close
Nuga Tekno

Marak Lagi Penipuan Baru di WhatsApp

Sebuah pesan SMS penipuan berkedok perpanjangan masa berlangganan WhatsApp sedang marak terjadi.

Ya,, belakangan, marak upaya penipuan melalui aplikasi chatting WhatsApp.

Penipuan ini berkedok habisnya masa berlaku WhatsApp dan meminta pengguna untuk membayar biaya berlangganan untuk terus menggunakan aplikasi tersebut.

Dan dipesankan, jika menemukan pesan tersebut, langsung hapus saja!

Seperti diketahui, WhatsApp saat ini merupakan aplikasi gratis.

Namun, sebelumnya memang pernah ada masa ketika WhatsApp merupakan aplikasi berbayar.

Penipuan ini memanfaatkan fakta tersebut.

Si penipu mengirimkan pesan tipuan berbentuk SMS kepada pengguna.

Pesan itu biasanya dikirim dari nomor yang mengatasnamakan WhatsApp, menyebutkan bahwa masa berlangganan pengguna sudah habis, lalu meminta pengguna membayar uang jumlah tertentu dengan cara klik sebuah link.

Salah satu kasus penipuannya terjadi di Inggris.

Di negara tersebut, pengguna WhatsApp dikirimi SMS yang meminta pembayaran nol koma sembilan puluh sembilan poundsterling atau sekitar enam belas ribu rupiah untuk memperpanjang layanan.

Dalam pesan itu juga terdapat sebuah tautan palsu yang diklaim untuk memudahkan pembayaran

Seperti ditulis laman the independent, hari ini, Senin, 05 Juni, tentu saja, tautan tersebut malah membawa pengguna ke situs palsu yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan WhatsApp.

Saat ini, belum diketahui apakah penipuan sejenis juga sudah mulai marak di negeri ini.

Jika pengguna  mendapat pesan yang serupa, sebaiknya jangan mengklik tautan yang ada di pesan SMS itu.

Sebab bisa dipastikan bahwa pesan tersebut palsu dan tautan itu merupakan tipuan untuk menguras uang pengguna.

Sekadar diketahui, pada tahun lalu WhatsApp juga pernah dilanda masalah penipuan sejenis.

Penipuan ini mengatakan bahwa WhatsApp bakal menarik biaya berlangganan mulai Januari tahun ini dan meminta pengguna yang menerima pesan untuk menyebarkan informasi tersebut pada minimal sepuluh orang pengguna lainnya.

Sebelumnya ada penipuan ala  WannaCry dan  scam melalui aplikasi WhatsApp.

Penipuan itu dirancang sedemikian rupa dengan tampilan desain yang menarik dan meyakinkan, seakan-akan dari Whatsapp yang menawarkan fitur penggunaan warna baru untuk aplikasi Whatsapp.

Pesan yang diberikan menggunakan pemendek tautan/URL shortener Go Daddy dengan alamat http://x.co/6lsC9. URL itu mengarah ke situs http://wp8.link.color.

Seperti biasa, pengakses kemudian akan diberi janji-janji indah dimana syarat mengakses fitur baru tersebut hanya perlu mengundang sepuluh kontak WhatsApp, atau 5 grup percakapan Whatsapp.

Jika hal itu dilakukan, maka menyebabkan banjir scam New Colors for Whatsapp.

Dampak dari penerima scam ini bisa ringan seperti menerima iklan instalasi aplikasi Fast Cleaner sampai aplikasi Opera Mini, agak mengancam seperti pemberitahuan aplikasi smartphone dalam bahaya dan diarahkan untuk install aplikasi yang diiklankan sampai yang sangat berbahaya seperti tampilnya iklan dewasa dengan konten pornografi.

Pemerhati keamanan cyber menyarankan para pengguna WhatsApp untuk tidak mengklik scam yang beredar dan bagi Anda yang sudah menjadi korban, harap menginformasikan kepada rekan/grup yang Anda kirimkan untuk berhati-hati terhadap konten scam ini.

Scam akan datang dalam pesan WhatsApp dari kontak yang Anda kenal

Tautan yang diberikan dalam scam tersebut merupakan pemendek tautan gratis yang disediakan oleh penyedia layanan Go Daddy.

Tujuan dari penggunaan pemendek tautan/URL Shortener adalah untuk mengantisipasi pemblokiran oleh WhatsApp dimana jika diblokir, maka pembuat scam tinggal membuat URL

Shortener baru yang tetap mengarah pada situs penipuan yang telah dipersiapkan.

Jika tautan itu di-klik, tautan tersebut bakal langsung mengarahkan pada situs yang telah dipersiapkan sebelumnya

Tampilan situs ini cukup meyakinkan, meskipun harusnya alamatnya Whatsapp.com dan pengguna WhatsApp yang teliti harusnya tahu kalau situs ini adalah situs palsu dan biasanya digunakan untuk tujuan phishing (mencuri password) atau Scam (mengecoh korban untuk mendapatkan keuntungan finansial).

Disebutkan bahwa syarat untuk menggunakan fitur baru Whatsapp ini harus melakukan Verifikasi User. Dan caranya mudah, yaitu hanya dengan mengundang sepuluh teman atau share informasi ini ke lima grup percakapan.

Ini merupakan indikasi kedua setelah alamat situs yang palsu, bahwa ini bukan dari WhatsApp, karena WhatsApp tidak perlu meminta Anda mengundang sepuluh teman atau sharing ke lima grup WhatsApp hanya untuk memverifikasi penggunanya.

Karena jika Anda sedang menggunakan WhatsApp, tentunya sudah terverifikasi secara otomatis dan tidak memerlukan verifikasi lagi.

Tujuan utama dari pembuat scam ini adalah mendapatkan keuntungan finansial dari iklan yang akan diklik oleh korban scam ini.

Setelah korbannya berhasil dikelabui menyebarkan informasi palsu ini ke kontak-kontak WhatsAppnya, bukannya mendapatkan fitur baru WhatsApp seperti yang dijanjikan, mereka malahan akan dibombardir dengan kumpulan iklan yang akan mengarahkan pada instalasi aplikasi, ancaman bohong bahwa smartphone-nya perlu di-upgrade, atau terancam virus.

Yang paling memprihatinkan adalah tampilan akses konten pornografi yang jika ditelusuri kemungkinan berasal dari India.

Menurut pengalaman Vaksincom, scam WhatsApp yang sebelumnya juga erat kaitannya dengan India. Vaksincom tidak menyarankan Anda untuk meng-install aplikasi apa pun yang diiklankan oleh scam ini.

Sebaiknya Anda menghindari semua aplikasi yang diiklankan dengan cara ini, karena hal ini menunjukkan bahwa perusahaan pembuat aplikasi secara tidak langsung melakukan perbuatan tidak terpuji dengan mendukung scam dan konten pornografi dalam mempromosikan produknya.