebuah konser yang sedang berlangsung, kamu dapat mencarinya lewat fitur ini.

Hasil pencarian akan menampilkan Story atau berkaitan dengan konser tersebut.

Fitur ini akan memudahkan pengguna untuk mencari tahu video yang relevan berdasarkan kata kunci, lokasi spesifik, atau event tertentu.

Tak perlu khawatir, Story kamu tidak secara otomatis muncul bagi mereka yang mencarinya.

Mereka harus ada di dalam Our Story–Story kolaboratif Snapchat di mana siapapun dapat berkontribusi–supaya bisa ditemukan.

Fitur ini memang tak dimiliki oleh Facebook, Instagram, atau Path.

Namun, Snapchat harus mengantisipasi persaingan yang sangat ketat sejak fitur video berdurasi singkatnya dicontek oleh jejaring sosial tersebut.

Pengguna Snapchat harus bersabar karena fitur ini baru tersedia di Amerika Serikat. Namun, fitur ini akan segera hadir di negara-negara selanjutnya.