close
Nuga Tekno

Hacker “AnonGhost”

Situs-situs milik Israel mulai bertumbangan sejak dilancarkannya serangan sporadis oleh komunitas “hacker” global yang tergabung dalam “AnonGhost” dalam operasi “perang cyber” yang mereka lancar dengan nama sandi “#OpSaveGaza” mulai 12 Juli 2014.

Perang total, atau secara menyeluruh, baru akan di mulai “AnonGhost” Senin, 14 Juli 2014 besok, dengan mengerahkan ribuan “hacker” global dengan sasaran tak terbatas. Para hacker akan menyasar seluruh instalasi penting Israel termasuk melumpuhkan situs-situs ekonomi dan sosialnya.

Terhadap serangan dan serangan total ini pemerintah zionis diharapkan tidak menganggap sepele ancaman ini.

Meski telah berpengalaman dalam menghadapi hacker, pemerintah zionis diminta tetap waspada terhadap ancaman aksi tersebut. Pasalnya, banyak orang yang berpartisipasi dalam aksi ini dan organisasi hacker ini bisa mencakup siapa saja di seluruh dunia.

“Kami menghadapi serangan DDoS hampir tiap hari. Namun kali ini memang jumlah partisipannya bisa jadi lebih banyak dibanding biasanya,” ujar Dina Beer, CEO dari Israel Internet Association. ISOC merupakan pengelola koneksi internet Israel ke seluruh belahan dunia.

Menurut Beer, dia yakin bisa mengandalkan teknologi dan pengalaman yang dimiliki negaranya. Pengamat keamanan dan teknologi Israel dari Tel Aviv University mengatakan jika pemerintah tidak boleh menganggap enteng hal ini.

“Sangat bodoh jika hal ini diabaikan atau dianggap hal yang sepele,” ujar Isaac Ben-Israel, seperti dikutip melalui Times of Israel, Kamis, 10 Juli 2014.

Menurut Ben-Israel, selama beberapa hari ini telah terjadi peningkatan serangan ke jaringan Israel sebanyak 900 persen. Serangan ini paling banyak datang dari negara-negara Arab dan berpenduduk muslim.

“Biasanya sekitar 100 ribu serangan per hari. Sekarang meningkat menjadi jutaan serangan dari seluruh dunia, terutama negara Islam. Angka itu hanya hitungan serangan yang menargetkan situs pemerintah. Kami belum menghitung serangan terhadap komputer warga atau kantoran,” ujar Ben-Israel.

Serangan-serangan itu, katanya, termasuk upaya untuk mencuri data dari situs korban, men-deface halaman situs, atau mematikan jaringan web dengan serangan DDoS. DDoS merupakan aksi serangan jaringan internet dengan cara memenuhi lalu lintas trafik ke server yang ditargetkan.

Biasanya para hacker menggunakan trafik buatan yang diarahkan untuk membobol server target. Secara tidak langsung, server akan penuh dan jaringan terpaksa mati.

“Teknik DDoS kebanyakan berhasil, terutama di negara dengan jaringan yang tidak ter-manage dengan baik,” kata Ben-Israel.

Hacker mengirimkan pesan #OpSaveGaza melalui Facebook, Twitter dan situs yang diretas untuk memperingatkan Israel. Mereka berjanji akan melakukan serangan besar-besaran ke ribuan situs Israel besok, Jumat, 11 Juli 2014.

“Pada 14 Juli nanti, #OpSaveGaza akan menyerang ribuan situs Israel dengan teknik Denial of Service. Ini akan menjadi serangan paling besar terhadap IsraHell untuk mengekspos kepada dunia akan aksi terorisme yang mereka lancarkan,” pesan hacker.

Hacker menyebut negara zionis tersebut dengan IsraHell (Hell – Neraka).

Serangan hacker ini sebagai respons atas aksi Israel menyerang Gaza. Serangan udara Israel menghancurkan ratusan tempat di Jalur Gaza, Palestina.

Tags : slide