close
Nuga Tekno

Facebook Kini Punya Browser Baru

Facebook kembali membuat aplikasi browser baru yang dirancang agar pengguna tidak “pergi” saat membuka suatu tautan yang dibagikan melalui Facebook.

Jejaring sosial itu menamakan aplikasi itu sebagai “in-app browser” dan bisa hadir lewat beberapa fitur baru sehingga lebih menyerupai sebuah peramban internet.

Laman situs “The Next Web,” Senin, 18 Januari 2016, menyatakan browser versi lama hanya menampilkan halaman sebuah tautan, dan membuka hyperlink ke tautan lain.

Browser terbaru kini memungkinkan pengguna mengetik URL sendiri karena terdapat kolom alamat URL di bagian atas browser.

Dengan demikian, pengguna Facebook bisa mengunjungi halaman internet lain tanpa harus meninggalkan aplikasi Facebook, misalnya saat ingin mengecek detil atau data pendukung lain dari suatu artikel yang sedang dibaca.

Selain itu, terdapat tombol back dan forward, tombol bookmark halaman, dan tombol Menu di bagian bawah, selain terdapat juga informasi tingkat kepopuleran suatu postingan.

Selain menguji coba browser baru, Facebook juga sedang mencoba fitur Instant Articles dimana artikel berita yang dibagikan di Facebook bisa ditampilkan lebih cepat.

Keduanya sama-sama memiliki satu tujuan, agar pengguna tetap betah menatap layar Facebook.

Belum diketahui apakah Facebook akan meluncurkan aplikasi perambannya secara terpisah atau tidak.
Fokus Facebook saat ini adalah meningkatkan pengalaman penggunaan browser itu.

Selama ini Facebook memang dihadapkan dengan aplikasinya yang memakan banyak kapasitas RAM dan baterai serta sering membuat smartphone Anda menjadi lambat

Dan di sini, UC Browser mungkin dapat membantu masalah Anda.

UC Browser bekerjasama dengan Facebook, kini menghadirkan notifikasi real-time bagi penggunanya untuk memberi pengalaman menggunakan media sosial ini menjadi lebih lebih kaya dan lengkap.

Pengguna yang mengakses Facebook melalui aplikasi UC Browser bisa mendapatkan notifikasi Facebook instan di smartphone mereka, sama seperti pengguna aplikasi Facebook resmi.

Hal ini tentunya merupakan sebuah alternatif lain jika Anda ingin menghindari memasang aplikasi Facebook yang berat di dalam smartphone Anda, atau memang sekadar ingin menyatukan fungsi dua aplikasi – browser dan Facebook – ke dalam satu aplikasi saja.

Ketika dibandingkan, fitur notifikasi push yang dimiliki UC Browser hanya memakan RAM kecil ketika idle dan aplikasi browsernya sendiri memakan RAM besar saat dijalankan.

Menariknya, saat tulisan ini dibuat, versi UC Browser di dalam Google Play Store adalah versi lama yang belum mempunyai fitur Facebook Notification.

Pengguna harus men-download terlebih dahulu versi terbaru aplikasi ini langsung melalui website mereka memasang versi yang lebih baru, untuk mengakses fitur notifikasi Facebook ini.

Anda cukup melakukan login ke dalam akun Facebook Anda dengan masuk ke dalam pilihan “Menu – Add-on – Facebook – Facebook Notification”.

Nantinya, Anda akan langsung menerima notifikasi, bahkan setelah keluar dari aplikasi UC Browser.

Anda juga dapat mengelola notifikasi apa saja yang ingin diterima sehingga Anda tidak akan merasa terganggu ketika menerima spam komentar pada post yang di-tag oleh teman Anda.

Fungsi dari fitur ini hanya terbatas pada memberi notifikasi yang Anda terima di dalam platform media sosial tersebut.

Nantinya, ketika Anda tap pada notifikasi yang muncul, Anda akan dibawa ke dalam tampilan mobile website Facebook dan dapat membalas komentar, pesan, dan hal lainnya seperti Anda bernavigasi di dalam website Facebook.

Saat ini, fitur Facebook Notification di dalam sebuah browser mobile merupakan fitur eksklusif yang hanya terdapat di dalam UC Browser.

Tentunya hal ini akan menjadi poin plus bagi UC Browser ketika dibandingkan dengan browser mobile lainnya seperti Opera yang menduduki peringkat pertama browser yang paling banyak digunakan di tanah air dan Chrome dari raksasa internet Google yang menempati posisi ketiga.

Sementara, kadang orang sering salah dalam menanggapi pesan sebuah posting di Facebook, terutama posting tentang musibah atau berita duka.

Sering kali, kita melihat posting seperti itu mendapat banyak tanda jempol atau “Like” di Facebook.

Tanda “Like” bisa jadi membuat orang yang membacanya salah persepsi. Mereka merasa pemberi “Like” justru malah merasa suka apabila musibah itu terjadi.

Karena itulah, untuk menghindari hal tersebut, Facebook dikabarkan sedang bereksperimen membuat ikon yang menunjukkan rasa simpati tersebut.

Pemrogram Facebook, Dan Murillo, mengatakan, kini Facebook sedang mempertimbangkan untuk membuat tombol “Sympathize” untuk pengguna yang ingin memberikan dukungan atau simpati terhadap musibah yang dialami teman.

Diskusi pembuatan tombol khusus simpati ini didiskusikan oleh Murillo di event hackathon Facebook, Compassionate Research Day.

Namun, tombol tersebut kemungkinan tidak akan dimunculkan di sebelah tombol “Like”.

Facebook akan mengganti tombol Like menjadi Sympathize secara otomatis manakala user mem-posting hal yang berhubungan dengan emosi sedih atau negatif.

Untuk itu, pengguna harus memasang ikon emosi sedih atau tertekan yang tersedia di Facebook. Namun, Murillo mengatakan, realisasi ide ini masih lama.

Juru Bicara Facebook mengatakan, “Ide yang disampaikan di hackathon memberi fondasi atas inovasi dan pemikiran penting tentang bagaimana kita melayani pengguna di seluruh dunia.

Beberapa ide yang bagus banyak muncul saat hackathon, dan ide-ide yang tidak terwujud sering kali membuat kami berpikir bagaimana kami bisa meningkatkan layanan dari sisi yang berbeda,” demikian dikutip dari Digital Trends

Walau kemungkinan tak terwujud, ide tombol simpati ini memberikan ide-ide lain tentang tombol respons yang bisa dikustomisasi, alih-alih membatasi pengguna untuk menyukai sesuatu saja.

Saat ini pengguna Facebook juga sedang mengupayakan agar Facebook membuat tombol “Dislike.”

Upaya ini mereka lakukan melalui petisi di halaman-halaman Facebook, dengan mengumpulkan Like sebanyak-banyaknya. Apakah Facebook mau mendengar?

Tags : slide