close
Nuga Sport

“Vinales Bukan Rival Saya Sejak Dulu”

Di tengah kegugupannya menjalang lomba seri pertama MotoGP, Minggu ini, di Losaik Circuit, Qatar, Marc Marquez mengeaskan bahwa Maverick Vinales bukanlah rival utamanya sejak masa kanak-kanak.

Pernyataan ini disampai Marquez akibat gencarnya media menulis tentang  bakal adanua  rival baru di MotoGP musim ini lewat kehadiran Maverick Vinales yang baru bergabung dengan Yamaha.

“Vinales bukanlah rival saya saat ia kecil,” ujar Marquez seperti ditulis “cras,” hari ini, Kamis, 23 Maret 2017.

Berbeda dari musim-musim sebelumnya ketika Marquez harus menghadapi rival yang lebih senior seperti Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, hingga Dani Pedrosa, untuk musim ini sosok rival yang lebih muda muncul dalam kehadiran Vinales.

Vinales berusia dua tahun lebih muda dari Marquez dan disebut-sebut sudah sering bersaing dengan Marquez ketika masih sama-sama jadi pebalap cilik

Marquez sendiri membantah pernyataan bahwa Vinales adalah rival beratnya semasa kecil meskipun ia mengakui bahwa ia pernah berlomba melawan Vinales dalam beberapa kejuaraan.

“Saya tak banyak mengingat karena saat itu saya masih berusia sembilan tahun. Kami memang beberapa kali bertarung di divisi yang sama, mungkin dalam beberapa seri.”

“Namun yang pasti kami tak pernah jadi rival,” ujar Marquez seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Terlepas dari hal itu, Marquez mengaku bangga ada banyak pebalap Spanyol yang terus menginvasi MotoGP.

“Setelah melalui perjuangan yang sulit sejak kecil, senang melihat kami, bersama Pol Espargaro dan Tito Rabat, kini berada di MotoGP,” ujar Marquez.

Marquez sendiri sukses menjalani karier balapnya dengan cemerlang. Ia sukses jadi juara dunia 125cc pada 2010 dan berlanjut jadi juara dunia Moto2 pada lima tahun silam.

Saat promosi ke ajang MotoGP, Marquez langsung jadi juara dunia MotoGP 2013 pada musim debutnya. Di saat yang bersamaan, Vinales baru jadi juara dunia Moto3.

Nama Vinales sendiri mulai mencuri perhatian pada tahun lalu saat ia tampil eksplosif bersama Suzuki. Kepindahannya ke Yamaha pun membuat Vinales mulai difavoritkan jadi calon juara MotoGP musim ini

Marc Marquez sendiri menargetkan naik podium di balapan pertama musim ini di Sirkuit Losail,

Tapi, pebalap Spanyol itu menyadari bahwa trek itu sukar ditaklukkan dan juga bukan sirkuit favoritnya.

Ia hanya pernah sekali menjuarai GP Qatar yaitu pada tiga tahun silam dengan memenangi pertarungan melawan Valentino Rossi.

Beban Marquez pun bertambah karena hasil yang baik di GP pertama akan mempermulus langkahnya untuk mempertahankan gelar juara dunia.

“Balapan pertama selalu spesial dan saya selalu lebih gugup dari biasanya,” kata pemilik nomor 93 itu, seperti dikutip dari GP One.

“Ini adalah salah satu trek paling spesial di jadwal, meski kami harus berhati-hati. Pasir (gurun) membuat sirkuitnya sangat licin dan ada banyak titik ketika Anda harus mengerem dalam-dalam sehingga membutuhkan stabilitas.”

Marquez yang sempat terpuruk di tes pramusim pertama di Sepang, Malaysia, semakin konsisten di Phillip Island, Australia, dan sempat jadi yang tercepat di sana.

Tapi di tes Qatar, Marquez terjatuh dua kali di hari pertama, dan terjatuh tiga kali di hari ketiga. Ia juga hanya mendapatkan peringkat kesepuluh di uji coba hari terakhir di Qatar.

Pebalap 24 tahun itu menyadari bahwa Losail memang sukar ia taklukkan, tapi tetap menargetkan setidaknya masuk ke tiga besar.

“Mungkin trek ini tidak cocok dengan gaya membalap saya. Sepanjang musim dingin kami bekerja keras dan kami mengetahui bahwa kami punya motor yang lebih bisa bersaing ketimbang tahun lalu.”

“Saya yakin kami bisa bersaing untuk merebut podium dan kami akan memberikan segalanya untuk bekerja keras mulai Kamis ini.”

Sementara itu Valentino Rossi , meskipun kehadiran Maverick Vinales jadi pusat perhatian, ia   tetap menyebut Marc Marquez sebagai rival utama dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP musim ini.

Vinales mencuri perhatian dengan tampil konsisten di tiga seri pramusim yang digelar di Sepang, Philipp Island, dan Qatar.

Sementara itu hasil tes Rossi dan Marquez sendiri masih labil sedangkan Jorge Lorenzo justru masih harus menjalani proses adaptasi yang rumit dengan Ducati.

Meski Vinales jadi yang terbaik di sesi pramusim, Rossi tetap memilih Marquez jadi lawan terberat yang bisa menggagalkan ambisinya jadi juara dunia musim ini.

“Maverick Vinales sangat cepat. Dia menghabiskan setahun yang bagus bersama Suzuki dan kini ia bersama Yamaha.”

“Namun tentu saja, sosok yang paling diburu untuk dikalahkan adalah Marc Marquez,” kata Rossi seperti dikutip dari Tuttomotoriweb.

Rossi pun tak mau meremehkan sosok Lorenzo yang masih kesulitan mendapatkan ritme terbaik bersama Ducati. Seri pertama di Qatar bisa jadi momentum bagus untuk Lorenzo mengawali musim ini.

“Kami pun tak akan meremehkan Jorge Lorenzo dalam persaingan musim ini. Mereka akan tampil bagus di Qatar dan bila ia mampu memenangkan seri tersebut, maka mereka mencatat awal bagus yang sangat penting bagi perjalanan mereka musim ini,” ujar Rossi memberikan penilaian.