close
Nuga Tekno

Centang Biru Twitter bagi Semua Pengguna

Fitur “verified” yang ditandai dengan centang biru akan dibuka untuk semua pengguna Twitter.

Hal ini disampaikan oleh CEO Twitter Jack Dorsey saat melakukan Periscope livestream.

Sebelumnya, akun dengan tanda centang biru ini hanya berlaku untuk akun-akun dengan follower yang banyak, seperti tokoh publik, selebriti, atau orang terkenal lainnya.

Pengguna yang ingin mendapat tanda ini mesti mengajukan permintaan ke Twitter untuk mendapat tanda centang biru tersebut.

Twitter lantas akan melakukan evaluasi apakah pengguna “pantas” untuk mendapat centang biru itu atau tidak.

“Tujuannya adalah untuk membuka verifikasi untuk semua orang,” jelas Dorsey. “(Sehingga) orang bisa memverifikasi lebih banyak fakta soal diri mereka sendiri dan kami tak perlu menghakimi atau memberi bias di sisi kami.”

Namun, ia tak mengelaborasi lebih jauh bagaimana mekanisme pemberian centang biru untuk umum ini akan dilakukan.

Kebijakan pemberian centang biru kepada semua pengguna ini dilakukan karena terdapat perbedaan persepsi antara Twitter dengan pengguna.

Twitter menganggap centang biru sebagai identitas. Sementara pengguna menganggap centang biru sebagai jaminan kepercayaan.

“Kami menggunakan sebagai identitas,” jelas David Gasca, Direktur Produk Twitter.

“Tapi pengguna berpikir tanda ini sebagai kredibilitas, Twitter berpihak kepada mereka, dan apa yang mereka katakan hebat dan otentik. Padahal bukan itu maksud kami,” demikian dikutip The Next Web.

Dengan memberi kebebasan pengguna untuk menggunakan centang biru di akunnya, Twitter menyerahkan tanggung jawab kredibilitas suatu akun kepada pengguna.

Dorsey juga menyebut bahwa Twitter tidak akan memaksa pengguna untuk menggunakan nama asli untuk akun mereka.

Ia juga menekankan bahwa pihaknya akan memberi penekanan terhadap akun parodi untuk menghindari persepsi bahwa cuitan canda akun ini dianggap sebagai fakta.

Sebagai contoh, akun @dprk_news, seringkali disalah artikan sebagai sumber berita Korea Utara yang dapat dipercaya, demikian disebukan The Verge.

Selama ini Twitter hanya memberikan tanda centang biru sebagai tanda akun terverifikasi pada tokoh yang menjadi ketertarikan masyarakat, seperti politisi atau selebriti.

Belum lama ini Twitter mengumumkan bahwa mereka akan memproses akun-akun pengguna biasa untuk mendapatkan tanda centang biru. Lalu bagaimana cara memperolehnya?

Twitter telah membuat sebuah halaman yang didedikasikan khusus untuk permintaan verifikasi.

Akses halaman ini dan isi data-data yang diminta, seperti nomor ponsel, hari ulang tahun, dan situs yang Anda miliki. Anda juga perlu memasukkan paling tidak dua situs, di mana profil Anda dapat di-review oleh Twitter.

Anda juga diminta menuliskan alasan mengapa akun Anda perlu diverifikasi.

Perlu diingat, Twitter memberikan centang biru dengan tujuan untuk memberikan kemudahan pada penggunanya dalam mencari informasi yang bisa dipercaya dan berkualitas.

Jika Anda ingin peluang mendapatkan centang biru semakin besar, Anda perlu menuliskan alasan yang bagus mengapa akun Anda harus diverifikasi, misalnya karena Anda bergerak di suatu bidang yang berpengaruh pada follower Anda.

Setelah memasukkan semua data dan tulisan singkat tersebut, Anda tinggal mengirimkannya. Selanjutnya Anda hanya perlu menunggu keputusan Twitter yang akan dikirimkan melalui e-mail.

Selain itu Twitter juga mengumumkan bahwa platformnya kini memiliki satu set pedoman baru yang melarang cuitan, like, dan follow dalam jumlah besar.

Langkah ini diambil untuk membasmi bot posting tweet yang berpotensi disalahgunakan.

Untuk membasmi penyalahgunaan tersebut, Twitter berfokus pada tiga area yang berbeda.

Pertama, aplikasi pihak ketiga tidak dapat lagi mengizinkan pengguna untuk “secara bersamaan mengeposkan konten yang serupa atau sama secara substansial ke beberapa akun.”

Twitter juga melarang pengguna biasa untuk menggunakan sejumlah akun untuk menyukai, retweet atau mengikuti orang dalam jumlah yang besar.

Tak hanya itu, Twitter juga ingin menghalau bot yang memakai hashtag tertentu. Upaya ini untuk menghapus posting otomatis yang berusaha membuat hashtag tampil lebih populer daripada sebenarnya agar menjadi topik ke bagian trending Twitter.

Aplikasi pihak ketiga memilki waktu hingga untuk menghapus fitur bot tersebut. Jika tidak, mereka akan menghadapi kemungkinan penangguhan aplikasi dan akun terkait.

Twitter bahkan menerapkan panduan yang sama untuk TweetDeck yang dimilikinya sendiri. Dengan begitu, pengguna tidak akan bisa lagi memanfaatkan aplikasi ini untuk menjadi “buzzer”.

Bot dipercaya sebagai biang kerok di balik keriuhan Pilpres AS lalu

“Perubahan ini merupakan langkah penting dalam memastikan kami tetap berada selangkah lebih maju dibanding aktivitas berbahaya yang menargetkan percakapan penting yang terjadi di Twitter ,” ujar Yoel Roth.

Kendati demikian, Roth mengatakan masih ada pengecualian dalam kebijakan yang baru saja dirilis pihaknya.

“Sebagai satu-satunya pengecualian terhadap peraturan ini, aplikasi yang menyiarkan atau berbagi pengumuman darurat, keadaan darurat, atau layanan publik lainnya untuk kepentingan masyarakat luas diizinkan untuk mengeposkan konten di beberapa akun yang telah mendapatkan aplikasi berizin,” tutup Roth