close
Nuga Tekno

Raib di Toko Aplikasi, Musical.ly ke Tik Tok

Sejak Kamis  kemarin, aplikasi video musik singkat Musical.ly sudah tak ditemukan lagi di Play Store milik Android maupun App Store milik iOS.

Jika pengguna melakukan pencarian terhadap Musical.ly, mereka akan langsung diarahkan ke aplikasi Tik Tok yang menawarkan fungsi serupa.

Di Play Store, hasil yang akan muncul adalah aplikasi bertajuk “Tik Tok – including musical.ly.”. Logo aplikasi pun berubah menjadi lambang Tik Tok dengan potongan logo musical.ly sedikit di ujung kotak.

Dilansir dari The Verge, perusahaan asal China yang mengembangkan aplikasi Tik Tok, ByteDance memang sudah merger aplikasi Musical.ly pada November tahun lalu

Kabarnya, ByteDance merogoh kocek sebanyaksatu miliar dollar  atau sekita empat belas trliun  rupiah dalam transaksi ini.

Dengan adanya aksi merger ini, ByteDance ingin memfokuskan pengguna Musical.ly dan Tik Tok ke satu aplikasi saja.

Musical.ly yang diluncurkan empat tahun lalu memiliki sekitar seratus juta pengguna yang terfokus di Amerika Serikat.

Sedangkan, Tik Tok yang dibuat pada dua tahun lalu memiliki sekitar lima ratus  juta pengguna perbulan.

Selain itu, hal ini juga dilihat menguntungkan dari sisi bisnis. Para pemasang iklan tak perlu lagi dipaksa untuk memilih antara Musical.ly dan Tik Tok, ataupun repot-repot memasang iklan pada dua platform.

“Penggabungan Musical.ly dan Tik Tok terjadi secara alami, karena keduanya memiliki misi untuk menghadirkan pengalaman yang sama,” ujar salah satu pendiri Musical.ly sekaligus Senior Vice President Tik Tok Alex Zhu, dikutip dari TechCrunch.

Setelah peleburan kedua aplikasi, aplikasi Musical.ly pada gawai akan langsung berubah menjadi aplikasi Tik Tok setelah pengguna melakukan update.

Akun, video unggahan, dan pengaturan pribadi pengguna pun secara otomatis dipindahkan ke Tik Tok.

Aplikasi pembuat video pendek belakangan kian digemari oleh generasi Z untuk memacu kreativitas sekaligus sebagai ajang eksistensi diri.

Tik Tok dan Musical.ly menjadi dua platform untuk membuat dan berbagi video pendek berdurasi kurang dari satu menit.

Musical.ly merupakan perusahaan yang didirikan oleh Alex Zhu dan Luyu Yang dengan Musical.ly Inc sebagai pengembang.

Musical.ly merupakan aplikasi pembuat video pendek yang lebih dulu ada dan tren dibandingkan ‘sang adik’ Tik Tok.

Aplikasi ini ada sejak tiga tahun lalu itu untuk menawarkan kemudahan membuat video pendek yang unik untuk dibagikan ke sesama pengguna hingga ke Facebook, Twitter, dan Instagram.

Di masanya, aplikasi ini sukses menjadi wadah bagi ‘Kids Jaman Now’ untuk mengeksplorasi kreativitas.

Sejumlah fitu yang dihadirkan antara lain ‘Time Machine’ untuk memutar video secara reverse, slow motion, fast, dan lapse. Bukan hanya itu, aplikasi ini juga dibekali filter berupa fitur color filter untuk mengkostumisasi tone warna dalam video.

Selain itu, platform ini juga menawarkan opsi ‘duet’ bagi pengguna yang ingin bernyanyi bersama dengan orang lain di tempat terpisah. Interaksi semacam ini yang tidak dimiliki ‘sang adik’ Tik Tok.

Sama halnya dengan Tik Tok, Musical.ly juga bisa digunakan untuk membuat video lip-sync, menari, hingga mengerakkan tangan sembari menjulurkan lidah. Untuk urusan kualitas video, semuanya bergantung pada kreativitas muser

Sementara Tik Tok seakan jadi cara bagi perusahaan untuk mengatasi kekurangan pada Musical.ly. Fitur yang lebih interaktif dengan sejmlah efek khusus jadi salah satu kecanggihannya. Sebut saja efek hair drying, shaking, dan shivering yang bisa dipakai sembari memutar lagu hip-hop, stiker 3D, dan berbagai fitur canggih lainnya.

Teknologi kecerdasan buatan dan pengkap gambar jadi kombinasi yang dihadirkan pada Tik Tok. Bisa dikatakan, aplikasi yang tersedia sejak dua tahun lalu ini merupakan varian lebih canggih dari Musical.ly.

“Sepanjang tahun ini, Tik Tok menjadi platform video pendek dan jaringan sosial dari Cina yang populer. Tik Tok melompat ke nomor satu ke jumlah unduhan di seluruh dunia. Baru-baru ini Tik Tok mengungumkan di China saja, mereka memiliki  seratus lima puluh juta pengguna harian,” tulis App Annie dalam keterangan tertulis.