close
Nuga Tekno

Kenang Microsoft Paint Via Gambar Keren

Microsoft Paint dipastikan akan “pergi.”

Ini merupakan keputusan Microsoft yang akan “mencampakkan”nya dengan  mengakhiri dukungan terhadap aplikasi  Paint.

Paint  adalah aplikasi pengolah gambar yang sudah menyertai Windows sejak tiga puluh dua tahun keberadaannya.

Gambar terbaik yang biasa dihasilkan pengguna menggunakan Microsoft Paint mungkin tak lebih dari goresan anak kecil semata.

Namun, ternyata tangan-tangan berbakat para seniman bisa menghasilkan gambar-gambar menganggumkan dengan pengolah gambar sederhana ini.

Netizen mengunggah sebagian karya-karya indah tersebut untuk mengenang Paint yang sudah 32 tahun setia hadir di setiap versi Windows tersebut.

Bahkan ada artis yang memang sengaja menggambar di Paint gara-gara dirinya payah menggunakan Photoshop.

Adalah Pat Hines yang berlatih selama untuk menguasai teknik menggambar di aplikasi lawas ini.

Microsoft menyatakan tidak akan menyertakan aplikasi ini pada pembaruan Windows berikutnya. Sebagai gantinya, Microsoft akan memasukkan Paint 3D. Ini adalah aplikasi pengolah gambar untuk objek tiga dimensi.

Namun, bagi pengguna yang masih merindukan Microsoft Paint, jangan khawatir. Sebab, pengguna masih bisa mengunduh aplikasi ini di Microsoft Stor

Bersamaan dengan “kepergiannya,” banyak orang mengenang Paint, terutama ilustratornya.

Salah satu illustrator terkenal adalah Pat Hines.

Selama sepuluh tahun Hines berlatih untuk menguasai teknik menggambar di aplikasi lawas Microsoft Paint.

Mengutip laporan dari Boredpanda, Hines mengaku tak bisa memakai aplikasi semacam Photoshop yang jauh lebih populer untuk dipakai membuat ilustrasi grafis.

“Saya payah memakai Photoshop dan program lainnya, dan secara eksklusif membuat gambar di Microsoft Paint lebih dari sepuluh tahun,” ujar Hines.

Susah payah Hines memakai Paint selama sepuluh tahun lebih tak sia-sia. Ia berhasil membuat sejumlah ilustrasi yang mengesankan.

Bahkan berkat keahliannya mengolah gambar di Paint, Hines membuat sebuah e-book yang berisi cerita bergambar dengan kisah petualangan di dalamnya.

Buku tersebut diberi judul Camp Redblood and The Essential Revenge. Ia menerbitkan sendiri bukunya dan menjualnya di situs e-commerce seperti Amazon.

“Saya mengasah kemampuan menggambar selama berjaga malam meja resepsionis rumah sakit,” aku Hines.

Namun karya Hines tak sebatas itu saja. Terlepas dari e-book tadi, ia kerap menghasilkan sejumlah ilustrasi menarik yang dibuat dari Paint.

Karya Hines yang lain bisa dilihat di akun media sosial miliknya.

Microsoft Paint sendiri telah  menemui titik nadir dan  Microsoft  memasukkan aplikasi penyuntingan gambar legendaris itu ke dalam jajaran perangkat lunak yang tak akan diperbaharui.

Pengguna tidak akan menemukan ikon Paint lagi di pembaharuan sistem operasi Microsoft berikutnya.

Sebagai gantinya, Microsoft bakal menyematkan Paint 3D sebagai aplikasi penyunting gambar bawaan di komputer Windows. Paint 3D diperkenalkan pertama kali pada Oktober tahun lalu

Namun laporan itu  menyebutkan bahwa Microsoft Paint tak akan benar-benar hilang.

Berdasarkan keterangan juru bicara Microsoft, Paint tetap bisa ditemukan di Windows Store. Satu hal yang pasti, Paint tak lagi mendapat pembaruan dari Microsoft.

Microsoft Paint sendiri sudah menemani para pengguna komputer Windows sejak tiga puluh dua, tepatnya di sistem Windows 1.0.

Semenjak itu Paint selalu hadir di tiap sistem operasi Windows.

Paint merupakan aplikasi penyunting gambar dengan kemampuan sederhana seperti crop atau resize.

Kendati demikian, Paint ternyata masih banyak digunakan. Microsoft menyatakan hingga akhir tahun lalu, pengguna Paint setiap bulannya masih di atas 100 juta.

Selain Paint, ada beberapa aplikasi yang terancam akan ‘dicampakkan’ oleh Microsoft seperti Outlook Express, Microsoft Reader, dan Reading List.

Aplikasi-aplikasi tersebut terancam hilang di pembaharuan Windows 10 berikutnya