close
Nuga Tekno

Partikel Matahari Mengarah ke Bumi

Partikel matahari, atau yang dikenal dengan sebutan coronal mass ejection, melesat dengan kecepatan yang sangat dahsyat 560 mil per detik ke luar angkasa dan sangat berpotensi mengarah ke bumi.

Ledakan matahari, yang menurut para limuwan ruang angkasa, kabarnya terjadi hari ini, Kamis, dan masih belum dapat dengan tepat di prediksi arahnya. “Kemungkinan sangat berpotensi mengarah ke Bumi dan melewati pesawat luar angkasa milik NASA,” seperti dikutip dari “Sciencebloh.”

Matahari melepaskan CME atau partikelnya yang langsung mengarah ke Bumi. Fenomena matahari ini mengirimkan miliaran ton partikel ke luar angkasa yang bisa mencapai Bumi dalam waktu tiga hari.

Ilmuwan NASA mengatakan, partikel ini tidak akan dapat menembus atmosfer planet dan tidak berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, fenomena ini bisa mempengaruhi sistem elektronik dalam satelit yang ada di luar angkasa dan sistem elektronik di Bumi.

Model riset percobaan NASA berdasarkan observasi dari Solar Terrestrial Relations Observatory NASA menunjukkan bahwa CME meninggalkan matahari di kecepatan lebih dari 500 mil per detik. Kecepatan super tersebut merupakan kecepatan umum pada CME.

Ilmuwan badan antariksa Amerika Serikat ini juga mengungkapkan, CME bisa mengakibatkan fenomena cuaca luar angkasa yang dinamakan badai geomagnetik. Fenomena ini juga menimbulkan munculnya aurora, terutama di wilayah kutub.

CME juga dapat melewati pesawat luar angkasa Messenger dan Juno. Operator di Bumi dapat menempatkan pesawat luar angkasa tersebut ke modus aman (safe mode) untuk melindungi instrumen dari partikel matahari tersebut.
Badan Antariksa dan Aeronautika Nasional mengungkapkan, melalui laman resminya,, “Matahari telah meletupkan partikel radiasi korona ke arah bumi dan dampaknya dapat dirasakan pada satu atau tiga hari setelah kejadian tersebut.”

Pengamatan dari Badan Pengawas Urusan Terestrial Surya dan Badan Pengawas Heliosfer dan Surya dari NASA menjelaskan kecepatan letupan partikel-partikel itu mencapai sekitar 1.448 kilometer perdetik alias 5.212.800 kilometer perjam!.

“Merunut kepada sejarah, letupan radiasi matahari dengan kecepatan secepat itu telah menyebabkan dampak menengah hingga berat kepada Bumi,” jelas laman NASA.

Selain itu NASA juga telah memberi peringatan kepada operator pesawat antariksa Spitzer dan Messenger, gelombang radiasi badai matahari akan melalui kedua fasilitas tersebut.

“Kejadian tersebut hanya berdampak minor kepada pesawat antariksa dan perlu diperhatikan oleh operator pesawat karena partikel surya bisa menganggu peralatan elektronik dalam komputer,” jelas laman NASA.

Badai radiasi korona yang langsung mengarah ke bumi dapat menyebabkan fenomena cuaca antariksa seperti badai geomagnetis ketika hal itu bergesekan dengan selubung magnet bumi, magnetosfer, selama beberapa saat.

Badai radiasi korona adalah fenomena di bintang matahari yang dapat melepaskan partikel tenaga surya ke ruang angkasa.

Tags : slide