close
Nuga Tekno

Planet Mirip Bumi Itu Sangat Panas

Setelah enam bulan menemukan eksoplanet yang mirip dengan Bumi, dengan harapan bisa sebagai sebagai “pemukiman” baru manusia, badan antariksa Amerika Serikat, NASA, kembali merilis bahwa planet itu tak layak untuk tempat tinggal

Planet yang diberi nama Kepler-138b itu, menurut NASA, ternyata eksoplanet ini bukan kembaran Bumi, melainkan kembaran planet Mars, dan i lebih ringan dari Mars.

Planet Kepler-138b ini juga berwarna merah dan penuh dengan bebatuan. Lokasinya sekitar dua ratus tahun cahaya dari Bumi. Ia bersemayam di konstelasi Lyra.

Massa Kepler-138b kepadatannya masih di bawah Mars. Bobot Mars sendiri sekitar sepersepuluh dari bobot Bumi.

Bisa dibilang Kepler-138b adalah eksoplanet super mungil yang sangat ringan, mengingat Mars adalah planet terkecil di sistem tata surya.

“Kepler-138b sejauh ini menjadi eksplanet terkecil dari segi radius dan massa. Kehadirannya bisa menjadi ‘purwarupa’ untuk kelas planet kecil agar lebih umum,” tulis para ilmuwan di dalam jurnal Nature, seperti dikutip dari situs Los Angeles Times.

Untuk mengitari bintang induknya, Kepler-138b tak sendiri. Ia ditemani oleh dua planet lainnya, yaitu Kepler-138c dan Kepler-138d. Orbit mereka pun sangat rapat. Secara berurutan, ketiganya mengorbit ‘mataharinya’ selama sepuluh hingga dua puluh tiga hari.

Sementara itu, dua ‘temannya’, Kepler-138c dan Kepler-138d ukurannya ternyata sedikit lebih besar dari Bumi, namun tingkat kepadatannya berbeda. Kepler-138c sama dengan Bumi, tetapi Kepler-138d kurang dari setengah kepadatan Bumi.

Khusus Kepler-138d, diyakini mengandung materi lebih ringan, yaitu air dan hidrogen.

Sebelumnya pada Januari kemarin instrumen Kepler milik NASA menemukan eksoplanet Kepler-438b dan 442b yang mirip dengan Bumi.

Ukuran Kepler-442b lebih besar dari Bumi dan mengorbit bintangnya setiap seratus dua belas hari sekali. Sedangkan kepler-438b memiliki ukuran lebih besar dua belas persen dari Bumi.

Jika dilihat dari ukurannya, Kepler-438b diklaim menjadi yang lebih berpotensi sebagai kembaran Bumi ketimbang 442b.

Namun, bintang Kepler-438b dan 442b berada di dalam konstelasi Lyra dan dilaporkan ukuran bintangnya lebih dingin dan lebih kecil dari ukuran matahari.

Walau nampaknya Kepler-438b terlihat lebih memungkinkan sebagai kembaran Bumi, namun nyatanya ia tidak memenuhi ‘syarat’ karena ukuran bintangnya tidak sama dengan matahari.

nstrumen Kepler milik badan antariksa Amerika Serikat, NASA baru-baru ini berhasil menemukan eksoplanet baru bernama Kepler-138b diyakini sebagai planet kembaran Mars. Apakah eksoplanet itu bisa membuka celah harapan ilmuwan sebagai tempat layak huni?

Diketahui Kepler-138b ini mengitari bintang induknya tak sendirian. Ia ditemani oleh dua planet lainnya, Kepler-138c dan Kepler-138d. Orbit mereka pun sangat rapat. Secara berurutan, ketiganya mengorbit ‘mataharinya’ selama 10 hari, 14 hari, dan 23 hari.

Dari jurnal Nature yang dipublikasikan tim ilmuwan, saking rapat orbitnya, posisi ketiga planet ini sangat berdekatan. Kemudian, Kepler-138b yang permukaannya berbatu ini diyakini sangatlah panas membara.

Para ilmuwan pun langsung menyimpulkan eksoplanet mungil ini tidak mungkin layak huni bagi makhluk hidup.

Lagi pula, sebuah planet bisa dikatakan layak huni apabila ukurannya menyerupai Bumi dan mengorbit bintang yang sama seperti Matahari, serta menyelesaikan waktu orbit dalam kurun waktu sekitar satu tahun.

Massa Kepler-138b adalah 0,066 dari massa Bumi — bisa dibilang massa dan kepadatannya masih di bawah Mars. Bobot Mars sendiri sekitar sepersepuluh dari bobot Bumi. Bisa dibilang Kepler-138b adalah eksoplanet super mungil yang sangat ringan, mengingat Mars adalah planet terkecil di sistem tata surya.

Jarak Kepler-138b juga terbilang jauh, yaitu berada di konstelasi Lyra sekitar 200 tahun cahaya dari Bumi.

Nyatanya tak hanya Kepler-138b sebagai kembaran Mars yang mendiami Lyra. Bulan Januari kemarin, NASA juga menemukan eksoplanet kembaran Bumi bernama Kepler-438b dan 442b.

Walau permukaan Kepler-438b dipercaya oleh peneliti NASA, Doug Caldwell, mengandung bebatuan dan elemen air, tetap saja umat manusia harus meneliti langsung ke planet tersebut untuk menentukan kandungan batu, air, dan gas di sana.

“Setiap Kepler memburu para planet dan berhasil mengumpulkan data yang seperti harta karun ini, menandakan kita sudah selangkah lebih dekat untuk menjawab pertanyaan apakah itu sendirian di alam semesta,” ujar John Grunsfeld dari NASA menanggapi soal temuan eksoplanet di luar sistem tata surya.

los angeles times dan nasa.com

Tags : slide