close
Nuga Tekno

Google “Mengusir” Gim Jahat di Play Store

Google telah mengusir tiga belas gim dari Google Play Store setelah peneliti keamanan ESET, Lukas Stefanko, menemukan ada sejumlah aplikasi yang memasang malware di perangkat Android. Stefanko mengungkapkan tentang isu tersebut melalui Twitter.

Seperti ditulis laman “phone arena” hari ini, Jumat, 22 November,  tiga belas aplikasi abal-abal itu telah dipasang lebih dari lima ratus delapan puluh ribu kali.

Bahkan, dua di antaranya cukup populer.

Pengguna yang menjadi korban berpikir bahwa yang mereka unduh adalah gim loading car dan truck driving. Sejauh ini belum diketahui tujuan dari malware tersebut.

Malware tersebut memiliki “akses penuh” ke trafik jaringan ponsel atau tablet Android. Hal ini membuat malware itu bisa mencuri rahasia pribadi dari perangkat Android.

Belasan gim palsu itu berasal dari developer yang sama, Luiz O Pinto. Stefanko berhasil melacak domain yang menyebarkan malware tersebut, dan hasilnya merujuk pada seorang developer di Istanbul bernama Mert Ozet.

Sejauh ini Ozet belum memberikan repons.

Google cukup sering membersihkan Play Store dari aplikasi berbahaya. Pada tahun lalu, perusahaan menghapus tujuh ratus ribu aplikasi berbahaya.

Mengingat penjahat siber selalu memanfaatkan peluang untuk melancarkan aksinya, termasuk melalui aplikasi, maka pengguna sebaiknya lebih berhati-hati.

Pengguna harus lebih waspada, terutama terhadap aplikasi-aplikasi dari developer tidak dikenal.

Sedikitnya, tiga koma dua  juta aplikasi jahat ditemukan di platform Android hingga akhir kuartal ketiga tahun ini Informasi ini didasarkan pada riset yang dipublikasikan oleh tim peneliti G Data.

Jumlah aplikasi jahat yang ditemukan meningkat  empat puluh persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“Kejahatan siber terus meningkat dan kini lebih fokus ke perangkat mobile, terutama yang menggunakan OS Android,” jelas G Data dalam laporannya.

Alasan penjahat siber kerap menyerang perangkat Android karena popularitasnya sebagai OS yang paling banyak digunakan smartphone di dunia.

G Data juga menyebut, rata-rata sampel malware Android ditemukan setiap harinya. Hal ini membuat tingkat ancaman untuk platform Android meningkat tajam.

Sebelumnya Google juga  berencana untuk membuat platform layanan pencariannya (Search) agar lebih interaktif.

Perusahaan dikabarkan bakal meluncurkan sebuah fitur baru yang memungkinkan pengguna meninggalkan komentar atau berbalas komentar pada hasil pencariannya.

Nantinya, komentar-komentar tersebut dapat dilihat oleh pengguna Google Search lainnya.

Dikutip dari laman Endgadget, Selasa (20/11/2018), fitur ini pertama kali ditemukan oleh tim Search Engine Journal.

Mereka mendapati informasi tersebut di dalam dokumen bantuan (Help) dari laman resmi Google. Sayang, fitur itu baru bisa diakses oleh pengguna tertentu.

Meski begitu, laporan itu sudah menjelaskan dengan lengkap bagaimana cara kerja fitur baru Google tersebut nantinya.

Seperti kolom komentar di Facebook, Google tidak hanya membiarkan pengguna mengomentari hasil pencarian saja, tetapi juga memungkinkan pengguna untuk menge-like atau dislike komentarnya.

Untuk saat ini, fitur itu ditargetkan ketika pertandingan olahraga. Pengguna dapat memberikan semangat kepada tim favorit, atau membahas highlight pertandingan yang berjalan.

Sayang, masih belum ada kabar pasti kapan fitur ini digulirkan oleh Google ke publik.