close
Nuga Tekno

“Paswoord?” Ucapkan, Nggak Usah Ditulis

Kesalahan menulis “paswoord?” Itu yang paling sering dialami oleh para pemakai laptop atau pun smartphone. Salah lagi dan salah lagi. Akibatnya berantakan. Email nggak mau jalan. Bahkan sering “ambruk.” Ya, ujungnya kacau.

Kedepan Anda tidak usah repot-repot lagi. Google sedang menyiapkan “paswoord” yang bisa jalan dengan diucapkan.

Apa bisa? Ya bisa. Paling tidak itu yang sedang dirancang oleh layanan internet itu untuk membantu orang-orang yang sering melakukan kesalahan dalam penulisan “paswoord.” Anda bisa mengucapkan apa saja pilihan “paswoord” yang dimiliki, lantas akses internet jalan.

“Paswoord” sebagaimana lazimnya adalah rangakaian rangkaian huruf, nomor maupun gambar kode tertentu, agar susah untuk diretas dan menjadi milik “pribadi” si pemakai. Kode ini biasanya, hanya, diketahui oleh diri sendiri kecuali aksesnya menjadi milik bersama.

Nah, kedepan Anda tidak perlu lagi mengetikkan huruf, angka atau gambar apapun untuk bisa mendapatkan akses. Anda cukup mengucapkannya saja, entak apa itu lantas internet Anda tersambung.

Dan perusahaan internet raksasa, Google, yang bakal memulai langkah “spektakuler” ini. Perusahaan ini lewat sebuah proyek besarnya sedang merampungkan “paswoord” dengan ucapan.

Pemilik Android itu tengah menguji coba password yang dapat diucapkan pada browser besutannya, Chrome.

Melansir The Register, Senin 8 September 2014, password yang dapat diucapkan merupakan pengembangan terbaru yang masih diuji coba dan berpotensi menjadi password Chrome reguler. Kabar ini disampaikan oleh pekerja Google sekaligus penggemar Chrome, Francois Beaufort melalui akun Google+.

“Segera, setelah Anda fokus pada kolom password, lembaran akan menunjukkan Anda sandi yang kuat dan dapat diucapkan yang akan disimpan dalam password Chrome Anda,” tulis dia.

Pembaharuan password generator yang diuji coba Google itu mengancam penyedia layanan password yang sudah populer, LastPass dan 1Password.

Upaya Google untuk membangun manager password secara mandiri sebenarnya pernah dilakukan pada Oktober tahun lalu. Google memperkenalkan akses password Chrome secara lokal, tanpa perlu otentifikasi.

Namun, langkah itu justru mengkhawatirkan pengguna, sebab mekanisme password itu akan membuka lebar peluang penyerang malware dan mengganggu kerja dan rumah tangga pengguna.

Tags : slide