close
Nuga Tekno

“Octopus” Jadi Nama Resmi Android O?

Google membuat “lompatan” baru dengan meninggalkan nama kudapan sebagai nama resmi sebuah Android besutan mereka terbaru lewat “easter egg” pada Android O beta versi final.

“Ini pantas diduga Google akan meninggalkan kudapan sebagai nama resmi Android-nya,” tulis “phone arena” hari ini, Rabu, 26 Juli.

Memang, nama resmi untuk sistem operasi Android mereka terbaru “O” belum diumumkan.

Namun, berdasarkan petunjuk Google dari versi final dari Android O Beta, bisa saja Android terbaru itu dinamakan Octopus atau Gurita.

Bagaimana nama Octopus bisa muncul?

Dalam Android O Beta, Google menyelipkan easter egg.

Easter egg adalah pesan tersembunyi di software, biasanya berupa pesan atau lelucon yang bisa dibuka dengan teknik tertentu.

Easter egg tersebut dapat ditemukan di bagian Settings, About, Phone, dan Android Version.

Nah, ketika logo O ditekan, layar langsung menampilkan gurita virtual alias octopus. Pengguna

Android O versi beta pun bisa berinteraksi dengan gurita tersebut. Anda bisa menggerakkan octopus itu ke sana ke mari sesuka hati.

Kehadiran octopus ini yang memunculkan spekulasi beragam dari para pecinta Android.

Ada yang menduga Google bakal melakukan perubahan dengan tak menyertakan nama camilan atau kudapan manis pada sistem operasinya.

Mungkin saja Android O bakal jadi Android Octopus.

Meski begitu, masih banyak yang yakin bahwa Google akan terus konsisten dan mempertahankan tradisi.

Mungkin saja Google cuma ingin mengecoh atau bercanda melalui kehadiran octopus pada Android O.

Terlepas dari apa pun niat Google menghadirkan octopus, yang jelas Android O Beta versi final ini menandai tak lama lagi masyarakat harus menanti. Android O seharusnya akan segera rilis untuk publik.

Sebelumnya, dalam sebuah rilis resminya, Google  telah membenarkan bahwa Android O adalah Android versi 8.0.

Pada waktu itu Google masih belum mau membeberkan nama resmi dari OS terbaru bikinannya itu.

Android O sendiri kemungkinan besar sudah akan dirilis pada bulan Agustus mendatang. Itu artinya, raksasa internet itu sudah akan membeberkan nama resmi Android 8.0 dalam waktu dekat ini.

Sementara itu, ada sebuah situs yang berusaha menebak nama resmi dari Android O.

Menurut laporan tersebut, Android terbaru bikinan Google ini ternyata tidak akan dinamakan sebagai Android “Oreo” seperti banyak diperkirakan.

Berdasarkan kode yang tercantum di Android 8.0, situs Myce memperkirakan bahwa OS tersebut akan memiliki nama resmi Oatmeal Cookie.

Dari mana dugaan tersebut datang?

Situs Myce “membedah” kode dari Android 8.0 dan menemukan banyak kode yang dituliskan sebagai oc-dev.

Kode yang satu ini sejalan dengan branch name yang digunakan oleh Google.

Sedangkan, nama yang paling dekat dengan inisial “oc” adalah oatmeal cookie. Oleh karena itulah, nama resmi dari Android O diperkirakan sebagai Android Oatmeal Cookie.

Google sendiri masih belum mau mengonfirmasikan kabar tersebut. Kebenarannya baru bisa dibuktikan saat OS tersebut resmi dirilis nanti.

Android 8.0 “O” hadir dengan berbagai fitur baru.

Setidaknya ada lima fitur yang jadi andalan Google, yakni picture-in-picture, notification dots, autofill with Google, smart text selection, dan performa yang semakin meningkat.

Lantas, apa saja yang baru dari Android O?

Setidaknya ada lima fitur yang jadi andalan Google dalam Android O.

Pertama, picture-in-picture. Fitur ini sudah lebih dulu hadir di aplikasi YouTube.

Fungsinya untuk meningkatkan produktivitas, di mana pengguna bisa menjajal aplikasi A sembari menonton Netflix atau YouTube pada layar yang lebih kecil.

Kedua, notification dots. Fitur ini merupakan tahap lebih lanjut dari mekanisme swipe down untuk melihat notifikasi pada aplikasi. Pengguna cukup memencet lama ikon aplikasi, notifikasi yang belum terbaca pun akan muncul.

Ketiga, autofill with Google. Fitur ini mempermudah pengguna ketika hendak log-in ke media sosial.

Misalnya saja di Twitter. Google akan mengisi username dan password secara otomatis, sehingga proses log-in tak memakan waktu lama.

Keempat, smart text selection. Fitur ini membuat mekanisme copy-paste kata dan kalimat lebih mudah.

Ketika hendak mem-blok suatu alamat, nomor telepon, atau restoran, pengguna tak perlu mem-blok kata per kata.

Google akan mengenali frasa dan konteks, sehingga pengguna bisa mem-blok kata per kata (bukan satu kalimat) untuk disalin dan dipindahkan ke ruang layar lain.

Kelima, untuk urusan performa, Google menjamin Android O akan jauh lebih hemat daya baterai. Ini dimungkinkan berkat optimasi sistem operasi yang diracik Google.

Selain itu, dalam hal keamanan, Google juga mengklaim bakal memanfaatkan machine learning untuk memindai lima puluh miliar aplikasi per hari.

Jika ada aplikasi yang terbukti berbahaya, maka aplikasi tersebut akan langsung “ditendang” dari toko aplikasi Play Store.

Tags : slide