close
Nuga Tekno

Ini Dia Aplikasi Hemat Data ala Google

Google kini memiliki  cara baru membantu pengguna Android dalam menghemat penggunaan data di smartphone.

Raksasa mesin pencari ini memperkenalkan sebuah aplikasi baru bernama  Triangle yang berfungsi untuk mengetahui konsumsi data si penggunanya.

Seperti ditulis Tech Radar, Triangle akan menampilkan informasi seputar konsumsi data pengguna Android, termasuk aplikasi yang bakal memakan banyak kuota.

Triangle memiliki fitur “Data Saver” yang dapat mengerem penggunaan data yang tak perlu.

Di aplikasi ini, pengguna juga bisa dapat membatasi aplikasi tertentu selama sepuluh hingga menit agar tidak terus-menerus memakan data.

Menariknya, pengguna Android juga dapat mengecek konsumsi data mereka secara manual tanpa harus mengunduh Triangle terlebih dahulu.

Meski masih dalam proses uji coba, aplikasi Triangle kini sudah bisa digunakan di Filipina.

Hingga saat ini, belum diketahui kapan aplikasi ini sudah bisa dipakai di seluruh dunia.

Kabarnya, Google memang tidak membuat pengumuman khusus mengenai peluncuran Triangle.

Aplikasi ini mulai ramai diperbincangkan di forum online sejak Mei lalu.

Adapun, pengembangan Triangle sudah dilakukan sejak April.

Selain itu Google juga memperkenalkan penggunaan teknologi virtual reality atau VR mencakup banyak bidang kehidupan.

Terkini, Google mengambil langkah strategis dengan mencoba menggunakan VR di bidang iklan.

Program bernama Advr yang masih dalam tahap uji coba ini termasuk ke dalam inkubator internal Google bernama Area seratus dua puluh, yang diperuntukkan bagi karyawan yang memiliki semangat usaha.

Adapun Area seratus dua puluh0 diluncurkan pada Maret tahun lalu ntuk menguji gagasan baru yang pada akhirnya dapat menjadi produk Google tersendiri atau produk yang diintegrasikan dengan produk lain yang sudah lebih dulu ada.

Tim di proyek Advr telah mengembangkan sebuah plugin untuk platform Unity. Secara sederhana, Advr melibatkan format iklan yang memungkinkan iklan video berjalan di lingkungan tiga dimensi atau VR.

Menurut keterangan tim di proyek ini, sebagaimana dikutip dari Tech Crunch,  para pengembang tidak tertarik pada pengalaman iklan yang mengganggu atau sulit diterapkan di VR, sehingga tim Advr melontarkan ide berupa sebuah kubus sederhana untuk iklan tersebut.

Pengguna VR dapat secara memilih apakah ia ingin terlibat atau tidak dengan kubus itu, dengan cara mengetuk atau menatapnya selama beberapa detik.

Tindakan ini akan membuka pemutar video untuk menampilkan iklan. Di sini pengguna dapat memilih untuk menonton iklan atau menutup pemutar video.

Kemudian perlu diperhatikan, Advr baru sebatas gagasan atau konsep.

Untuk diketahui pula, perusahaan teknologi lainnya yang punya gagasan serupa dengan Google adalah Adobe.