close
Nuga Tekno

BlackBerry, Ternyata Belum “Mati”

BlackBerry belum mati. Itu yang ditulis situs “Arena Phone,” ketika “smartphone” itu merilis update aplikasi pesan instannya, Blackberry Messenger di platform Windows Phone.

Update dengan versi 1.2.0.9 yang dirilis BlackBerry untuk BBM yang masih versi Beta itu diklaim bisa meningkatkan performa aplikasi di perangkat mobile milik Microsoft itu.

“Phone Arena” menulisa dalam edisi Minggu, 26 Oktober 2014, update terbaru tersebut diluncurkan untuk mengatasi kendala selama ini dimana aplikasi berjalan lambat saat selesai di-install dan dijalankan untuk pertama kalinya.

Selain merilis update terbaru BBM Beta di Windows Phone, BlackBerry juga mengatakan akan merilis BBM versi full bukan lagi Beta di platform Windows Phone dalam waktu dekat.

“Kami sudah dekat dengan waktu peluncuran publik BBM untuk Windows Phone. Namun sebelumnya, kami membutuhkan dukungan Anda untuk menguji pengalaman yang akan didapat pengguna BBM,” demikian keterangan resmi BlackBerry.

Selain terpasang dalam perangkat BlackBerry, layanan pesan instan BlackBerry Messenger juga tersedia dalam platform iOS dan Android, selain versi Beta di Windows Phone.

Hingga saat ini, BlackBerry mengklaim layanan pesan instannya tu telah dipakai oleh lebih dari sembilan puluh juta orang di seluruh dunia.

Beberapa fitur dikatakan BlackBerry akan ditambahkan ke dalam aplikasinya itu di versi iOS dan Android. Fitur video chat adalah salah satu yang tidak dimiliki kedua platform itu.

Dalam rilis itu, “phone arena juga” menulis dari sumber manajemen BlackBerry, bahwa mereka tidak mau mengikuti jejak kompetitor terbesarnya, Apple, Google, dan Samsung, yang mulai mengembangkan perangkat yang dipakai di tubuh manusia atau sering disebut dengan “wearable device.”

Perusahaan asal Kanada itu hingga kini belum berencana membuat wearable device.

“Kami belum punya rencana membuat wearable device,” kata CEO BlackBerry John Chen.

Chen menegaskan, pihaknya akan tetap fokus mengembangkan produk yang sudah ada. Di segmen konsumen, mereka mengembangkan ponsel pintar berbasis BlackBerry 10 dan berupaya menghasilkan uang dari aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger yang tersedia di platform Android dan iOS.

Sementara untuk segmen korporasi, perusahaan terus memperkuat server BlackBerry Enterprise Service. “Server kami sangat aman, dipakai oleh kalangan perbankan hingga pemerintahan. Jadi kami akan fokus di sana,” tambah Chen.

Industri teknologi kini mulai diramaikan oleh wearable device, seperti jam tangan pintar, gelang digital, dan kacamata pintar.

Apple dilaporkan sedang menyiapkan jam tangan pintar yang dapat mendeteksi detak jantung dan langkah, sehingga fungsinya dapat memantau kebugaran pengguna.

Perusahaan Sony dan Samsung bahkan telah membuat jam tangan pintar yang telah mencapai generasi kedua.

Sementara Google, terus mengembangkan fitur-fitur di produk kacamata pintar Google Glass. Meskipun, produk tersebut belum dipasarkan secara massal.

Setelah tersedia untuk platform Android dan iOS, aplikasi pesan instan BlackBerry Messenger dengan Windows Phone.

Memperluas ketersediaan di Windows Phone dinilai bakal menambah jumlah pengguna BlackBerry. Saat ini BBM digunakan oleh seratus enam puluh juta pengguna terdaftar di seluruh dunia.

BlackBerry punya strategi untuk menjadikan BBM sebagai aplikasi bawaan di sejumlah ponsel pintar Android. Di Indonesia, BBM didukung oleh sejumlah produsen ponsel pintar baik lokal maupun asing.

sumber: crackberry dan phone arena