close
Nuga Tekno

Pilih Spotify Atau Joox untuk Streaming

Anda penikmat di layanan streaming?

Kalau iya pasti Anda memiliki akses ke Spotify dan Joox

Lantas muncul pertanyaan baru, mana yang lebih asik dari keduanya?

Tentu untuk menentukan mana yang lebih asik diperlukan langkah “pembedahan’ di antara dua aplikasi ini.

Kalau begitu kita mulai dari Spotify.

Untuk Anda tahu, diilihat dari tampilan interface, Spotify tampak simpel karena memang mengutamakan kemudahan dan kesederhanaan.

Keuntungan dari tampilan simpel yang diusungnya membuat performa Spotify terasa enteng dan cepat.

Proses pendaftaran cukup mudah, tidak memerlukan kartu kredit. Pengguna bisa juga mendaftar dengan akun Facebook dan email.

Mengenai katalog musik Spotify  Anda akan mendapatkan  dalam beberapa kategori.

Namun yang paling menarik adalah kategori Genre dan Mood yang di dalamnya akan terbagi lagi menjadi beberapa sub kategori.

Urusan playlist berdasarkan mood, Spotify sepertinya lebih unggul karena pilihannya banyak. Misalnya, ketika Anda sedang terjebak macet, ada playlist yang dinamai Macet Jakarta.

Berbagai suasana hati juga coba diakomodir Spotify dengan sejumlah playlist dengan nama seperti Mager Parah, Mood Booster, Semangat Pagi, Generasi Galau, bahkan playlist untuk menemani saat jogging dan main game.

Sebagai pemain nomor satu di layanan streaming musik, katalog Spotify lebih kaya dengan lebih dari tiga puluh  juta lagu.

Update lagu anyar pun terbilang cepat dibandingkan layanan streaming musik lain, karena diperbarui setiap minggu.

Ada banyak pihak ketiga yang mengupload playlist mereka untuk dinikmati publik, mulai dari label rekaman, media, musisi, sampai pengguna biasa. Hanya dengan follow beberapa pembuat playlist, lagu yang kita dengarkan akan bervariasi.

Kalau malas mengikuti akun orang lain pun, kita bisa memanfaatkan playlist Discover Weekly. Playlist ini diperbarui setiap hari Senin dengan tiga puluh lagu baru.

Di sini, lagu-lagu yang ditambahkan dipilih oleh algoritma yang memperkirakan lagu-lagu sesuai selera pengguna.

Kualitas suara Spotify terbilang baik, bahkan ketika kita mengaturnya dalam mode terendah.

Kita bisa mengatur kualitas suara sesuai dengan kecepatan koneksi internet perangkat, yakni low, medium atau high. P

erlu diingat, pengaturan low akan lebih menghemat data. Sebaliknya, pengaturan kualitas tertinggi mengkonsumsi lebih banyak data.

Bicara tentang  sinkronisasi antar perangkat jadi pertimbangan penting.

Pasalnya, pengguna akan menggunakan lebih dari satu perangkat untuk menikmati musik streaming, tak hanya di ponsel tetapi juga tablet, dan laptop.

Spotify menawarkan kemudahan dalam urusan sinkronisasi. Pengaturan di salah satu perangkat akan secara otomatis tersimpan dan berlaku di perangkat lainnya. Demikian juga dengan lagu-lagu yang didownload.

Semua lagu yang ada di salah satu perangkat akan otomatis tersimpan di semua perangkat secara otomatis. Jadi meski berpindah-pindah perangkat, pengguna tidak akan kehilangan playlist favorit asalkan menggunakan akun yang sama.

Spotify menawarkan pengguna menjajal gratis layanan premium selama 1 minggu bagi yang baru bergabung. Jika masa trial gratis habis, kita masih bisa mendengarkan lagu, namun dengan adanya ‘gangguan’ iklan audio.

Spotify menawarkan beberapa skema subscription atau berlangganan Ada juga paket keluarga untuk berlangganan secara berkelompok hingga maksimal enam orang. Harganya tentu saja akan jauh lebih hemat.

Setelah kita membedah Spotify,  kini, mari membahas Joox.

Cara mendaftar Joox sangat mudah.

Kita bisa mendaftar menggunakan akun We Chat, Facebook maupun Email. Secara tampilan, interface Joox terlihat lebih berwarna dan atraktif dibandingkan Spotify.

Bagi yang suka gonta-ganti tampilan, Joox menyediakan berbagai tema yang bisa didownload di Theme Gallery dan diaplikasikan. Sayangnya, tampilan keren ini membuat smartphone terasa ‘berat’, terutama untuk ponsel low end dengan prosesor pas-pasan dan kapasitas RAM kecil.

Katalog musik milik Joox tidak sebanyak Spotify. Sebagai pendatang baru, Joox memang harus mengakui kalau Spotify yang sudah lebih lama di ranah streaming musik, lebih kaya untuk urusan katalog lagu.

Meski demikian, Joox berupaya mengakomodirnya dengan menyediakan sejumlah kategori. Untuk memikat pengguna, Joox juga melokalisasi layanannya dengan menawarkan katalog Local Flavor.

Joox juga punya katalog musik lainnya seperti Genre, Mood dan Editor’s Pick yang merupakan hasil kurasi orang-orang yang ada di industri musik.

Di Editor’s Pick, isinya akan berganti secara berkala, mulai dari playlist bertema harian seperti Throwback Thursday, I Love Monday, ada juga playlist yang dibuat dari momen yang sedang happening misalnya Waspada Banjir.

Tambahan, Joox punya fitur lirik di mobile. Spotify dulu pernah punya fitur ini untuk desktop, namun kini sudah dihilangkan.

Untuk urusan ini, Joox sukses mengambil hati pengguna yang hobi mendengarkan musik sambil bernyanyi menghafalkan liriknya.

Kualitas suara Joox cukup bagus, meski tidak sebaik Spotify. Joox menyediakan pengaturan kualitas suara dengan kualitas low, medium dan high. Sama seperti yang berlaku di Spotify, pengaturan low akan menghemat data, sementara pengaturan dengan kualitas paling tinggi akan mengkonsumsi lebih banyak data.

Menariknya, Joox punya fitur tambahan DTS untuk meningkatkan kualitas audio. Namun untuk menggunakan fitur ini, pengguna harus membayar biaya tambahan.

Bagi pengguna baru, Joox menyediakan layanan menjajal fitur DTS gratis selama tiga bulan.

Mendukung mobilitas, baik Spotify maupun Joox memiliki fitur sinkronisasi yang tidak ribet. Dengan sinkronisasi yang mudah, semua lagu yang ada di akun kita akan tersimpan di semua perangkat secara otomatis.

Untuk berlangganan, Joox menerapkan skema biaya  per minggu atau bisa juga berlangganan bulanan. Ada trial gratis layanan Premium selama satu bulan bagi pengguna baru.

Jika masa trial atau berlangganan habis, kita tidak bisa menikmati lagu-lagu berlabel VIP dan tidak bisa menggunakan fitur download.

Oh ya, ada cara lain untuk bisa menikmati layanan VIP gratis selama satu hari. Syaratnya cukup mudah, yakni memposting lagu yang kita dengarkan ke Facebook dan WeChat.

Alhasil, pengguna diuntungkan, Joox pun secara tidak langsung memanfaatkan pengguna untuk mempromosikan layanannya di media sosial.

Spotify maupun Joox, masing-masing punya kelebihan dan kekurangannya. Tergantung selera dan kebutuhan juga sih, kalian lebih suka pakai Spotify atau Joox?

Tags : slide