close
Nuga Sport

Vinales Menang Keajaiban di GP Argentina

Maverick Vinales kembali memenangkan balapan MotoGP seri kedua  musim ini di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, Senin dinihari WIB, 10 April, lewat “keajaiban” setelah start dari posisi enam.

Usai balapan, secara terus terang Vinales mengungkapkan, tak menyangka bisa memenangkan dua seri MotoGP secara beruntun.

Setelah meraih podium pertama di Sirkuit Losail Qatar, pebalap Movistar Yamaha itu juga finis pertama di GP Argentina.

Vinales finis berada di depan rekan setimnya, Valentino Rossi, yang berada di posisi kedua.

Podium ketiga direbut Cal Crutchlow.

Bagi Vinales, kemenangan dua kali beruntung, terlebih di Argentina seperti keajaiban yang nyaris tak mungkin terjadi.

“Jika seseorang mengatakan kepada saya jika saya bisa memenangkan balapan di Argentina, saya akan katakan hal itu nyaris tak mungkin,” terang Vinales seperti dikutip dari Crash.

“Sebab, saya selalu mengalami nasib sial di Argentina. Dari tiga balapan yang sudah dijalankan, saya mengalami kecelakaan dua kali. Itu amat sulit, tapi kami berada dalam momen bagus dan bisa memberikan kemampuan seratus persen.”

Vinales memang pernah mengalami kenangan getir musim lalu di Sirkuit Termas de Rio Hondo. Ia mengalami kecelakaan saat sudah memimpin di posisi terdepan dan tinggal menyisakan beberapa lap lagi menunggang motor Suzuki kala itu.

“Ketika saya bisa balapan seperti yang saya mau, saya bisa menjaga ritme bagus. Kami berada seperti dalam mimpi dengan dua kemenangan beruntun di Yamaha,” terang Vinales.

Menurutnya, amat sulit sukses seperti ini terulang pada awal-awal musim karena menurutnya dua kali finis pertama merupakan keajaiban.

“Kami harus menjaganya di jalur yang benar dan tetap bekerja sangat keras. Saya tahu kami memiliki motor yang sangat bagus, tapi masih harus berkembang lagi,” ujar pebalap asal Spanyol itu.

Maverick Vinales mengakui Marc Marquez sejatinya mencatat start yang bagus di GP Argentina yang berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo sebelum akhirnya melakukan kesalahan di lap kedua.

Marquez yang start dari pole position langsung melesat meninggalkan pebalap lainnya begitu balapan dimulai.

Jarak antara Marquez dengan Vinales, Carl Crutchlow, dan Valentino Rossi bahkan terlihat jelas saat lomba baru melewati satu lap.

Namun semua itu kemudian sirna setelah Marquez melakukan kesalah saat melibas tikungan 2 di lap kedua. Marquez tergelincir dan tak bisa lagi melanjutkan balapan.

“Perlombaan yang sulit. Saya merasa mencatat start yang cukup bagus, namun Marquez benar-benar coba menciptakan selisih besar begitu balapan dimulai.”

“Saat saya melihat dia terjatuh, saya berpikir untuk bisa pulang dengan keuntungan maksimal. Penting bagi saya untuk mendapatkan poin maksimal dari balapan kali ini,” tutur Vinales dalam sesi wawancara sebelum naik podium.

Setelah Marquez terjatuh, Vinales otomatis ada di posisi pertama karena sebelumnya ia baru saja sukses mendahului Crutchlow. Posisi pertama yang ia dapatkan sejak lap kedua itu pun akhirnya tak tersentuh hingga lomba berakhir.

Hasil sempurna Vinales di GP Argentina, ditambah kecelakaan yang dialami Marquez, membuat Vinales kini memiliki selisih tiga puluh tujuh poin dari sang rival.

Pasalnya pada balapan sebelumnya di GP Qatar, Marquez hanya sanggup finis di posisi keempat ketika Vinales jadi juara.

Pesaing terdekat Vinales dalam perebutan titel juara dunia  saat ini adalah rekan setimnya, Valentino Rossi. Rossi ada di peringkat kedua dengan selisih empat belas angka dari Vinales

Sebelum lomba,  Vinales  sempat menguasai latihan bebas pertama dan kedua. Namun Vinales melorot ke urutan keenam di sesi kualifikasi.

Pebalap asal Spanyol itu  kalah dalam mencatatkan waktu terbaik  dari Marc Marquez yang sukses merebut pole position.

Saya tidak kecewa. Kami sedikit kesulitan dengan grip ban belakang dan saya tak tahu alasannya kenapa,” kata Vinales seperti dikutip dari situs resmi MotoGP.

Ini merupakan merupakan kali pertama Vinales menunggangi YZR-M1 di lintasan basah. Hasil yang berbeda ketika ia sukses memimpin sei latihan bebas pertama dan kedua dalam kondisi lintasan kering.

“Saya merasakan sejumlah keanehan saat meluncur dalam kondisi basah, sama sekali berbeda dibandingkan kondisi kering, jadi kami harus menganalisisnya,” ujar Vinales.

“Kami masih harus berbenah karena ini kali pertama saya menunggangi Yamaha dalam kondisi hujan. Jadi ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan pada settingan basah, tapi saya senang,” sambungnya.

Kendati demikian, Vinales mengaku bangga masih menjadi yang tercepat di Yamaha karena rekan satu timnya, Valentino Rossi, berada di posisi ketujuh.

Saya masih di baris kedua. Dari situ, saya bisa melakukan start yang bagus dan bersaing untuk meraih kemenangan besok,” ujarnya

Tags : slide