close
Nuga Tekno

Posting Original Facebook Sepi Pengguna

Facebook kini dihadapkan masalah besar akibat para penggunanya makin jarang mengunggah posting original.

Yang dimaksud dengan “posting original” di sini adalah yang  kontennya ditulis atau dibuat sendiri oleh pengguna, ketimbang  sekadar melanjutkan sharing konten lain, seperti misalnya berbagi tautan ke situs berita.

The Information, sebuah situs yang kritis terhadap konten-konten aplikasi, Rabu, 13 April 2016, mengungkapkan, hingga pertengahan tahun lalu, jumlah sharing secara keseluruhan di Facebook mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

Bahkan jumlah posting original menunjukkan penurunan lebih besar, yang mencapai dua puluh satu persen year over year. Pada awal tahun ini, penurunan posting original terjadi lagi sebesar lima belas persen year over year.

Artinya, pengguna Facebook semakin jarang melakukan “update status”, menulis sesuatu, mengunggah foto atau jenis konten lainnya.

Posting original memegang peranan penting bagi Facebook karena jenis konten ini paling banyak menghasilkan interaksi pengguna.

Status yang mengumumkan pertunangan atau update soal keluarga, misalnya, bakal memancing komentar dan “like” yang menghidupkan suasana di layanan tersebut sehingga membuat pengguna betah berlama-lama.

Muncul pertanyaan  kenapa para pengguna Facebook makin jarang mengunggah posting bikinan sendiri?

Ada beberapa kemungkinan faktor yang bisa mengakibatkan hal tersebut.

Pertama adalah banyaknya jumlah “teman” dalam jaringan pengguna.

Semakin banyak teman, maka lingkungan di Facebook bakal terasa semakin tidak privat sehingga kurang cocok untuk berbagi hal-hal yang bersifat pribadi, seperti soal keluarga tadi.

Digabungkan dengan aneka berita serta iklan yang bertebaran di News Feed, Facebook pun berubah menjadi tempat yang teralu ramai dan riuh dengan informasi sehingga membuat tak nyaman.

Dampaknya, hanya sebagian pengguna yang secara rutin mengunggah posting original.

Dari seluruh pengguna aktif mingguan Facebook, misalnya, hanya 39 persen yang selalu menunggah posting original setiap pekan, menurut data yang dilansir The Information.

Kemungkinan lain, sebagian aktivitas sharing telah bergeser ke layanan pesan instan dan kompetitor Facebook.

Contohnya Path yang berisi teman-teman pilihan dan Snapchat yang mendorong pengguna untuk merekam dan berbagi video singkat setiap hari.

Facebook selama ini telah mencoba berbagai upaya -baik yang kasat mata maupun tidak- untuk mendorong pengguna agar lebih banyak posting.

Misalnya dengan mengubah algoritma News Feed agar lebih menonjolkan posting original, mengingatkan pengguna mengenai event yang berlangsung seperti Hari Ayah, atau mengangkat kembali posting lama yang diunggah bertahun-tahun lalu.

Harapannya, hal-hal di atas akan menggugah pengguna supaya melakukan posting sehingga menghasilkan percakapan baru dengan para pengguna lain.

Sementara itu, kabar terbaru dari Facebook datang dari  Mark Zuckerberg yang memperlihatkan aplikasi Facebook versi percobaan di iOS.

Di dalamnya tampak aplikasi yang bersangkutan menampilkan dua opsi posting baru, yakni musik dan slideshow, di samping opsi-opsi lain yang sudah ada seperti foto, video, feeling, dan check-in.

Aplikasi Facebook di ponsel Zuckerberg juga menampilkan tombol GIF.

Opsi-opsi posting di atas belum tentu akan disalurkan ke aplikasi Facebook versi final.

Tapi setidaknya mereka menunjukkan bahwa sang raksasa jejaring sosial sedang mencari cara baru untuk meningkatkan engagement pengguna lewat posting original.

Penurunan posting original memang tak menimbulkan ancaman langsung bagi jejaring sosial terbesar di dunia itu.

Namun, jika tren ini berlanjut, lama kelamaan pengguna bakal kehilangan alasan untuk membuka Facebook.

Lihat saja Facebook Messenger yang lumrah dipakai untuk bertukar pesan antar-sesama pengguna

Sebagian pesan yang dikirim bahkan bisa berakhir tanpa terbaca sama sekali.

Biasanya pesan-pesan ini berasal dari orang lain yang belum memiliki hubungan pertemanan dengan akun pengguna.

Memang, Facebook bakal memberi notifikasi apabila seseorang yang bukan teman mengirim pesan. Pesan-pesan ini tersimpan dalam folder “Message Request”.

Tapi, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Jumat (8/4/2016), belum tentu semua pesan dari orang tak dikenal bakal ditampilkan dalam “Message Request”.

Pesan-pesan yang dianggap sebagai spam bakal dialihkan ke folder tersembunyi. Di sinilah mereka “terkubur”, tanpa disadari keberadaannya oleh pengguna.

Bagaimana cara mengakses folder “rahasia” itu dan membaca pesan-pesan tersembunyi di dalamnya? Ikuti langkah-langkah berikut.

Pertama, jalankan aplikasi Facebook Messenger di smartphone Android dan buka menu setting di pojok kanan atas layar.

Untuk aplikasi Facebook Messenger di iOS, icon ini terletak di pojok bawah layar.

Dari layar baru yang terbuka, buka opsi “People”, kemudian pilih “Message Request”.

Di sini tersimpan pesan-pesan dari orang yang belum memiliki hubungan pertemanan.

Tapi itu belum semuanya.

Untuk melihat isi folder tersembunyi, pilih opsi “See filtered request yang terdapat persis di daftar “Message Request”.

Daftar semua pesan yang disembunyikan dan belum terbaca oleh pengguna pun segera tergelar.

Pesan-pesan tersembunyi ini juga bisa diaskes melalui browser desktop.

Caranya adalah dengan log-in ke Facebook, klik icon “Inbox” di pojok kanan atas, pilh “Message Request”, lalu klik “See Filtered Request” di bawah daftar.

Pilih “See All untuk membuka window pop-up menjadi laman full-screen.