close
Nuga Tekno

Facebook Beri Fitur Iklan di Marketplace-nya

Facebook datang lagi dengan “ide” baru berupa rencana akan memonetisasi layanan Marketplace miliknya.

Monetisasi ini dilakukan dengan menarik biaya promosi kepada pedagang di Marketplace.

Dagangan mereka akan dipromosikan Facebook di News Feed jika mereka membayar biaya promosi itu.

Marketplace adalah fitur Facebook dimana pengguna bisa menempatkan foto produk jualan mereka.

Layanan ini serupa iklan baris seperti yang dimiliki OLX.

Untuk memasang promosi ini mudah, pedagang hanya perlu menetapkan berapa biaya promosi yang akan ditaruh dan berapa lama iklan akan dijalankan.

Tidak ada pilihan untuk menargetkan iklan ke segmen tertentu.

Iklan akan otomatis muncul ditunjukkan pada pengguna berusia  delapan belas tahun keatas dan di wilayah sekitar, Facebook membatasi wilayah iklan per wilayah kodepos atau seluas satu kelurahan saja.

Kemarin Facebook mengumumkan akan meluncurkan produk iklan untuk pebisnis yang memanfaatkan Marketplace. Fitur baru ini tentu akan menjadi arus kas baru untuk Facebook.

Fitur ini telah diuji di Amerika Serikat Januari lalu dan dilanjutkan dengan uji coba di Kanada Mei lalu.

Fitur iklan di Marketplace kini telah resmi dan bisa dibeli di dua negara itu termasuk Selandia Baru dan Australia.

Pebisnis juga bisa menggunakan iklan ini untuk menampilkan isi News Feed, video, Instagram, Messenger, dan kampanye iklan mereka ke Marketplace.

Iklan ini bisa digunakan untuk mempercepat proses jual beli.

Misal untuk produk-produk bekas pakai yang ingin segera dijual karena pindah rumah atau menjual produk mahal seperti mobil, rumah, bahkan pekerjaan.

Tidak adanya pilihan untuk menargetkan iklan membuat layanan ini dinilai kurang efektif. Tapi Facebook menyebut penargetan akan dilakukan secara otomatis.

Facebook menyebut iklan itu akan dioptimalkan berdasarkan siapa yang mengklik.

Begitu orang-orang mengklik iklan tersebut, Facebook akan mendorong iklan itu kepada orang-orang yang memiliki demografi serupa.

Kampanye iklan juga akan dihentikan begitu status barang telah terjual.

Facebook menyebut bahwa fitur ini tidak akan digunakan untuk iklan kampanye, misal untuk menjual kaos yang mendukung partai atau kandidat tertentu.

Selain itu, karena hanya menargetkan ke wilayah kodepos saja maka Facebook yakin iklan tersebut bersifat lebih komunal dan hanya sebagian kecil warga yang terpapar, seperti diberitakan Techcrunch.