close
Nuga Tekno

Opera Pensiunkan Layanan Gratis Olaf

Pengguna aplikasi Opera VPN tentu akrab dengan Olaf, tokoh kartun yang menjadi maskot aplikasi Virtual Private Network tersebut, di platform Android dan iOS.

Sayang, tak lama lagi Olaf sang Viking dengan helm bertanduk itu akan segera undur diri dari hadapan pengguna.

Opera selaku pemilik Opera VPN telah memutuskan untuk menghentikan layanan gratis tersebut pada 30 April mendatang. Olaf pun pensiun.

“Kami semua di Opera termasuk Olaf berterima kasih dengan tulis atas segala dukungan Anda selama beberapa tahun terakhir. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya,” tulis Opera dalam sebuah posting berisi pengumuman.

Diatas pengumuman berjudul “Olaf Pensiun” itu ada gambar wajah Olaf yang tertunduk, terlihat sedih.

Opera VPN diluncurkan pada  dua tahun lalu sebagai aplikasi stand alone untuk platform Android dan iOS, setelah sebelumnya Opera mengintegrasikan fitur VPN di peramban desktop besutannya.

Sebenarnya Opera menjanjikan Opera VPN bakal terus tersedia secara gratis untuk “selamanya”, dengan mendapat pemasukan dari iklan. Sayang, janji tinggal janji. Opera melanggar kata-katanya sendiri.

Selain versi gratis, Opera juga menyediakan versi berbayar bernama Opera VPN Gold yang menawarkan sejumlah benefit, seperti kecepatan lebih tinggi dan jumlah region VPN lebih banyak.

Namun, sebagai obat kecewa bagi pelanggannya, Opera akan memberikan langganan gratis selama satu tahun di penyedia VPN lain, yakni SurfEasy Ultra.

Sebelumnya SurfEasy dimiliki oleh Opera, tetapi kemudian dijual ke Symantec tahun lalu.

VPN adalah layanan untuk menyamarkan alamat IP perangkat pengguna, dengan mengalihkan trafik ke server pihak ketiga. Hal ini mengaburkan identitas pengguna sehingga sulit dilacak, misalnya oleh hacker atau pengiklan.

Selain untuk melindungi privasi di internet, VPN juga bisa dipakai menyamarkan domisili, sehingga dapat membuka layanan online yang dibatasi berdasarkan negara, misalnya situs web video streaming.

Sebagimana dirangkumi Gizmodo, Kamis, Opera VPN hanya salah satu penyedia layanan Virtual Private Network yang banyak ditemukan di internet.

Alternatifnya, -selain SurfEasy yang disebutkan di atas- antara lain TunnelBear dan Winscribe untuk layanan VPN gratis dengan pembatasan kuota data per bulan.

Ada juga layanan-layanan VPN berbayar lain, seperti ExpressVPN dan IPVanish.

Sebelumnya, pemerintah Rusia resmi menghapus layanan  VPN di negaranya.

Aturan ini mulai efektif berlaku pada November tahun

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri yang menandatangani aturan tersebut, sebagaimana dilaporkan  Mashable.

Bunyi aturannya tak spesifik mengarah ke penghapusan VPN. Lebih jelas, aturan baru itu ingin memberantas segala bentuk teknologi yang memungkinkan masyarakat Rusia mengakses situs-situs yang dilarang di negara tersebut.

Diketahui, VPN merupakan salah satu cara untuk membuka akses ke situs yang disensor di sebuah negara.

Sebelum Rusia, China lebih dulu menetapkan aturan ini dengan mewajibkan Apple memberantas aplikasi VPN dari toko aplikasi Apple App Store cabang China.

Rusia memang hampir mirip dengan China dalam hal ketatnya pengawasan konten internet.

Pada empat tahun  lalu, Vladimir Putin mengeluarkan aturan yang mengharuskan perusahaan internet menyetor seluruh data pengguna Rusia ke server pemerintah.

Dalih aturan itu untuk mengawasi dan mengontrol penyebaran konten ilegal yang tak sesuai nilai-nilai di Rusia.

Terlepas dari tujuannya, banyak masyarakat Rusia yang tak setuju dengan ketetapan pemerintah.

Awal bulan ini, ketika aturan pelarangan VPN diwacanakan, sejumlah pengunjuk rasa membanjiri jalanan Moskwa.

Mereka ingin pemerintah tak jadi meneken aturan tersebut.