close
Nuga Tekno

Bersuka Ria dengan Tombol Like Reaction

Bergembiralah para pengguna Facebook di Indonesia. Sejak Jumat kemarin, 26 Februari 2016, mereka bisa “memiliki” tombol Facebook Reactions Tombol baru “like” tersebut mulai di-update oleh Facebook pada pagi harinya.

Terdapat satu kelainan ketika tombol ini dipergunakan dibanding dengan versi uji cobanya.

Di versi finalnya tombol Reactions ini berkurang satu. Dari tujuh di versi beta-nya dan di finalnya hanya terdiri enam emoticon.

Yang menghilang itu adalah tombol “Yay.”

Facebook tidak menginformasikan dengan jelas alasan penghapusan tombol “Yay” ini.
Selain dari itu, tombol-tombolnya tetap sama, yaitu Like, Love, Haha, Wow, Sad atau Angry.

Dengan demikian pengguna bisa lebih ekspresif menunjukkan reaksinya terhadap status update di akun temannya.

Untuk memakainya, bila menggunakan aplikasi Facebook mobile, maka pengguna cukup menahan tombol Like hingga muncul berbagai pilihan reaksi.

Bila membuka Facebook dari peramban desktop, cukup letakkan kursos di atas tombol Like beberapa saat hingga muncul berbagai pilihan reaksi.

Selanjutnya pilih saja, reaksi tersebut akan melekat di tempat yang diharapkan.

“Setiap hari orang datang ke Facebook untuk mengetahui keadaan seseorang, berbagi cerita, baik yang bermuatan canda, kesedihan, kebahagiaan atau suatu sikap kritis,” tulis Product Manager Facebook Sammi

Desas-desus soal niat Facebook mengubah tombol Like sebenarnya sudah lama, tapi baru sekarang semua itu terwujud.

Ya, tombol Like itu kini bisa diubah menjadi berbagai reaksi emosi.

Melalui fitur baru bernama Reactions, tombol Like bisa diganti menjadi Love, Haha, Wow, Sad atau Angry.
Dengan demikian pengguna bisa lebih ekspresif menunjukkan reaksinya terhadap status update di akun temannya.

“Setiap hari orang datang ke Facebook untuk mengetahui keadaan seseorang, berbagi cerita, baik yang bermuatan canda, kesedihan, kebahagiaan atau suatu sikap kritis,” tulis Product Manager Facebook Sammi Krug

“Kami telah mendengarkan masukan dari berbagai pihak dan paham bahwa mestinya ada cara yang lebih mudah serta cepat untuk mengekspresikan reaksi perasaan Anda saat melihat lini masa. Karena itu kami luncurkan Reactions,” imbuhnya.

Cara untuk memakainya pun mudah. Bila berada di aplikasi Facebook mobile, maka pengguna cukup menahan tombol Like hingga muncul berbagai pilihan reaksi.

Bila membuka Facebook dari peramban desktop, maka cukup letakkan kursos di atas tombol Like hingga muncul berbagai pilihan reaksi.
Selanutnya pilih saja, maka reaksi tersebut akan melekat di tempat yang diharapkan.

Krug menceritakan bahwa fitur ini sebenarnya telah lama digodok. Tapi Facebook baru berani merilisnya setelah melakukan riset selama lebih dari satu tahun.

Mulai dari survei hingga diskusi kelompok, semua dilakukan demi menentukan jenis-jenis reaksi emosi yang layak disematkan di sisi tombol Like.

Kini Reactions telah dirilis ke seluruh dunia. Namun dengan catatan, tak semua negara bisa langsung merasakannya sekejap setelah pengumuman tersebut.

Pengguna cukup menunggu saja dan bersabar karena raksasa jejaring sosial tersebut pelan-pelan sedang mewujudkannya.

Beberapa saat lalu, Facebook mengumumkan bahwa mereka berencana untuk membuat tombol empati sebagai pelengkap dari tombol Like di linimasa Facebook.

Sebelumnya, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, pada tahun lalu memperkenalkan tombol empati tersebut”.

Untuk menggunakannya, pengguna bisa menekan dan menahan tombol Like dalam beberapa lama untuk memunculkan sederetan ikon Reactions tadi. Mereka kemudian bisa memilih salah satu ekspresi yang diinginkan.

Facebook tengah menguji coba tombol Reactions ini, tetapi tak semuanya bisa mencoba.

Mulanya tombol Reactions diluncurkan hanya untuk pengguna Facebook yang tinggal di Irlandia dan Spanyol.

“Tombol Reactions memberikan cara baru mengekspresikan cinta/suka, kekaguman, humor, dan kesedihan.”

“ Memang, ini bukan tombol dislike, tetapi bisa mempermudah Anda mengekspresikan rasa sedih dan simpati,” kata Zuckerberg.

Beragam reaksi ditunjukkan pengguna Facebook di posting-an milik Mark Zuckerberg itu. Beberapa ada yang memujinya. Namun, beberapa juga tetap menginginkan Facebook memberikan tombol dislike.

Tags : slide