close
Nuga Tekno

Cara Baru Menonton Video di WhatsApp

WhatsApp kembali datang dengan  cara baru untuk penggunanya dalam menonton video

Ya, Whatsapp merilis pembaruan untuk fitur video.

Pembaruan ini membuat pengguna bisa menonton video langsung di dalam aplikasi sembari melihat pesan-pesan lainnya.

Fitur ini serupa dengan fitur picture-in-picure Youtube yang bisa terus memutar video sembari menjelajah menu lainnya.

Bukan cuma pembaruan untuk fitur video, Whatsapp  juga melakukan pembaruan agar pengguna lebih mudah untuk merekam audio.

Untuk bisa merekam audio dalam jangka waktu lama, pengguna tinggal menyeret tombol perekaman keatas.

Sehingga, pengguna tak perlu terus menekan tombol rekam yang terletak di sebelah bawah layar, demikian ditulis laman metro dan mac rumors hari ini, Kamis, 30 November.

Belakangan, WhatsApp banyak melakukan perubahan fitur Sebelumnya, WhatsApp telah merilis fitur penghapusan pesan yang sudah dikirim.

Sayangnya, fitur tersebut hanya berlaku untuk pesan yang dikirim tujuh menit sebelumnya. Pesan yang dikirim lebih lama dari batas waktu itu tak lagi bisa dihapus.

Namun, pesan yang dihapus tetap meninggalkan jejak, sebab penerima dibari pemberitahuan kalau pengirim pesan telah menghapus pesannya.

Fitur penghapusan pesan ini juga menginspirasi Line, kompetitor Whatsapp. Layanan pesan instan milik Naver ini juga mengeluarkan fitur penghapus pesan terkirim.

Tapi, Line waktu penghapusan pesan di Line lebih panjang.

Pesan dalam dua puluh empat jam terakhirlah yang bisa dihapus.

Selain itu, tak ada pemberitahuan sama sekali kepada penerima pesan jika ada penghapusan pesan yang telah dikirim,

Selain masalah penggunaan video,  WhatsApp juga telah menyiapkan pembaruan di salah satu fiturnya  untuk memperlancar percakapan via suara di aplikasi.

Percakapan suara yang dimaksud di sini bukan fitur telepon gratis WhatsApp, melainkan fitur perekam. Pada pembaruan kali ini, WhatsApp mengubah pesan suara jadi lebih nyaman dipakai.

Masalahnya fitur pesan suara yang ada selama ini dianggap agak merepotkan. Untuk merekam suara, pengguna harus menekan tombol perekam di pojok kanan lalu menahannya selama pesan suara dibuat.

Lantaran tombol perekam itu tergolong kecil, kemungkinan jari pengguna ‘terpeleset’ selama berbicara cukup tinggi.

Dan ketika jari pengguna luput dari tombol tersebut, hilanglah rekaman yang sedang dibikin tadi.

Melansir dari laman, “time,”  pihak WhatsApp mengakali hal tersebut dengan sistem kunci. Ketika seseorang merekam suaranya di fitur ini, tangannya bisa bergerak bebas tanpa harus menekan tombol perekam.

Hal itu memungkinkan karena dalam pembaruan ini akan ada opsi tombol kunci yang muncul ketika seseorang menekan tombol perekam.

Dengan fitur pengunci ini seseorang tak perlu lagi terus-terusan menekan tombol perekam, namun pengguna tak bisa mengetik ke lawan bicaranya.

Jika berkeras ingin mengetik pesan, pengguna harus menghentikan perekam suaranya dulu.

Dalam situasi demikian, pengguna WhatsApp juga tak bisa berpindah ke kamar percakapan lain. Kalau dipaksakan, otomatis pesan suara yang sedang berjalan akan hilang.

Fitur ini masih di fase eksperimen namun sudah tersedia untuk sebagian pengguna WhatsApp versi Beta. Belum ada jadwal resmi kapan fitur ini meluncur.

Selain itu, WhatsApp  juga telah menghadirkan cara  mempercepat kerja ponsel.

Opsi atur ulang statistik yang berada di menu setelan aplikasi ini disebut bisa menghapus memori yang ‘dimakan’ oleh WhatsApp.

Dengan leganya ruang memori ponsel yang digunakan oleh WhatsApp, disebut akan mendongkrak kinerja ponsel. alasannya memori yang diambil oleh WhatsApp sudah 0 KB

Broadcast ini tak hanya hinggap di banyak grup WhatsApp, tapi juga di dinding Facebook.

Buat yg HP nya berat karena banyak tergabung di grup WA nih tips buat ringanin nya. Ga perlu keluar dari Grop, gabung lebih dari seratus grop hape masih tak lemot alias banter kencang,” demikian bunyi awal pesan berantai tersebut.

Opsi atur ulang statistik menurut Alfons tak membuat aplikasi berjalan lebih cepat.

Statistik di opsi tersebut hanyalah angka semata. Alfons membandingkannya seperti odometer di kendaraan bermotor.

Sebagai salah satu aplikasi paling populer di dunia, WhatsApp kerap menjadi sumber informasi palsu atau bahkan penipuan

Tags : slide