close
Nuga Tekno

Ini Dia Kabel Cepat Men”charging” Baterai

Ada keluhan tentang lamanya mengisi daya atau charging baterai ponsel Android atau iPhone milik Anda?
Jangan khawatir. Kini sudah ada peralatan dari produk kabel bernama Sonicable yang diklaim bisa mempersingkat waktu pengisian daya perangkat tersebut.

Untuk mengoperasikan alat ini tidak sulit. Sangat sederhana. Ia hanya sebuah kabel biasa yang memiliki dua buah fungsi, untuk mengisi daya dan sinkronisasi data antara ponsel dengan komputer.

Nah, apabila fungsi sinkronisasi dihilangkan, sebuah kabel dikatakan dapat membantu mempercepat proses pengisian daya.

Kabel milik Sonicable sendiri dibekali dengan sebuah switch atau tombol bernama Sonic Switch.
Saat diatur dalam mode off, seperti kutip dari Phone Arena, Selasa, 20 Januari 2015, kabel USB ini berfungsi seperti kabel pada umumnya.

Ketika dalam mode on, Sonicable akan mematikan fungsi sinkronisasi pada kabel.
Menurut klaim, fungsi tersebut dapat mempercepat waktu pengisian daya hingga dua kali pada iPhone dan produk ponsel Android.

Produk tersebut belum beredar di pasar saat ini. Produk Sonicable ini sedang dalam masa crowdfund atau pengumpulan dana di situs Indiegogo.

Kabar baiknya, target dari crowdfund produk Sonicable tersebut sudah memenuhi target, yakni sebesar sepuluh ribu dollar AS sehingga proses produksi dari perangkat ini bisa dimulai.

Proses pengumpulan dana tersebut dijadwalkan untuk selesai pada 23 Februari 2015 mendatang. Kemungkinan, Sonicable beredar pada bulan Maret mendatang.

Bagi yang berminat untuk mendapatkan Sonicable, silahkan memesan sekaligus mendonasi melalui sebuah situs yang bernama “ Indiegogo” dengan biaya mulai dua puluh tujuh dollar AS atau sekitar Rp 350.000

Selain itu “arena phone” juga memberi tip tentang memelihara umur baterai yang masih menjadi kendala.
Rata-rata smartphone saat ini memiliki waktu pakai empat hingga lima jam jika digunakan secara intens.
Tentunya waktu tersebut tidak cukup untuk menemani aktivitas penggunanya seharian.

Ttips meng-charge smartphone yang baik dan benar agar baterai bisa berumur panjang adalah jangan biarkan batereinya habis total

Banyak yang mengatakan agar baterai smartphone sebaiknya dibiarkan habis terlebih dahulu sebelum di-charge kembali. Hal itu memang benar, tetapi itu hanya untuk baterai dengan bahan nikel, yang saat ini sudah mulai ditinggalkan, sehingga saran di atas sudah tidak relevan.

Smartphone-smartphone modern saat ini sudah menggunakan baterai berbahan litium-ion, yang cara perawatannya pun juga berbeda dari baterai bahan nikel.

Baterai smartphone sebaiknya dijaga agar daya yang disimpan di dalamnya tetap di atas lima puluh persen atau minimal dua puluh persen.

Meski begitu, sesekali daya baterai juga perlu “dikuras” hingga habis, misalnya sekali dalam sebulan untuk keperluan kalibrasi.

Kebiasaan membiarkan baterai terhubung dengan charger semalaman sambil ditinggal tidur juga ternyata juga tidak baik.

Walau beberapa charger bisa memutus arus listrik jika daya sudah terisi seratus persen, membiarkan baterai selalu berada dalam kondisi seratus persen terisi juga tidak baik.

Mengisi baterai sebentar saja hingga terisi penuh secara berkali-kali malah lebih baik untuk kesehatan baterai dibanding dibiarkan dalam kondisi nol persen atau 100 persen secara terus-menerus.

Baterai litium juga rawan jika dibiarkan sering kehabisan daya sebab baterai tersebut juga memiliki komponen yang bisa digunakan untuk merusak baterai sendiri untuk mencegah agar baterai tidak meledak. Walau tidak terjadi tiap hari, pengguna wajib waspada.

Hindarkan smartphone dari tempat-tempat yang panas, misalnya di dashboard mobil di bawah kaca depan mobil, walau smartphone dalam keadaan mati sekali pun. Sebab, panas yang terpapar bisa merusak baterai.

Baterai litium idealnya disimpan dalam suhu lima belas derajat celsius. Suhu ekstrem yang bisa ditangani adalah antara minus empat puluh hingga lima puluh derajat celsius.

Menghubungkan baterai dengan charger melalui soket listrik adalah cara yang paling direkomendasikan. Walau saat ini diperkenalkan metode pengisian ulang baterai secara nirkabel, metode tersebut juga menghasilkan panas yang tidak baik untuk baterai.

Metode menghubungkan charger dengan soket listrik juga lebih cepat dan aman jika dibanding menghubungkan smartphone dengan USB komputer atau laptop menggunakan kabel data/charger.