close
Nuga Tekno

Backup WhatsApp Tak Lagi Makan Kuota

Mulai November, data backup WhatsApp tidak akan memakan kuota penyimpanan di Google Drive.

“Mulai tanggalNovember, cadangan WhatsApp tidak akan lagi menggunakan kuota penyimpanan Google Drive,” tulis anak usaha Facebook itu di blog resminya.

Sebelumnya, data cadangan WhatsApp memang menggunakan kuota lima belsas gigabyte yang disediakan Google secara gratis kepada pengguna. Kini, Anda tidak perlu khawatir lagi kehabisan kuota.

Namun perlu diingat bahwa data cadangan WhatsApp yang belum diperbarui selama lebih dari satu tahun akan dihapus secara otomatis dari Google Drive.

“Untuk menghindari hilangnya cadangan, kami sarankan Anda untuk mencadangkan data WhatsApp secara manual sebelum  pertengahan  November ,” lanjut perusahaan yang didirikan oleh Jan Koum dan Brian Acton itu.

Saat melakukan proses backup, WhatsApp mengimbau pengguna untuk melakukannya dalam jaringan WiFi untuk efisensi.

“Selain itu, ukuran file cadangan yang bervariasi dapat mengonsumsi data seluler, sehingga dapat menyebabkan biaya tambahan,” tutup mereka.

Selain itu para pemakai WhatsApp juga diingatkan, salah satu fitur keamanan yang mengagumkan di WhatsApp adalah enkripsi edge to edge.

Ini berarti bahwa sema pesan yang dikirim dan diterima terenkripsi. Dengan demikian, jika pesan-pesan itu disadap, itu tidak bisa dibaca oleh orang yang melakukan penyadapan.

Namun menurut para peneliti keamanan, tampaknya apa yang dijelaskan di atas belum tentu begitu adanya.

Dalam laporan dari CNET, peneliti keamanan dari Check Point Software Technologies menemukan bahwa peretas dapat membuat versi peretasan dari WhatsApp, di mana mereka dapat mengubah pesan yang dikutip (yang di-reply) dan nama pengguna dari pengirim.

Ini berarti bahwa pesan dapat diubah untuk mengatakan sesuatu yang benar-benar berbeda, dan dibuat agar terlihat seolah-olah itu dikirim dari orang lain.

Tapi WhastApp membantah hal tersebut dan tetap membanggakan bahwa aplikasinya aman.

WhatsApp juga mengklaim bahwa mereka bekerja untuk menghapus pengguna yang menggunakan versi layanan yang diretas.

Yang lebih penting, perusahaan menyatakan bahwa mereka belum melihat orang “biasa” mengirim pesan palsu yang dikutip.

Ini berarti bahwa masalah itu tampaknya lebih teoretis dan terbatas pada karya para peneliti, dan bukan masalah yang ditemukan di kehidupan nyata.

WhatsApp juga  dikabarkan sedang mengerjakan mode video Picture in Picture  untuk platform Android.

Dikutip dari WABetaInfo, fitur ini tersedia untuk WhatsApp Android beta versi barfu, meskipun saat ini sedang dalam pengembangan dan belum diaktifkan untuk pengujian beta karena masih memerlukan banyak perbaikan lain.

Mode PiP sendiri akan memungkinkan penggunanya melihat video YouTube dan Instagram di aplikasi WhatsApp itu sendiri.

Ini berarti, tautan Youtube atau Instagram yang dikirim di WhatsApp tidak akan terbuka di aplikasi YouTube atau Instagram masing-masing di perangkat pengguna.

Video tersebut akan terbuka dalam kotak kecil di jendela obrolan pengguna yang telah mengirim tautan.

Namun, mode ini tidak akan berfungsi untuk tautan Instagram Story.

Berkat mode PiP ini video akan tetap diputar bahkan ketika pengguna keluar dari jendela obrolan atau beralih ke obrolan lain.

Kotak video itu dilengkapi dengan kontrol putar atau jeda video, tutup, dan layar penuh.

Pengguna pun dapat mengurangi atau menambah ukuran kotak video atau memindahkannya di sekitar area layar ponsel.

Sebelumnya, fitur ini telah hadir di iOS pada awal tahun ini dan kini akan segera hadir untuk pengguna Android.

Tidak ada tanggal atau bulan pasti kapan mode ini akan diluncurkan secara resmi, namun mereka mengatakan mode ini akan segera tersedia di Android dalam waktu dekat.