close
Nuga Tekno

Facebook Diejek Karena Kebanjiran Iklan

Facebook mendapat “ejekan” dari penggunanya bersamaan dengan rencananya membanjiri iklan di aplikasi sosial media itu dengan brand yang bisa pesan langsung ke pengguna.

Pesan yang dimaksud bukan obrolan sehari-hari ala seorang teman akrab, melainkan berbagai jenis iklan yang sedang dikampanyekan oleh pemilik merek.

Seperti ditulis laman situs “TechCrunch,” Jumat 19 Februari 2016, rencana tersebut dikonfirmasi melalui bocoran sebuah dokumen penawaran yang dikirim ke perusahaan-perusahaan pemasang iklan di Facebook.

Untungnya tak sembarang obrolan bisa diselipkan iklan.

Bocoran dokumen mencantumkan bahwa perusahaan hanya bisa mengirim pesan berisi iklan pada orang yang sebelumnya sudah pernah membuka obrolan dengan mereka.

Dokumen itu juga mengungkap bahwa Facebook diam-diam merilis tautan fb.com/msg/ yang langsung membuka lapak obrolan dengan akun perusahaan.

Hasil pemantauan banyak pihak, tautan tersebut belum bisa dibuka dari Indonesia.

Tapi Facebook sendiri sudah mengonfirmasi eksistensi URL yang dimaksud.

Kembali ke persoalan iklan, sebelumnya Facebook mengatakan enggan berkomentar mengenai rumor dan mengaku tetap memegang teguh niat membuat Messenger jadi aplikasi yang berkualitas.

“Kami tak mau mengomentari spekulasi. Intinya, tujuan kami mengembangkan Messenger adalah demi memberikan pengalaman menarik dan berkualitas tinggi pada delapan ratus juta orang di seluruh dunia.”

“Termasuk mencegah pesan yang tak diharapkan masuk ke inbox mereka,” ujar juru bicara perusahaan.

Toh bila bocoran mengenai iklan ini benar, hanya akan mengonfirmasi bahwa sebenarnya tak ada yang gratis di Facebook.

Bila muncul iklan di Messenger, CEO Facebook Mark Zuckerberg sendiri bisa dikatakan sudah melanggar janji.

“Saya pribadi tak berpikir bahwa iklan merupakan cara terbaik melakukan monetisasi di aplikasi berkirim pesan,” ujar Zuckerberg pada 2014 lalu ketika Facebook baru saja membeli WhatsApp.

Sebelumnya pula, Facebook telah meluncurkan tool otomatis untuk memberikan caption pada setiap video iklan yang diunggah ke platform jejaring sosial miliknya.

Director of Ads Marketing Facebook, Graham Mudd, saat itu, mengatakan bahwa pemberian caption itu diperlukan supaya pesan iklan dalam video tetap diterima pengguna, meskipun suaranya dimatikan.

Selama ini diperkirakan ada empat puluh persen video iklan yang gagal berkomunikasi dengan pengguna.
Masalahnya adalah kebanyakan pengguna tidak menyalakan suara pada video tersebut.

Sebagaimana dilaporkan ‘Business Insider,’ Facebook memprediksi bahwa caption bisa membuat pengguna lebih betah menonton video, termasuk iklan.

Durasi waktu menonton bisa naik dua belas persen.

Durasi menonton video merupakan ukuran yang sangat penting bagi sistem monetisasi video Facebook.

Dari durasi inilah jejaring sosial tersebut bisa merayu pengiklan untuk memakai lapaknya.

Menurut Mudd, pengguna yang menonton video iklan selama tiga detik, sudah pasti akan berlanjut ke sepuluh detik berikutnya.

Sedangkan lainnya dari total orang yang menonton selama tiga detik, bisa dipastikan akan tetap menonton hingga video iklan itu selesai.

Menurut riset Nielsen, empat puluh tujuh persen dari pesan yang ingin disampaikan sebuah video iklan akan sampai ke pengguna dalam tiga detik pertama.

Seiring dengan percobaan caption pada video ini, raksasa jejaring sosial itu juga memperkenalkan metode pengukuran lain pada para pengiklan.

Kini mereka bisa tahu sebanyak apakah pengguna yang memainkan video iklan dengan atau tanpa suara.

Tags : slide