close
Nuga Tekno

Google Punya Fitur Cek Berita Bohong

Google terus menghadirkan kejutan baru berupa fitur  untuk layanan kurasi beritanya, News,  yang mampu membedakan apakah sebuah berita  merupakan fakta atau khayalan.

Fitur yang berkaitan dengan berita ini dinamai dengan  fact check  dan  nantinya akan ditampilkan pada hasil pencarian sebuah berita.

Tanda ini akan ditampilkan sama seperti kategori berita yang sudah ada saat ini.\

“Kamu akan melihat tanda artikel  apakah fakta atau tidak yang  akan ditampikan di news.google.com atau di aplikasi Google News dan Weather untuk iOS dan Android,” ujar Head of Google News Richard Gingras

Melalui laman blog Google seperti dikutip dari Wired, untuk saat ini fitur fact check baru tersedia untuk pengguna di wilayah Amerika Serikat dan Inggris.

Belum ada kabar resmi apakah fitur tersebut akan digulirkan secara global dan kapan waktunya.

Google sendiri menentukan sebuah artikel adalah fakta berdasarkan ulasan dari Schema.org.

Karena itu, untuk memastikan sebuah artikel fakta harus memenuhi beberapa kriteria dari sistem yang disebut Claim Review.

Kehadiran fact check ini menambah daftar tanda berita di Google News yang lebih dulu hadir, seperti ‘Opinion’, ‘In-Depth’, atau ‘Wikipedia’.

Google sendiri sudah menerapkan tanda kategori berita ini sejak sembilan tahun silam.

Menurut beberapa pihak, kehadiran fitur baru ini seakan menjawab kebutuhan akan informasi yang faktual dari internet.

Terlebih, tak sedikit hasil pencarian teratas di internet kerap menampilkan berita hoax atau palsu.

Selain masalah “fact check,” Google juga telah  memperkenalkan generasi paling anyar dari Google Cardboard.

Dugaan itu muncul setelah adanya unggahan di akun Twitter resmi Google Inggris.

Mengutip informasi dari laman The Next Web,  unggahan itu menyertakan siluet Cardboard format gif .

Unggahan yang disebut-sebut merupakan teaser untuk produk Google Cardboard terbaru

Belum dapat dipastikan maksud dari unggahan tersebut, terlebih tak ada informasi lain yang menyertainya.

Pun demikian, beberapa pihak menyebut itu merupakan teaser untuk Google Cardboard generasi terbaru.

Namun tak sedikit pula yang menyebut ada sedikit keanehan pada unggahan tersebut hanya dilakukan oleh akun Google Inggris saja.

Karenanya, ada yang menyebut informasi itu hanya spesifik ditujukan untuk negara tersebut.

Kebenaran kabar ini tentu masih perlu menunggu informasi langsung dari Google.

Hanya mengingat perusahaan itu pernah mengungkap sedang merancang VR headset terbaru, tak tertutup kemungkin maksud teaser ini masih berhubungan dengan informasi tersebut.

Google sendiri memang tengah serius untuk menggarap ranah teknologi virtual reality.

Hal itu dibuktikan dengan diumumkannya platform Daydream

Sistem VR anyar ini nantinya akan disokong oleh perangkat Android N yang dirancang dengan standar perusahaan tertentu.

Kabarnya, Daydream hanya dapat digunakan secara eksklusif untuk perangkat Android N karena memilki komponen khusus seperti layar dan

Google mengumumkan fitur baru untuk perangkat Google Docs.

Pengguna Google Docs kini dapat mengatur dan mengubah sebuah dokumen menggunakan perintah suara.

Informasi yang dilansir laman Tech Insider,  fitur ini merupakan kelanjutan dari fitur transkrip suara yang dirilis Google pada akhir tahun lalu.

Sebelumnya, fitur tersebut hanya mengizinkan pengguna untuk mendiktekan teks-teks dasar.

Pengguna pun saat itu masih membutuhkan keyboad ketika akan memasukkan daftar poin-poin atau melakukan copy-paste pada sebuah dokumen.

Jika Anda adalah pengguna yang tertarik menggunakan fitur ini pada Google Docs, klik di sini untuk mengetahui perintah-perintah apa saja yang tersedia.

Sebagai tambahan, Google juga mengumumkan bahwa fitur pendiktean ini mendukung untuk mereka yang menggunakan dialek bahasa Inggris.

Misalnya, bahasa Inggris dengan aksen Indian, bahasa Spanyol dengan aksen Meksiko, dan lain-lain.

Dengan begitu, fitur baru ini memungkinkan pengguna untuk berbicara senatural mungkin, tetapi tetap terdeteksi oleh Google Docs.

Perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California, itu memang sedang mengembangkan teknologi berdasarkan suara.

Artinya, Google berusaha mempermudah semua orang dengan logat apa pun agar dapat berkomunikasi dengan komputer.

 

Tags : slide