close
Nuga Tekno

Kini Ada Jempol ke Bawah di Facebook

Facebook, hari ini, tampil dengan sangat mengejut di  update terbarunya  untuk aplikasi pesan instan Messenge dengan menambahkan tombol reaksi, layaknya di layanan jejaring sosial itu.

Yang menarik, salah satu tombol reaksi itu adalah logo jempol ke bawah.

Tombol ini tidak tersedia di layanan jejaring sosial Facebook, tetapi khusus di aplikasi Messenger saja.

Pengguna harus meng-update aplikasi Messenger untuk bisa menggunakan fitur ini.

Banyak yang mengartikan tombol jempol ke bawah itu sebagai  tombol “Dislike”.

Meski demikian,  Facebook menyebutnya sebagai tombol reaksi “No” alih-alih “Dislike”.

Menurut Facebook, tombol jempol ke bawah itu dibuat untuk mempermudah pengguna dalam memberi jawaban atas rencana atau ide yang diajukan oleh orang lain dalam sebuah percakapan.

Bocoran tombol reaksi berlogo jempol ke bawah ini sudah mulai ramai dibicarakan sejak awal Maret ini.

Banyak yang menyebutnya sebagai cikal bakal tombol “Dislike” di layanan Facebook.

Namun ternyata, tombol jempol ke bawah ini dihadirkan Facebook ke layanan pesan instan Messenger. Facebook memiliki alasan tersendiri mengapa tidak ada tombol Dislike di layanannya.

Selain jempol ke bawah, tombol reaksi lain yang tersedia serupa dengan fitur di jejaring sosial, yakni love yang dimodifikasi, laugh, wow, sad, angry, dan like (jempol ke atas).

Selain fitur tombol Reaction, Facebook juga menghadirkan fitur Mention atau mencolek teman di grup percakapan Messenger.

Fungsi dan cara kerjanya sama dengan fitur Mention di WhatsApp, yakni dengan mencantumkan logo @ di depan nama kontak yang diinginkan, tanpa spasi.

Saat tombol @ ditekan, deretan nama yang ada dalam kontak grup percakapan akan dimunculkan, pengguna tinggal memilih siapa yang ingin dicolek.

Desas-desus mengenai pembuatan tombol “dislike” atau “jempol ke bawah” di Facebook selalu saja muncul dan ramai dibicarakan.

Meski demikian dapat dipastikan bahwa tombol tersebut tak akan terwujud.

CEO Facebook Mark Zuckerberg sendiri telah berulang kali mengatakan bahwa perusahaan tidak akan pernah membuat tombol “dislike”.

Alasannya, tombol tersebut bertentangan dengan prinsip utama Facebook.

Di sisi lain, desas-desus mengenai tombol “dislike” malah kembali ramai.

Penyebabnya adalah ditemukannya tombol “jempol ke bawah” yang sedang diuji coba dalam layanan Messenger.

Tombol “jempol ke bawah” itu pun sudah dikonfirmasi memang benar ada dan sedang diuji coba.

Tetapi satu hal yang perlu dicatat, keberadaan tombol itu tidak berarti akan muncul sebagai reaksi di bawah setiap konten di linimasa Facebook. Pasalnya, Facebook dan Messenger adalah layanan yang benar-benar berbeda. Emoticon di Facebook dan Messenger pun diperlakukan berbeda.

Di Messenger, emoticon tak memiliki label apa pun dan berfungsi sebagai ekspresi tambahan dalam percakapan pribadi. Fungsi emoticon ini sama seperti yang ada di layanan pesan instan lain, seperti WhatsApp.

Zuckerberg sendiri tak memberi kepastian mengenai tombol “dislike”. Sejak 2014 lalu, dia hanya mengatakan bahwa timnya sedang memikirkan kemungkinan membuat tombol itu, tanpa pernah ada tindakan serius.

Selain itu, tujuan utama Facebook membuat tombol reaksi (love, haha, wow, sad, dan angry) adalah untuk memicu empati para penggunanya. Tombol “dislike” kelihatannya tidak termasuk ke dalam tujuan tersebut

Beberapa saat lalu, Facebook mengumumkan bahwa mereka berencana untuk membuat tombol empati sebagai pelengkap dari tombol Like di linimasa Facebook.

CEO Facebook, Mark Zuckerberg,  memperkenalkan tombol empati tersebut, yang diberi nama “Reactions”.

“Hari ini, kami memperkenalkan Reactions, tombol yang lebih ekspresif dari tombol Like,” tulis Zuckerberg di halaman Facebook resminya, Kamis (8/10/2015) pagi waktu Palo Alto, California, AS.

Reactions adalah sederetan tombol serupa emoticon yang bisa mengekspresikan enam perasaan,

Pertama melihatnya, kita  merasa tombol-tombol tersebut mirip dengan fitur yang tersedia di jejaring sosial Path.

Untuk menggunakannya, pengguna bisa menekan dan menahan tombol Like dalam beberapa lama untuk memunculkan sederetan ikon Reactions tadi. Mereka kemudian bisa memilih salah satu ekspresi yang diinginkan.

Facebook tengah menguji coba tombol Reactions ini, tetapi tak semuanya bisa mencoba. Tombol Reactions baru diluncurkan bagi pengguna Facebook yang tinggal di Irlandia dan Spanyol.

“Tombol Reactions memberikan cara baru mengekspresikan cinta/suka, kekaguman, humor, dan kesedihan. Memang, ini bukan tombol dislike, tetapi bisa mempermudah Anda mengekspresikan rasa sedih dan simpati,” kata Zuckerberg.

Beragam reaksi ditunjukkan pengguna Facebook di posting-an milik Mark Zuckerberg itu.

Beberapa ada yang memujinya. Namun, beberapa juga tetap menginginkan Facebook memberikan tombol dislike.