close
Nuga Tekno

Microsoft Kembali ke ‘Khittah” Awalnya

Laman situs “the verge,” hari ini, Senin, 15 Mei, menulis dengan getir bahwa Microsoft tak akan lagi memproduksi ponsel dan kembali ke kodrat awalnya sebagai perusahaan berbasis software.

“Mocrosoft menerima kenyataan bahwa bisnis ponsel mereka tak bisa kalahkan Apple dan Android,” tulis “the verge.”

Mereka pun berencana tak memproduksi ponsel lagi.

Namun, hal itu tidak berarti membuat perusahaan yang berbasis di Redmond, Amerika Serikat ini menyerah di industri ponsel.

“Respon Microsoft adalah dengan membuat iOS dan Android menjadi perangkat yang lebih baik. Mungkin ini terdengar tidak intuitif, tetapi ini akan menjadi lebih berguna bagi sebagian besar pengguna Windows daripada menjual ponsel yang ditenagai Windows sendiri,” jelas Joe Belfiore, Corporate Vice President di divisi Operating Systems Group

Pesimisme ini sudah tampak dari pernyataan CEO Microsoft, Satya Nadeela.

Ia memprediksi bahwa di masa depan manusia akan menggunakan rata-rata enam perangkat untuk kepentingan yang berbeda-beda setiap harinya, dan tak ada satu perangkat Windows Phone pun ada di antaranya.

Sebelumnya, Nadeela sempat memberi sinyal soal masa depan Lumia.

Dalam catatan “the verge” disebutkan bahwa Belfiore-lah yang menunjukkan kenyataan pada Microsoft.

Kenyataan bahwa makin banyak orang berinteraksi dengan ponsel mereka didunia.

Namun, hanya segelintir yang menggunakan Windows Phone, sebagian besar adalah pengguna iOS dan Android.

Untuk itu, Microsoft ingin memastikan bahwa layanan Microsoft kini bisa diakses menggunakan ponsel apapun.

Belfore juga mengatakan bahwa perusahaannya hendak merangkul kembali mantan pengguna Windows Phone. Tapi, hal ini dilakukan Microsoft tanpa menelurkan satu produk ponsel cerdas pun.

Microsoft malahan akan memuluskan jalan pengguna iOS dan Android di platform miliknya.

Salah satunya adalah dengan merilis beberapa fitur untuk memudahkan pengguna berpindah dari iOS ke Android atau sebaliknya lewat Windows 10. Fitur ini memang tampak serupa dengan yang dimiliki MacOS.

“Ada pekerjaan yang kami lakukan untuk membantu orang dengan kehidupan kompleks mereka dengan cara yang lebih terorganisir. Kami akan melakukan banyak pekerjaan yang fokus untuk membuat PC Windows kompatibel dengan semua perangkat,” terang Belfiore

Sekedar informasi, Build adalah acara tahunan Microsoft bagi para pengembang perangkat lunak dan website yang memanfaatkan platform Microsoft.

Beberapa teknologi ini diantaranya Windows, Windows Phone, Microsoft Azure, dan lainnya.

Meski demikian, pengguna mengomentari bahwa mereka masih kesulitan menggunakan fitur tersebut. Sebab, Microsoft memang punya banyak aplikasi untuk mengorganisir aplikasi antar platform. Tapi, mereka tidak “ngobrol” satu sama lainnya.

Masih mirip dengan apa yang dilakukan Apple, Microsoft menyediakan fitur Timeline dan Cortana.

Keduanya, memungkinkan Anda untuk melanjutkan aktivitas yang sebelumnya dilakukan di ponsel  untuk segera melanjutkannya ke perangkat Windows 10 tepat dimana Anda meninggalkannya.

Perusahaan ini juga merilis layanan cloud Microsoft Graph. Layanan ini memungkinkan developer menghubungkan aplikasi mereka ke berbagai ponsel dan PC.

Graph bisa dimanfaatkan sebagai gerbang antar aplikasi mobile untuk berbicara dengan desktop.

Graph juga menyediakan banyak fungsi, seperti melanjutkan bacaan yang sudah Anda lakukan di mobile, untuk diteruskan di PC maupun sebaliknya.

“Apa yang kami harapkan dilakukan oleh orang-orang adalah melakukan aktivitas di Graph, kami mendapatkan pengguna yang paling tidak terlibat, jika tidak bisa menyukai aplikasi kami. “

“Ketika ini terjadi, kami akan mengerjakan cangkan Windows dan Cortana akan membatu untuk mempromosikan pengalaman aplikasi sehingga pengguna bisa melanjutkan apa yang mereka tinggalkan,” papar Belfiore.

ni tidak akan menjadi langkah yang mudah bagi perusahaan yang dibangun Bill Gates tersebut. Apple membatasi ekosistemnya dengan beberapa cara, seperti akses terhadap perpesanan.

Untuk itu, Belfiore mengatakan bahwa mereka “akan melakukan yang terbaik” untuk lebih unggul dari keterbatasan Apple itu.

“Kami akan mencoba membantu pengalaman terbaik untuk konsumen yang telah memilih platform kami,” tuturnya.

“Satu perbedaan terbesar mengenai apa yang akan kami lakukan dari apa yang sudah dilakukan Apple sejauh ini adalah bahwa kami benar-benar merangkul semua perangkat. Kami benar-benar akan menyediakan fleksibilitas tinggi pada end-user dan konsumen bisa memilih perangkat apa saja sesuka mereka,” tambah Belfiore.

Di masa depan, Microsoft melihat bahwa platformnya akan menyediakan pengalaman sebagai organizer atau pengatur berbagai platform.

“Di masyarakat orang menggunakan banyak perangkat dan belum ada cara untuk mengatur apa yang Anda lakukan di dalamnya. Mereka tidak terorganisir,” kata Belfiore.

“Bagi kami apa fokusnya berpusat pada manusia. Anda adalah orang yang melakukan aktivitas yang berbeda dan Anda akan memilih perangkat yang berbeda dari perusahaan yang berbeda sehingga kami bisa memahaminya untuk Anda.”