close
Nuga Tekno

Postingan di Twitter Kembali Seperti Dulu

Urutan postingan di Twitter akan kembali seperti dulu?

Jawabannya iya.

Linimasa itu  hendak memberikan kontrol lebih bagi pengguna dalam menentukan seperti apa pengalaman menggulir linimasa atau scrolling timeline yang diinginkan.

Hal ini diumbar melalui rentetan kicauan akun resmi Twitter Support).

Pengguna bisa memilih apakah ingin urutan linimasanya terkurasi berdasarkan kicauan yang dianggap paling penting, atau sesuai kronologis terbalik atau reverse chronological order seperti dahulu, tweet terbaru muncul paling atas, disusul tweet sebelum-sebelumnya di bawah.

Twitter sadar bahwa urutan linimasa yang terkurasi yang diberlakukan sejak dua thun lalu tak selalu memuaskan pengguna.

Kerap kali linimasa justru sesak dengan selipan iklan, kicauan yang disukai teman, kicauan dari orang yang diikuti teman, dan sebagainya

Tak jarang pengguna justru bingung karena kicauan teman sejak berjam-jam lalu terus-terusan muncul di urutan teratas, sementara kicauan terbaru sulit ditemukan.

Kendati demikian, ada pula yang suka dengan linimasa terkurasi. Pasalnya, pengguna lebih mudah menemui kicauan-kicauan yang sedang populer pada saat tertentu.

Melihat adanya nilai plus dan minus ini, maka Twitter memperbolehkan pengguna memilih sendiri jalan mana yang terbaik bagi masing-masing.

Dalam pembaruannya, Twitter bakal menyematkan penyetelan “Show the best Tweets first

Penyetelan itu berbentuk toggle. Pengguna bisa menyalakan toggle untuk mengaktifkannya, atau mematikan toggle untuk merasakan kembali linimasa berbasis urutan waktu dari kicauan terbaru hingga terlama.

Belum diumbar kapan opsi ini berlaku bagi seluruh pengguna.Twitter hanya mengatakan bakal menguji coba opsi ini dalam beberapa pekan mendatang. Kita tunggu saja!

Sebelumnya, Twitter berencana merilis fitur baru bertajuk “presence”, memungkinkan pengguna melihat siapa saja teman yang tengah online.

Hal ini dikemukakan CEO Twitter, Jack Dorsey. “Bermain-main dengan beberapa fitur baru Twitter, ‘presence’ dan ‘threading’,” kata Jack Dorsey, dikutip KompasTekno dari Phone Arena

Fitur semacam presence sejatinya bukan inovasi baru. Sebelumnya, Facebook sudah menerapkan mekanisme seperti itu di jejaring sosialnya dan layanan berbagi foto Instagram.

Menurut Jack Dorsey, presence menjadi penting untuk mempermudah interaksi dengan teman di Twitter.

Tak perlu lagi menduga-duga apakah seseorang sedang on atau off dari Twitter ketika hendak mengobrol via layanan mikroblog tersebut.

Selain presence, Jack Dorsey juga menyebut “threading”. Sesuai namanya, ditur tersebut bertujuan mempermudah pengguna mengikuti sebuah obrolan di Twitter. Intinya, pengguna bisa mengobrol dengan teman dengan tampilan yang tersusun secara kronologis dan sistematis.

Belum dijelaskan bagaimana persisnya mekanisme fitur ini. “Kami tengah mencoba beberapa fitur untuk membuat Twitter semakin enak untuk mengobrol. Presence dan balasan threading. Sekarang masih tahap awal,” kata Head of Product Twitter, Sarah Haider.

Selain itu,  Twitter juga  tengah menyiapkan sebuah fitur yang merekomendasikan akun-akun yang layak untuk di-unfollow.

Seperti ditulis laman  Slate,  fitur ini dihadirkan sebagai pelengkap dari fitur sebelumnya.

Sebagaimana kita ketahui Twitter memang sudah memiliki “Who to Follow” yang merekomendasikan akun-akun yang layak untuk diikuti pengguna.

Fitur rekomendasi unfollow ini nantinya akan melihat seberapa jauh kita berinteraksi atau memperhatikan kicauan-kicauan akun yang bersangkutan.

Jika ternyata kita abai dan tak begitu mempedulikan kicauan akun tersebut, maka Twitter akan merekomendasikan untuk diunfollow.

Lewat pernyataan resminya, Twitter pun mengonfirmasi kabar ini. Mereka mengatakan memang tengah melakukan serangkaian ujicoba sebelum dirilis secara massal untuk semua pengguna.

“Kami tahu bahwa orang menginginkan linimasa Twitter yang relevan. Salah satu cara untuk mendapatkannya adalah dengan berhenti mengikuti orang yang tidak berinteraksi dengan mereka secara teratur,” ungkap pihak Twitter.

“Kami menjalankan pengujian yang sangat terbatas untuk memunculkan akun tertentu untuk dicek apakah mereka ingin berhenti mengikuti atau tidak,” lanjut mereka.

Beberapa pengguna Twitter pun melaporkan telah menemukan fitur ini. Pada fitur tersebut, Twitter memberi beberapa rekomendasi orang-orang atau akun yang layak untuk di-unfollow.

“Orang-orang yang layak untuk di-unfollow? Terima kasih Twitter,” ungkapnya, seraya menyertakan cuplikan gambar fitur tersebut.

Belum mendapati keberadaan fitur ini di beberapa akun yang kami cek. Artinya, ujicoba fitur ini memang sangat terbatas untuk pengguna tertentu yang memenuhi syarat dari Twitter.

Secara teori, fitur ini tentu akan sangat membantu pengguna untuk menyaring siapa saja akun-akun yang relevan untuk diikuti sesuai dengan minat pengguna.

Kendati Twitter belum mengungkapkan kapan fitur ini akan dirilis secara massal untuk seluruh pengguna.