close
Nuga Tekno

Google Doodle Hari Ini untuk Eiko Ishioka

Laman wajah pencari Google hari ini, Rabu , 12 Juli, datang lagi dengan kejutan lewat serial doodle bertema fesyen.

Ada maneken berkalung meteran kain, gantungan baju dan hanger, hingga gaun yang apik.

Kalau Anda menggeser  ke samping, ada pula doodle yang memperlihatkan peran serta topeng teater.

Dan semua ini merupakan simbol-simbol itu dibuat untuk merayakan hari ulang tahun ketujuh puluh sembilan  seniman terkenal  Jepang, Eiko Ishioka.

Perempuan kesohor ini merupakan seorang art director, perancang busana, dan graphic designer kenamaan.

Karya Eiko Ishioka tak hanya berbentuk seni murni di atas panggung dan layar film, namun juga di sektor periklanan dan media massa.

Ia merancang seragam untuk kontingen Swiss, Kanada, Jepang, dan Spanyol, pada ajang internasional Olimpiade Musim Dingin lima belas tahun silam di Salt Lake City. Eiko

Ishioka juga yang mendesain kostum pada upacara pembukaan Olimpiade Beijing.

Deretan penghargaan menjadi bukti apresiasi dunia atas buah tangan Eiko Ishioka.

Antara lain, ia memenangkan Piala Academy Award untuk kategori Best Costume Design pada film Bram Stoker’s Dracula garapan Francis Ford Coppola

Ia juga masuk sebagai nominasi pada kategori yang sama di lima tahun lalu untuk film Mirror Mirror karya Tarsem Singh.

Beberapa film yang memuat ide dan karya Eiko Ishioka lainnya adalah Closet Land, The Cell, The Fall, Mishima: A Life in Four Chapters, Immortals, dan Theresa: The Body of Christ.  

Di bidang musik, Eiko Ishioka pernah membuat karya visual untuk album Tutu milik Miles Davis. Karyanya itu dianugerahi Grammy Award.

Perempuan multi talenta itu masih terus berkarya hingga akhir hayatnya. Ia mengembuskan nafas terakhir di usia ketujuh puluh tiga tahun.

Sebelum menampilkan  Eiko Ishioka, awal pekan ini, Senin, 10 Juli,  “google doodle”  menampilkan seorang perempuan  asal Swedia,  Eva Ekeblad.

Eva ditampilkan dengan gambar talenan dengan potongan kentang.

Ilustrasi talenan dengan potongan kentang di atasnya yang membentuk kata “Google”.

Gambar atau doodle spesial itu untuk memperingati hari ulang tahun Eva Ekeblad kedua ratus sembilan puluh tiga tahun.

Eva Ekeblad adalah seorang agronom, ilmuwan, sekaligus bangsawan terhormat dari Swedia. Ia dikenal luas ketika membuat ekstraksi alkohol dan tepung dari kentang di masa hidupnya

Kentang sejatinya telah diperkenalkan ke Swedia sebelumnya, tapi hanya dibudidayakan di rumah kaca dari kalangan aristokrat.

Eva Ekeblad membuat kentang lebih merakyat hingga menjadi makanan pokok orang Swedia.

Penanaman kentang secara massal berdampak ke banyak hal. Pasokan gandum dan jelai untuk membuat roti semakin meningkat dan mengurangi angka kelaparan di Swedia.

Tak berhenti sampai di situ, Eva Ekeblad juga menemukan metode pemutihan tekstil kapas dan benang dengan sabun

Ia juga mengsubstitusi bahan-bahan berbahaya dalam kosmetik dengan menggunakan bunga kentang.

Atas segala kontribusinya, Eva Ekeblad menjadi perempuan pertama yang masuk keanggotaan Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia

Tiga tahun setelahnya,  Eva Ekeblad didaulat sebagai anggota kehormatan pada organisasi kaum akademik tingkat tinggi tersebut.

Eva Ekeblad yang berasal dari darah biru dipercaya untuk mengurus tiga perkebunan oleh keluarganya.

Ia digambarkan sebagai orang yang tempramental, namun adil dan melindungi kaum petani.

Perempuan tangguh tersebut juga sering menggelar salon -sebutan untuk perkumpulan antarbangsawan- di rumahnya.

Sosoknya yang ramah dan membumi meninggalkan kesan yang mendalam bagi masyarakat Swedia hingga kini.

Ia menghembuskan nafas terakhir pada usia enam puluh satu

Namanya dan kontribusinya masih terus dikenang dan dirayakan dengan doodle oleh Google.

Tak hanya sampai disitu saja, Eva Ekeblad pun juga telah menemukan metode pemutihan tekstil kapas dan juga benang dengan sabun

Dirinya pun juga menstubtitusi bahan-bahan berbahaya yang ada di dalam kosmetik dengan memakai bunga kentang.

Eva Ekeblad yang berasal dari darah biru tersebut telah dipercaya untuk bisa mengurus tiga perkebunan oleh keluarganya.

Diriya juga digambarkan sebagai sosok yang tempramental, akan tetapi adil dan melindungi para petani.

Wanita tersebut juga seringkali menggelar salon – sebutan untuk perkumpulan antar bangsawan di rumahnya. sosoknya yang begitu ramah dan membumi telah meninggalkan kesan yang mendalam untuk masyarakat Swedia.