close
Nuga Tekno

Ketika Facebook Mulai “Anarkis”

Facebook mulai anarkis. “Memaksa”

Itulah yang ditulis laman situs “pc magazine,” Kamis, 16 Juni 2016, ketika mengeluarkan ultimatumagar penggunanya  memakai aplikasi manajemen foto Moments.

Betulkah Facebook mulai “nakal” dengan ultimatum ini?

Nampaknya iya.

Peringatan Facebook  untuk mengunduh aplikasi Moments berlaku sebelum awal  Juli mendatang.

Jika tidak?

“Pengguna berisiko kehilangan semua foto yang telah disinkronisasikan dari ponsel pintar ke akun di aplikasi Facebook,” tulis “pc magazine.”

Foto-foto tersebut tersembunyi di bagian “synced from phone” yang sudah ada sejak empat tahun silam.

Fitur ini memungkinkan pengguna secara otomatis mengunggah semua foto yang diambil dari ponsel ke folder pribadi.

Fitur otomatis ini  akan dimatikan oleh Facebook, meskipun diyakini hal itu tak akan disadari pengguna.

Langkah menghapus foto-foto tersebut bisa jadi merupakan cara Facebook untuk ‘memaksa’ para pengguna beralih menggunakan Moments, yang telah hadir pada Juni tahun lalu, tetapi adopsinya belum memuaskan bagi perusahaan.

Moments sendiri berfungsi mengetahui riwayat foto, menyusunnya sesuai event, dan mengindetifikasi wajah teman-teman pengguna agar lebih mudah membagikannya secara langsung dengan mereka.

Upaya Facebook memaksa pengguna untuk memakai sebuah aplikasi millik mereka, pernah dilakukan pada Facebook Messenger.

Facebook mendorong adopsi penggunaan Messenger kepada miliaran penggunanya dengan mematikan fitur kirim pesan di aplikasi jejaring sosial.

Upaya itu bisa dibilang membuahkan hasil manis, mengingat kini jumlah pengguna Messenger  sudah mencapai sembilan ratus juta.

Messenger juga menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh di platform iOS dan Android.

Khusus untuk fitur Messenger-nya, Facebook agaknya ingin menguasai seluruh aktivitas pertukaran pesan di Android.

Mereka kembali  meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna mengirim chatting dan SMS lewat satu platform, yakni Messenger.

Dengan kata lain, tampilan antarmuka kedua aplikasi dikombinasikan jadi satu. Hanya saja, mayoritas fitur spesial pada Messenger tak bisa digunakan untuk mengirim SMS.

Cuma satu fitur yang bisa digunakan, yakni stiker. Pengguna bisa mengirim SMS dengan menyematkan stiker-stiker lucu dari Messenger.

Fitur ini sudah diuji sejak Februari lalu dan kini mulai meluncur untuk beberapa pengguna Android, sebagaimana dilaporkan TheVerge.

Kemampuan baru pada Messenger ini dinamai Chat Heads. Sesuai tajuknya, semua pesan diklaim bakal tersusun apik dan muncul dengan notifikasi yang tampil di kepala layar.

Facebook meyakinkan pengguna tak perlu khawatir dengan isu privasi. Server Facebook tak akan tahu pertukaran SMS pengguna. Semuanya terjadi secara lokal di ponsel pengguna.

Pasalnya, SMS dan chatting Messenger tetap merupakan dua unsur terpisah. Hanya antarmukanya saja yang dibuat seakan menyatu.

David Marcus, petinggi Facebook yang khusus menangani Messenger,  mengatakan integrasi antarmuka SMS dan chatting Messenger akan dinikmati hampir di semua negara.

Namun belum jelas negara mana saja yang dimaksud dan kapan pembaruan ini bisa tersebar luas.

Langkah lain yang ditempuh Facebook dalam pekan ini adalah menganjurkan pengguna untuk memanfaatkan fitur “Where you’re logged in” yang memang disematkan di dalam media sosial tersebut.

Di dalamnya adalah daftar komputer atau ponsel yang pernah log in ke akun pengguna.

Memanfaatkan fitur tersebut, pengguna bisa melihat aktivitas log in yang ada di akun Facebook miliknya.

Sepertri ditulis “phone arena,” langkah-langkah memanfaatkan fitur tersebut dimulai dari bukaan menu pengaturan.

Buka menu Settings atau pengaturan pada Facebook.

Bila mengakses melalui desktop, Anda bisa menemukannya dalam menu dropdown di pojok kanan atas.

Setelah masuk ke menu pengaturan, pilih menu Security dan carilah tulisan “Where you’re logged in”.

Letaknya pada baris ketiga dari bawah.

Kemudian cek aktifitas dan klik tombol “edit” yang berada di ujung kanan menu “Where you’re logged in”.

Anda akan menemukan sebuah daftar berisi sesi log in yang sedang atau pernah aktif.

Di dalamnya juga disebutkan lokasi log in, tipe perangkat yang dipakai, dan waktu akses terakhir.

Dengan demikian, Anda bisa mudah mengenali log in yang asing dan tidak Anda lakukan.

Anda bisa memilih “End All Activity” untuk mengakhiri seluruh aktivitas perangkat yang terdaftar atau memilih salah satu aktivitas dalam daftar tersebut.

Di samping masing-masing tanggal dan perangkat pengakses yang ada di daftar terdapat tombol “End Activity”. Cukup klik tombol itu untuk memutus koneksi antara akun dengan perangkat.

Jangan lupa, setelah memutus akses yang mencurigakan, segera ganti password Facebook Anda. Tindakan ini untuk menghindari potensi akses itu terulang.