close
Nuga Tekno

Google Bikin Lagi Kemudahan Hidup

Google tak pernah berhenti memudahkan kehidupan manusia.

Satu lagi kemudahan yang diberikan Google adalah  aplikasi perjalanan Google Trips

Hari ini, Rabu, 21 September 2016, Google datang lagi dengan  aplikasi yang mengorganisasi segala kebutuhan perjalanan penggunanya, mulai dari tiket pesawat, penginapan, wisata kuliner, lama perjalanan, hingga panduan situs wisata dari dua ratus kota lebih di seluruh dunia.

“Kami ingin mengurangi kerepotan dan menolong wisatawan menikmati liburan yang sulit mereka dapatkan.”

“ Hari ini kita memperkenalkan aplikasi baru yang dapat digunakan untuk keperluan perjalanan hanya dengan beberapa sentuhan jari Anda,” tulis Manajer Produk Google Trips, Stefan Frank, dalam blog resmi perusahaan.

Salah satu yang terbaik ditawarkan oleh Trips adalah bagaimana aplikasi ini bisa bekerja ketika offline dengan mengunduh semua keperluan yang tercatat di Trips ke ponsel sebelum memulai perjalanan.

Cara tersebut memudahkan pengguna dari konsumsi paket data internet yang berlebih saat berkunjung ke negara lain.

Peluncuran Trips menandai keseriusan Google dalam menyediakan aplikasi perjalanan.

Kehadiran Trips juga bisa menjadi ancaman serius bagi aplikasi perjalanan terkemuka global seperti TripIt atau yang lokal seperti Traveloka dan Tiket.com, kendati sampai sekarang belum ada fasilitas pembayaran online di Trips.

Trips merupakan kulminasi dua tahun lebih kerja keras Google mengembangkan produk perjalanannya.

Satu hal yang membedakan Trips dengan aplikasi serupa adalah fitur yang membantu penggunanya melakukan banyak hal saat sampai di tujuan wisata.

“Kita melakukan yang terbaik untuk dalam tahap perencanaan perjalanan, tapi kami perlu membantu konsumen ketika mereka berada di tujuannya,” ucap wakil presiden Google, Richard Holden, dalam laporan The Verge.

Ada beberapa alasan mengapa Trips mengancam keberadaan aplikasi serupa. Beberapa fitur yang menonjol dari aplikasi ini seperti informasi dasar mengenai lokasi wisata, rekomendasi tempat wisata yang menyesuaikan kondisi (misalnya daftar destinasi wisata yang cocok saat hujan), hingga fitur Reservations yang dapat mengumpulkan surel pemesanan akomodasi yang kerap tercecer.

Meski demikian, Google Trips belum bisa dikatakan sempurna.

Banyaknya fitur yang tersedia masih bergantung pada tujuan wisata yang dipilih.

Fitur yang muncul saat memilih kota Jakarta sebagai tujuan wisata tidak akan selengkap fitur yang muncul saat memilih kota Barcelona. Selain itu, aplikasi ini juga beberapa kali masih mengalami lag saat beroperasi.

Trips tersedia gratis bagi pengguna Android maupun iOS. Walau baru berumur dua hari sejak diluncurkan, Trips telah diunduh sebanyak sepuluh ribu kali.

Selain itu,  sebelumnya, Google akhirnya merilis Chrome 53 yang diklaim punya daya baterai lebih lama.

Hal itu diperlihatkan oleh Google lewat eksperimen serupa.

Eksperimen adu kuat antara dua perusahaan teknologi raksasa terkait dengan beredarnya laporan dari pengguna Windows 10 yang menerima notifikasi berisi saran untuk mengganti browser mereka dari Chrome ke Edge.

Juni lalu Microsoft mengunggah sebuah video berisi empat buah laptop Surface Book dengan kondisi sedang berselancar di internet.

Dengan empat browser berbeda -Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Firefox, dan Opera- keempat laptop dipakai untuk streaming video HD tanpa henti.

Pada video itu akhirnya Edge tampil sebagai pemenang dengan capaian tujuh jam dua puluh dua menit.

Chrome sebagai browser terpopuler di tahun lalu menurut StatCounter, justru berada di posisi paling buncit dengan catatan empat jam sembilan belas menit saja.

Perbandingan yang cukup jomplang itu menampar wajah Google hingga akhirnya mereka merilis video jawaban lewat akun Youtube Chrome.

Isi video balasan Google lebih sederhana ketimbang video Microsoft dengan menggunakan dua Surface Book yang terpasang Chrome 46 dan Chrome 53.

Nama terakhir merupakan update terbaru dari Chrome tampil sebagai pemenang dengan catatan sepuluh jam tiga puluh sembilan menit. Jauh superior ketimbang catatan Chrome dalam eksperimen Microsoft.

“Chrome untuk Mac sekarang juga sudah hemat baterai tiga puluh tiga  persen untuk segala kegiatan browsing,” ujar Chris Cameron salah satu teknisi di Google dalam blog resmi Google.

Google menunjukkan sudah terjadi peningkatan dalam mesin browser mereka terutama pada konsumsi baterai komputer. Adu kuat antara Google dan Microsoft nampak jelas setelah munculnya Microsoft Edge.

Klaim lebih hemat baterai hasil update Chrome sebenarnya pernah dilontarkan Google. Hanya saja klaim tersebut tak begitu terbukti. Itu sebabnya tak banyak nada optimis mengenai Chrome rilisan paling anyar ini.

Siapa yang paling hemat baterai kembali menjadi pertanyaan setelah Google berhasil meningkatkan performa papan selancar internet mereka.

Adu hemat antar raksasa teknologi tersebut baru akan terjawab jika ada eksperimen baru.

Tags : slide