close
Nuga Tekno

Google Doodle di Ulang Tahun Virginia Woolf

Google Doodle hari ini, Kamis, 25 Januari, datang dengan  gambar wajah seorang perempuan dalam bingkai berbentuk elips.

Di sekelilingnya  ada daun-daun yang jatuh berguguran.

Dan  sebuah tulisan disusun membentuk nama “Google” dengan frame gambar sebagai huruf “o” kedua.

Tahun siapa perempaun itu.

Ya, sang perempuan adalah Virginia Woolf.

Ia adalah seorang penulis kenamaan asal Inggris.

Google Doodle hari ini dibuat oleh ilustrator Louise Pomeroydan  dimaksudkan untuk merayakan ulang tahun keseratus tiga puluh enam Virginia Woolf.

Lahir di London  dari pasangan Julia Prinsep Duckworth Stephen dan Sir Leslie Stephen, Virginia Woolf tumbuh di rumah yang memiliki sebuah perpustakaan besar.

Ayahnya juga seorang penulis yang dekat dengan komunitas sastra di Inggris.

Woolf dibesarkan di sebuah rumah dengan sebuah perpustakaan besar yang kerap dikunjungi para intelektual.

Lantaran itu tidak mengherankan, Woolf kemudian menjadi anggota integral Grup Bloomsbury, kelompok intelektual dan seniman kontemporer terkemuka ketika itu.

Nama Virginia Woolf mencuat karena novelnya Mrs. Dalloway) dan To The Lighthouse .

Mrs Dalloway bercerita mengenai seorang tokoh fiktif bernama Clarissa Dalloway dengan seting waktu pasca Perang Dunia I.

Novel ini disebut salah satu novel terbaik Virginia Wolf karena ditulis secara detail sehingga pembaca dapat membayangkan setiap gerakan si tokoh.

Sedangkan di novel To The Lighthouse, Woolf bercerita mengenai sebuah keluarga Ramsay di Skotlandia

Selain novel, Woolf membuat karya non fiksi seperti “A Room of One’s Own”

Karya ini menampilkan perspektif pemikiran feminis Woolf pada dasawarsa kedua abad lalu.

Namun hidup Woolf berakhir tragis. Selama Perang Dunia II berkecamuk di Eropa, Woolf mengalami depresi berat.

Karena tidak dapat mengatasi depresinya, Woolf mengenakan mantelnya, mengisi kantungnya dengan batu dan berjalan ke Sungai Ouse . Ia kemudian terjun ke sungai itu. Pihak berwenang menemukan mayatnya tiga minggu kemudian.

Meskipun popularitasnya menurun setelah Perang Dunia II, karya Woolf kembali bergaung dengan generasi baru pembaca selama gerakan

Untuk menghormati penulis awal abad kdua puluh ini, Google pada hari ini membuat sketsa wajah Woolf yang dikelilingi daun-daun berguguran, untuk menggambarkan tema visual yang kerap dipakai Woolf dalam karya-karyanya.

Di awal abad kedua puluh, bersama dengan suaminya, Leonard yang dinikahinya, Virginia Woolf menjadi bagian dari Bloomsbury Group, lingkaran tokoh intelektual dan seniman berpengaruh di Inggris.

Novel pertama Virginia Woolf, The Voyage

Karya-karyanya setelah itu terus mengalir, terutama dalam periode interwar antara dua Perang Dunia, sehingga melambungkan namanya. Virginia Woolf kemudian beken sebagai salah satu novelis terhebat dari Inggris.

Virginia Woolf adalah salah satu pionir narasi stream of consciousness  yang menggambarkan perasaan dan isi pikiran dari para tokoh dalam sebuah pembicaraan dengan diri sendiri.

Virginia Woolf turut dikenal sebagai feminis yang menginspirasi para perempuan di kemudian hari.

Beberapa karya sastranya didedikasikan untuk isu feminisme, seperti A Room of One’s Own dan Three Guineas.

Novel-novelnya antara lain menyoroti kesulitan yang dialami penulis dan intelektual perempuan, karena kaum lelaki memegang kekuasan besar atas hukum dan ekonomi, selain juga bisa mementukan masa depan perempuan soal edukasi dan peranan di masyarakat.