close
Nuga Tekno

Misteri “Hard Disk” Memakai Huruf “C”

Tak banyak orang tahu kenapa “hard disk” di balut dengan huruf “C.”

Melihat komputer sendiri, melihat komputer milik teman dan melihat komputer milik orang lain yang bahkan tidak kita kenal ternyata ada sebuah kesamaan yang diemui. Kesamaan itu adalah pada hardisk drive memiliki huruf yang sama yaitu Local Disk C.

Semua mereka, pengguna PC desktop ataupun laptop, pasti menyadari, huruf yang dipakai oleh sistem operasi, terutama Windows/MS-DOS, untuk hard disk utama yang terpasang di dalamnya adalah huruf “C”.

Banyak newbie terkadang juga bingung, kenapa musti pakai huruf “C” kenapa tidak menggunakan huruf yang lain, A, B, ….Z atau mungkin kenapa tidak menggunakan angka 1,2,3… dan seterusnya?

Siapa pun juga jadi bertanya – tanya siapa yang punya ide memakai huruf “C” tersebut?

Dalam referensi Anda bisa menemukan jawaban tersebut. Ide pemberian huruf “C” berawal dari sistem operasi yang digunakan pada kompter IBM.

Sebelum microsoft memperkenalkan windows, IBM merupakan sistem operasi komputer yang dipakai terlebih dahulu.

IBM menggunakan huruf abjad untuk membedakan logical drive pada sistem seperti CP-40 dan CP/CMS. Penggunaan huruf abjad juga dipakai dalam sistem CP/M untuk membedakan memori penyimpanan.

Kemudian Microsoft membeli kloningan sistem CP/M dari IBM. Sistem tersebut yang dikenal dengan 86 DOS. Sistem ini kemudian diadopsi ke komputer – komputer baru diberi nama MS DOS.

Mengingat sistem ini kloningan dari sistem CP/M maka skema penamaan pada hardisk juga sama seperti skema penamaan hardisk pada CP/M.

Komputer pada masa itu belum menyertakan hardisk sebagai tempat penyimpanan utamanya.

Alasanya adalah hardisk pada saat itu harganya masih mahal.

Floppy merupakan media penyimpanan saat itu.

Floppy disk pada komputer saat itu diberi label A dan B. Pemberian nama label A dan B seakan sudah tidak bisa diubah – ubah lagi saat itu dan sepertinya juga sudah dipatenkan untuk dipakai pada semua sistem.

Barulah pada tahun 1980an hardisk menjadi standar penyimpanan utama bagi komputer. Namun karena label A dan B sudah digunakan pada floppy disk maka hardisk diberikan label C.

Dari sejarah di atas akhirnya hingga kini label C tetap digunakan pada hardisk local Drive C. Pada local drive C ini juga merupakan sebagai tempat utamanya file – file system bermukim. Di era komputer modern saat ini, pemberian label ini bisa diubah dengan mudah. Seperti pada komputer windows seri terbaru terdapt disk manager yang membantu anda dengan mengubah label pada drive sesuka anda.

IBM pada awalnya menggunakan huruf abjad untuk membedakan logical drive yang ada di dalam sistem mereka, seperti CP-40 dan CP/CMS, yang pada kemudian hari, huruf abjad itu juga dipakai untuk membedakan peranti physical storage yang dipakai dalam sistem CP/M.

IBM kemudian membuat kesepakatan dengan perusahaan software Microsoft pada tiga puluh lima tahun lalu, yang pada akhirnya membeli kloningan sistem CP/M IBM yang kemudian disebut dengan 86-DOS.

Microsoft kemudian mengadopsi 86-DOS untuk PC-PC baru IBM, dengan beberapa perubahan yang signifikan, dan memberi nama baru dengan nama MS-DOS, walau IBM lebih sering menyebutnya dengan PC DOS.

Karena merupakan kloningan dari sistem CP/M, maka MS-DOS juga mengadopsi skema sistem penamaan hard disk dari CP/M, yang juga mengadopsi dari sistem IBM yang dibangun sebelumnya.

Lama situs “Gizmodo,” pekan lalu mengungkapkan, walau hard disk sebenarnya sudah ada sejak enam puluh lima tahun lalu, PC yang dipasarkan pada masa itu biasanya belum dilengkapi dengan peranti penyimpanan internal karena hard disk masih mahal.

Alih-alih, PC menggunakan disket “floppy” yang pada mulanya diberi label sebagai drive “A” dalam MS-DOS dan beberapa sistem operasi yang ada saat itu. Ukuran disket floppy yang digunakan saat itu adalah lima seperempat inci.

Beberapa sistem memiliki dua drive disket floppy, yang kemudian diberi label dengan huruf “B”.

Saat floppy disk ukuran 3,5 inci diperkenalkan, penamaan drive A dan B sudah tidak bisa diubah-ubah lagi, dan seperti diresmikan untuk dipakai dalam semua sistem.

Pada tahun 1980-an, barulah hard disk menjadi standar penyimpanan dalam sebagian besar PC. Karena dua huruf awal abjad sudah dipakai untuk drive bagi floppy, maka logikanya peranti penyimpanan ketiga yang berupa hard disk itu diberi label “C”.

Drive C kini pada umumnya dipakai sebagai media penyimpanan utama dalam komputer, termasuk di file-file milik sistem operasi yang dijalankan.

Walau komputer-komputer baru yang diluncurkan saat ini sudah tidak memiliki floppy drive lagi, skema penamaan itu tetap dipakai.

Pada sistem operasi modern, pengguna tentu saja bisa dengan mudah mengubah, menambah, atau menghapus nama-nama drive yang dipakai.

Sumber: Gizmodo