close
Nuga Tekno

“Internet of Thing” Tren Baru di IT

Sebuah istilah baru, internet of thing, kini, menjadi tren di banyak event dan menjadi pembicaraan baru para pengamat teknologi informasi.

Anda tahu apa itu internet of thing?

Memang masih banyak yang belum mengerti arti dari istilah ini.

Hingga saat ini belum ada definisi standar mengenai Internet of Things, namun secara singkat Internet of Things bisa disimpulkan benda-benda di sekitar kita dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui sebuah jaringan seperti internet.

Ide awal Internet of Things pertama kali dimunculkan oleh Kevin Ashton enam belas tahun lalu. Kini banyak perusahaan besar mulai mendalami Internet of Things sebut saja Intel, Microsoft, Oracle, dan amazons.

Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things adalah “the next big thing” di dunia teknologi informasi, hal ini karena Internet of Things menawarkan banyak potensi yang bisa digali.

Contoh sederhana implementasi dari Internet of Things misalnya adalah kulkas yang dapat memberitahukan kepada pemiliknya via SMS atau email tentang makanan dan minuman apa saja yang sudah habis dan harus distok lagi.

Internet of Things adalah teknologi revolusioner yang mampu menghubungkan semua benda-benda termasuk benda hidup dan benda mati melalui internet.

Mungkin Anda pernah berbelanja online melalui internet atau mengeprint dokumen di kantor dari rumah melalui internet?

Hal-hal tersebut merupakan contoh aplikasi dari internet of Things yang sudah ada di dunia.

Kemarin, Senin, 12 Oktober 2015,MediaTek Labs meluncurkan paket hardware khusus untuk mempermudah pengembang pemula menciptakan produk “Internet of Things”.

Bertajuk “Starter Kit”, paket tersebut terdiri dari papan (board) LinkIt One, beberapa sensor Grove dan layanan cloud dari Amazon Web Services.

Bagi yang belum tahu, LinkIt One merupakan papan wireless dengan akses terbuka dan performa tinggi untuk membuat prototipe perangkat IoT, misalnya wearable. Sementara Grove merupakan sensor yang dikembangkan Seeed Studio.

“Alat ini merupakan one stop solution untuk membantu siapa pun mewujudkan idenya atas produk IoT. Tak harus pengembang profesional, siapa pun bisa. Apa pun yang dibutuhkan ada di alat ini,” kata Vice President MediaTek Marc Nadell

Dalam hal ini, AWS mengakomodir layanan cloud beserta manajemennya untuk jaminan keamanan, stabilitas dan fleksibilitas produksi IoT. Karena menyasar pasar yang luas, kata Nadell, kemasan Starter Kit sengaja dibuat ramah konsumen.

“Kemasannya kami rancang agar menarik minat semua orang berperan dalam implementasi IoT. Kami percaya inovasi tak hanya datang dari mereka yang memang sudah biasa dengan pengembangan produk teknologi,” kata dia.

Untuk spesifikasi lebih lengkap, beberapa jenis sensor Grove yang terpatri pada Starter Kit antara lain akselerometer digital 3-axis, sensor suara, sensor cahaya, sensor sentuhan dan sensor temperatur.

Sementara itu, layanan cloud yang tersedia adalah “AWS IoT”, yakni fitur teranyar yang diluncurkan AWS pada kesempatan yang sama. AWS IoT memungkinkan komunikasi langsung antara sensor, perangkat, aplikasi, dan database melalui MQTT dan HTTP.

Alat ini dijual global melalui beberapa gerai online.

Setelah mengantungi Starter Kit, pengembang pemula akan diberikan arahan untuk menjalankan tahapan-tahapan produksi perangkat IoT.

Diketahui, MediaTek Labs merupakan inisiasi dari perusahaan semikonduktor MediaTek, dalam rangka membangun ekosistem IoT. MediaTek Labs memberikan bimbingan gratis kepada siapa pun yang ingin membuat perangkat IoT.

“Siapa pun bisa mengajukan idenya lewat situs kami. Setelah itu kami akan memilih orang-orang yang akan kami bantu mengimplementasikan idenya dengan didukung semikonduktor MediaTek,” kata Nadell.

Tags : slide