close
Nuga Tekno

Google Temukan Pengganti Android

Google menegaskan kembali tekadnya untuk membangun sistem operasi terbaru bernama Fuchsia sebagai pilihan menggantikan Android.

Tekad Google ini memiliki kaitannya dengan perannya sebagai penguasa  pasar sistem operasi dengan Android.

Seperti ditulis ArsTechnica,  Fuchsia yang merupakan sistem operasi ketiga yang dibangun Google sudah mulai memiliki antarmuka yang jelas.

Antarmuka baru yang dijuluki Armadillo dilengkapi desain berbasis kartu untuk mengelola beberapa aplikasi.

Armadillo tidak terlihat seperti Android, namun memang ada Design Material di dalamnya. OS ini tampaknya berpusat di sekitar akun Google utama yang mendominasi layar awal.

Di dalamnya, akan menemukan aplikasi terbaru di bagian atas gambar (mode Story) dan area pencarian / Google Now.

Mengetuk gambar profil akan dibawa ke mode Pengaturan Cepat, dan layar awal juga akan menunjukkan waktu dan indikator baterai.

Lebih lanjut, antarmuka Fuchsia dibangun menggunakan Google Flutter SDK, yang memungkinkan pemrogram menghasilkan kode lintas platform yang berjalan di Android dan iOS.

Flutter mungkin menjadi kunci untuk melakukan transisi yang mulus dari Android ke Fuchsia di tahun-tahun mendatang, dengan asumsi OS baru ini tidak mati.

Fuchsia yang pertama kali muncul pada Agustus, secara samar digambarkan oleh Google sebagai sistem operasi yang dirancang untuk “ponsel modern dan komputer pribadi modern”.

Berbeda dengan sebelumnya Fuchsia didasarkan pada kernel baru yang disebut Magenta, sementara OS Android dan Chrome OS milik Google didasarkan pada kernel Linux open-source yang telah ada sejak dua puluh enam tahun silam.

Sayangnya, Google belum memberikan komentar resmi dan publik tentang mengapa Fuchsia ada dan untuk apa keberadaanya.

Spekulasi yang beredar bahwa OS tersebut akan menjadi tandingan Android merujuk pada frasa “ponsel modern” yang dijabarkan sebelumnya, tapi untuk saat ini OS masih dalam tahap sangat awal sehingga sulit untuk diceritakan.

Pangsa pasar Android memang tak terbantahkan di segmen sistem operasi mobile, namun belakangan kedigdayaan si robot hijau ini mulai menggerus hegemoni sistem operasi dunia.

Menurut perusahaan analitik web StatCounter dari total peselancar internet di desktop, laptop, tablet dan mobile bila dikombinasikan, nama Android sukses mengalahkan Windows milik Microsoft.

Peluncuran sistem operasi mainstream baru memang sulit, namun Google telah sukses dengan Android dan Chrome OS.

Selain itu, konsumen mungkin senang dengan Windows, Android, MacOS atau iOS, namun selalu ada ruang untuk perbaikan seperti keamanan yang lebih kuat, responsif lebih besar dan masa pakai baterai yang lebih lama

“Tonggak dalam sejarah teknologi dan akhir dari sebuah era,” klaim Aodhan Cullen, CEO StatCounter, seperti dikutip melalui PC Authority.

Dia menambahkan bahwa “Ini menandai akhir dari kepemimpinan Microsoft di pasar OS seluruh sejak tahun delapan puluhan.

Hal ini juga merupakan terobosan besar bagi Android yang hanya dua komaempat persen dari pangsa global penggunaan internet hanya lima tahun yang lalu,” sebutnya.

Satu hal yang pasti bahwa, alasan mengapa hal ini bisa terjadi, karena pertumbuhan pengguna ponsel pintar dan penjualan PC tradisional, khususnya di Asia, yang berdampak secara signifikan.

Meskipun demikian, Windows masih mendominasi pasar sistem operasi desktop di seluruh dunia.

Terlebih lagi, meskipun kemenangan platform yang dikombinasikan Android, Windows masih mendominasi penggunaan di Eropa

Sedangkan cerita ini sangat berbeda di Asia, di mana Android

Cullen mengklaim bahwa “Ini akan sulit bagi Microsoft untuk membuat terobosan di mobile tetapi pergeseran paradigma berikutnya mungkin memberikan kesempatan untuk mendapatkan kembali dominasi. Itu bisa di Augmented Reality, kecerdasan buatan dan sebagainya.”