close
Nuga Tekno

Fitur Baru Dari WhatsApp Berupa Stiker

WhatsApp  datang denga ide baru yang mengejutkan.

Aplikasi itu disebut akan memperkenalkan fitur baru berupa stiker bagi penggunanya.

Fitur baru ini disebut telah melalui serangkaian uji coba dalam beberapa pekan terakhir secara internal.

Kini, WhatsApp disebut tengah bersiap menggulirkan stiker untuk pemilik perangkat iOS dan Android. Dilaporkan Phone Arena, untuk menggunakan stiker, pengguna harus mengunduhnya terlebih dahulu.

Untuk mengunduhnya, pengguna Android bisa membuka kolom chat atau grup – tap ‘Emoji’ kemudian pilih ikon stiker – tambahkan koleksi stiker denga menekan tombol ‘+’ – koleksi stiker akan muncul untuk diunduh.

Sementara pengguna iOS bisa mengaksesnya dengan membuka jendela percakapan – pilih ikon stiker di kotak mengetikkan teks – masukkan stiker lalu pilih ikon ‘+’ – akan muncul koleksi stiker untuk diunduh – cari dan sentuh stiker yang mau digunakan.

Bagi penerima stitker, pengguna bisa meng-klik gambar stiker untuk melihatnya informasi mengenai koleksi stiker jika tak mau mengunduhnya. Sebagai alternatif bagi pengguna yang tak mau mengunduh bisa memasukkannya ke tab stiker favorit.

Hanya saja, untuk saat ini WhatsApp baru menyediakan satu uvarian stiker untuk diunduh dan dikenakan.

Tentang adanya keluhan celah keamanan di aplikasinya, WhatsApp menyatakan sudah menambalnya.

WhatsApp memastikan pihaknya telah memperbaiki celah keamanan yang ditemukan ‘menganga’ pada fitur panggilan video.

Celah tersebut memungkinkan peretas mengambil alih aplikasi WhatsApp dari pemiliknya ketika ada panggilan video masuk.

Perbaikan yang dilakukan menjawab temuan ZDNet dan The Register yang menemukan adanya kerentanan pada aplikasi WhatsApp. Celah keamanan yang dimaksud ditemui pada pengguna perangkat Android dan Apple pada akhir Agustus lalu.

Facebook memastikan pihaknya telah memperbaiki hal tersebut pada awal Oktober.

“Kami secara rutin bekerja sama dengan peneliti keamanan dari berbagai dunia untuk memastikan WhatsApp tetap aman dan dapat diandalkan. Kami segera merilis perbaikan versi terbaru WhatsApp untuk memperbaiki masalah ini,” tulis perusahaan dalam keterangan resmi seperti dilaporkan Reuters.

Meski demikian, seorang karyawan WhatsApp yang terlibat dalam perbaikan celah keamanan ini mengatakan tidak ada bukti yang berpotensi membuat peretas bisa mengeksploitasi cacat tersebut.

Seorang peneliti Google Project Zero, Travis Ormandy yang menemukan celah tersebut mengatakan WhatsApp nampakn tak peduli dengan temuan tersebut.

Celah keamanan yang disebutnya sebagai ‘masalah besar’ itu menurut Ormandy baru membuat WhatsApp tidak menyadari ada hal yang salah pada aplikasinya.

“Hanya dengan menjawab panggilan video yang masuk dari orang tak dikenal bisa membahayakan WhatsApp,” tulis Ormandy dalam akun Twitter pribadinya.

Setelah ditempa skandal kebocoran data, belakangan Facebook tengah berupa menambal aspek keamanan dan privasi pengguna. Selain laporan celah keamanan pada aplikasi WhatsApp, baru-baru ini Facebook kembali ditempa kebocoran 50 juta data pengguna.

Berbeda dengan kasus sebelumnya, kali ini kebocoran data justru ditengarai berasal dari salah satu fitur Facebook bernama ‘view as’.

Untuk mengantisipasi, Facebook memastikan fitur akan dinonaktifkan dan menyebut tak ada data atau informasi penggunya yang berpindah tangan.

Selain itu WhatsApp juga mengingatkan kepada penggunanya adanya kerentanan ketika pengguna menyimpan arsip percakapan mereka di Google Drive.

Sebab, mengarsipkan pesan di Google Drive tidak dilindungi oleh keamanan enkripsi WhatsApp. Dengan demikian, pesan tersebut bisa bocor ke pihak ketiga.

“Media dan pesan yang Anda arsip tidak dilindungi dengan enkripsi end-to-end WhatsApp ketika berada di Google Drive,” terang WhatsApp.

Peringatan ini dikeluarkan WhatsApp untuk menghindari kemungkinan bocornya pesan penting dari ruang penyimpanan data Google itu.

Enkripsi end-to-end WhatsApp sendiri berarti jika pesan yang dikirim akan “diacak” dalam pengiriman menuju penerima, dan hanya perangkat sang penerimalah yang memiliki kode untuk menerjemahkan pesan tersebut. Hal ini membuat pesan tidak dapat dibaca interseptor saat sedang dalam proses pengiriman.

Pada awal bulan ini, Google dan Facebook sepakat untuk menawarkan pengguna agar bisa menyimpan arsip pesan WhatsApp mereka secara gratis di Google Drive.

Facebook sendiri adalah induk perusahaan WhatsApp. Dalam pengumumannya, fitur tambahan ini baru dapat diakses pengguna WhatsApp pada  November mendatang.

Ketika diarsip di server Google, WhatsApp mengirim dan menyimpannya dalam format yang bisa dibaca. Hal ini berarti jika Google atau siapapun yang memiliki niat buruk bisa saja menyusup dan melihat isi pesan tersimpan.

Sebelum pengumuman ini, penyimpanan pesan juga tidak dikenakan biaya, tapi pesan WhatsApp yang diarsip akan memakan kapasitas Google Drive.

Tapi, Facebook dan Google telah menandatangani perjanjian yang akan mengosongkan ruang penyimpanan data WhatsApp di Google cloud. Dengan begitu, pengguna WhatsApp dapat mengarsip data sebanyak mungkin tanpa harus mengupgrade cloudnya, seperti ditulis