close
Nuga Tekno

Instagram Stories “Perangi” Snapchat

Laman situs “techno crunch,” hari ini, Selasa, mengungkapkan bahwa Instagram Stories telah berhasil mencuri hati para pengguna Snapchat Stories untuk berpaling ke  ke layanan video singkat buatan Facebook itu.

Mmenurut “techno crunch,”  perpindahan pengguna ini diketahui dari berbagai penyedia layanan analitik, selebriti media sosial dan talent manager.

Namun sebagian besar menolak namanya disebutkan.

Kebanyakan dari mereka mengaku telah melihat penurunan jumlah pengguna Snapchat Stories sejak kehadiran Instagram Stroeis pada Agustus lalu.

Penurunan jumlah views pada Snapchat Stories berkisar antara lima belas sampai empat puluh persen

Sumber itu juga mengungkap bahwa pengunggah Snapchat Stories semakin jarang memantau unggahannya.

Salah satu yang menyebut terjadi penurunan sekitar 40 persen adalah bos dari perusahaan kreatif dan analitik Delmondo.

Kesimpulan itu dicapainya dengan menganalisa sekitar dua puluh satu ribu lebih konten Snapchat Stories.

“Secara garis besar, dari Agustus hingga November tahun lalu, rata-rata unique viewer per satu Snapchat Story telah turun sekitar empat puluh persen,” terang CEO Demondon, Nick Cicero.

Platform pemantau aplikasi, App Annie juga menunjukkan adanya penurunan jumlah pengunduh aplikasi Snapchat. Bahkan, penunuran yang terjadi bisa dikatakan drastis.

Selama paruh pertama tahun lalu, Snapchat masuk ke dalam daftar tiga besar aplikasi dengan unduhan terbanyak di App Annie.

Tapi saat ini, Snapchat berada di posisi terendahnya, yakni nomor sebelas.

Jumlah unduhan sempat naik sedikit pada Oktober, tapi kemudian turun lagi.

Di sisi lain, jumlah views pada Instagram Stories justru meningkat pesat.

Bahkan ada satu sumber dari talent agent yang mengatakan bahwa pertumbuhan engagement di Instagram stories meningkat sangat tinggi.

“Rata-rata anggota komunitas influencer kami melihat ada kenaikan kunjungan di Instagram sekitar dua puluh delapan persen lebih tinggi dibanding Snapchat,” komentar CEO platform pemasaran TheAmplify, Justin Rezvani.

Selain itu, sejak awal tahun ini Instagram Stories juga  sudah punya stiker.

Stiker utamanya memberikan informasi waktu, suhu, dan lokasi, sudah diakomodir.

Model stiker informasi itu bisa diubah sesuka hati, sama seperti pada Snapchat.

“Anda memiliki cara-cara baru untuk menampilkan sebuah momen yang dibagi ke teman dan followers,” begitu tertulis pada keterangan resmi Instagram via blog resminya,.

Lantas, bagaimana cara memanfaatkan stiker pada Instagram Stories?

Anda cukup membidik foto atau merekam video seperti biasa di Stories. Antarmuka aplikasi akan menampilkan ikon stiker di sisi kanan atas, berdampingan dengan ikon huruf dan pena.

Lalu, beragam pilihan stiker akan muncul. Anda bisa memilihnya sesuai preferensi.

Misalnya saat memilih stiker lokasi, Instagram akan meminta Anda memasukkan lokasi terkini dan stiker akan mengikutinya.

Begitu juga dengan suhu dan waktu yang mengikuti kondisi nyata. Ukuran dan letak stiker pun bisa Anda utak-atik semaunya.

Terakhir, jika dirasa sudah pas, Anda bisa membagi konten ke Stories.

Selain itu kini, Instagram Stories juga sudahl disisipi iklan berdurasi lima belas detik.

Kebijakan ini diumumkan Instagram menyusul tingginya pertumbuhan pengguna untuk fitur yang mirip Snapchat tersebut.

“Selama lima bulan beroperasi, Stories tumbuh pesat. Saat ini lebih dari 150 juta pengguna Instagram aktif di Stories,” begitu tertera pada blog resmi Instagram.

Jangan heran jika tiba-tiba Anda dijejali konten video dari brand ketika sedang asyik melihat Stories teman.

Instagram berjanji iklan yang disodorkan akan relevan dengan ketertarikan pengguna, sebab disesuaikan dengan kebiasaan pengguna menjajal layanan tersebut selama ini.

Sebagai awal, iklan di Instagram Stories masih terbatas untuk beberapa brand kawakan seperti Nike, Netflix, Airbnb, dan Maybelline New York.

Ke depannya pengiklan bisa datang dari mana saja sesuai ketentuan kerja sama dengan Instagram.

Storytelling via Instagram Stories mampu meningkatkan ikatan antara brand dengan masyarakat. Kami ingin mengajak masyarakat untuk menjadi bagian dari petulangan kami,” kata Global Head of Social Marketing and Content Airbnb, Eric Toda.

Seiring perkembangannya, Instagram tak semata menjadi platform berbagi foto atau video, melainkan juga wadah berbisnis. Penggunanya tak terbatas pada individu, tapi juga institusi, event, dan bisnis.

Hubungan antara pengguna biasa dan bisnis pun diklaim makin erat di Instagram.

Saat ini, tujuh puluh  persen dari total pengguna Instagram mengikuti akun bisnis untuk mengetahui informasi terbaru soal berbagai produk dan jasa.

Tags : slide