close
Nuga Tekno

Cara Pakai Android P, “Diketuk dan Diusap”.

Salah satu fitur baru yang hadir pada Android P alias Pie adalah navigasi berbasis gestur atau ketukan dan usapan di layar.

Fitur ini menjadi pengganti tombol-tombol dasar yang biasanya ditemukan di ponsel Android seperti “home”, “back” dan “recent apps”.

Pada Android P, tombol-tombol dasar tersebut dihilangkan dan diganti dengan tombol strip  kecil pada bagian bawah.

Pada tombol strip inilah pengguna bisa menggunakan gestur usapan sebagai navigasi pengganti tombol dasar Lantas bagaimana cara untuk melakukan navigasi dasar berbasis usapan ini?

Ada beberapa cara untuk melakukan navigasi dasar berbasis ketukan dan usapan

Menuju Homescreen Biasanya pengguna Android cukup mengetuk tombol tengah untuk menuju homescreen.

Pada Android P pun tak jauh berbeda, Anda cukup mengetuk sekali saja tombol strip pada bagian bawah. Secara otomatis Anda akan dibawa menuju tampilan homescreen.

Tombol untuk membuka recent apps biasanya ada pada bagian kanan atau kiri tombol homescreen.

Namun karena pada Android P ini hanya ada satu tombol strip, maka semua berpusat pada tombol ini.

Caranya, pengguna cukup mengusap tombol strip ke bagian atas. Secara otomatis akan muncul beberapa aplikasi yang tengah dibuka oleh pengguna.

Berganti dua aplikasi berbeda dengan cepat Pada Android sebelumnya pengguna bisa mengakses dua aplikasi yang berbeda dengan cepat, dengan mengetuk dua kali tombol recent apps.

Pada Android P, pengguna cukup mengusap tombol strip ke sisi kanan untuk mengakses aplikasi terakhir yang tengah dibuka. Tombol “back” Ada yang unik pada Android P ini.

Tombol “back” atau kembali hanya akan muncul ketika pengguna membuka sebuah aplikasi. Tombol tersebut akan muncul di sisi kiri bawah layar, bersebelahan dengan tombol strip sebagai pusat navigasi.

Pengguna akan menemukan tombol kecil yang berfungsi sebagai tombol “back”. Namun jika pengguna tengah berada pada tampilan homescreen, tombol ini tidak akan muncul. Split-screen multitasking Fitur multitasking ini sebenarnya sudah ada pada Android versi sebelumnya.

Namun pada Android P, cara mengaksesnya berbeda. Pertama-tama pengguna harus membuka recent apps terlebih dahulu dengan mengusap tombol strip ke atas.

Kemudian ketuk bagian atas aplikasi yang diinginkan. Secara otomatis akan muncul pilihan split-screen.

Sebelumnya, Android P juga telah dating dengan solusi mekanisme anti peretasan via kamera smartphone dan microphone menciptakan ketakutan tersendiri bagi masyarakat, meski jarang ditemukan.

Google sepertinya punya solusi melalui sistem operasi Android P yang dijadwalkan rilis pertengahan tahun ini.

Goode teranyar yang ditemukan menunjukkan Android P bakal mencegah aplikasi yang diam-diam menggunakan kamera smartphone dan microphone tanpa sepengetahuan pengguna.

Jika ada program yang tak aktif mencoba menggunakan kamera, Android P bakal menghentikannya dan mengirimkan pesan error ke pengguna sebagai pemberitahuan.

Mekanisme ini berbeda dengan pencegahan pada sektor microphone. Android P tetap bisa dikelabui untuk perekaman audio diam-diam, hanya saja datanya akan dikosongkan jika aplikasi atau program dalam keadaan tak aktif.

Dengan kata lain, upaya perekaman audio diam-diam itu tak ada gunanya. Sejauh ini masih sedikit bocoran informasi soal Android P, selain namanya yang disebut-sebut akan mengacu pada nama es krim bertabur kacang arab “Pistachio Ice Cream”,

Beberapa sumber dalam sesumbar Android P bakal lebih mengedepankan perlindungan terhadap privasi pengguna.

Para peretas dan oknum jahil akan lebih sulit membobol sistem keamanan pada smartphone Android pengguna.

Namun tentu saja rumor ini belum diiyakan Google. Kita tunggu saja hingga Android P benar-benar dirilis, biasanya bertepatan dengan pesta pengembang “Google I/O” di Mountain View, Amerika Serikat.