close
Nuga Sport

Valentino Rossi Menangis di Misano

Pebalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, Minggu malam WIB, 13 September 2015, menangis usai menyelesaikan balapan di “kampungnya” Misano Circuit, MotoGP San Marino, akibat tergelincir strategi yang salah dan juga dipersalahkan telah menghambat laju Jorge Lorenzo.

Rossi finis di posisi lima. Posisi paling jelek dari tiga belas balapan yang telah ia sambangi. Tanpa podium dan elu-elu para suporternya.

Bahkan, fatalnya lagi, ia mendapat penalti berupa pengurangan satu poin akibat menghambat laju kecepatan Jorge Lorenzo ketika terjadi saling sikut di antara mereka pada pertengahan lomba.

Banyak cerita yang tersirat dari raihan The Doctor ini yang tidak diketahui publik.

Pertama Rossi kecewa sampai ingin menangis, karena gagal meraih sekaligus mempertahankan rekor podiumnya musim ini, dan yang membuatnya lebih kecewa, Rossi gagal membayar kecintaan publik Misano yang mendukungnya sepanjang akhir pekan kemarin.

Namun di satu sisi lainnya, Rossi puas dengan hasil yang diraihnya, karena ia mampu memperlebar jarak dengan rekannya, Jorge Lorenzo di klasemen pembalap sementara. Lorenzo terjatuh, dan melebarkan jarak di antara keduanya menjadi dua puluh tiga poin dalam perebutan titel MotoGP musim ini.

“Saya kembali melakukan perubahan motor lagi dan akhirnya finis di urutan lima. Saya ingin menangis! Saya mengharapkan hasil yang lebih baik, juga karena saya punya potensi hebat di sirkuit kering dan basah.”

“ Saya tak berpikir bisa menang, karena meraih kemenangan hari ini berarti Anda harus membebaskan pikiran dari perebutan titel, dan mengambil risiko, terutama dengan trek yang licin saat mengering,” terang Rossi diberitakan Crash, Senin.

“Sudah jelas berada di podium merupakan target saya sejak awal, di depan Misano dan orang-orang pada atmosfer spesial ini. Tapi di sisi lainnya, dengan terjatuhnya Jorge, saya memperlebar keunggulan poin dan ini yang paling penting. Untuk kejuaraan ini baik dan hasil yang penting,” lanjutnya.

Balapan yang berlangsung di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, San Marino Minggu 13 September 2015 malam WIB berjalan dramatis, karena cuaca tak menentu.

Dari trek yang kering, basah, lalu tiba-tiba mengering kembali.

Para rider pun mengubah ban dan motor dua kali memasuki pit stop, termasuk tiga rider yang tengah bertarung sengit, duo Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, serta satu rider Repsol Honda, Marc Marquez.

Marquez muncul sebagai pemenang, karena masuk pit stop terlebih dahulu saat balapan menyisakan sepuluh putaran terakhir.

Namun saat itu Lorenzo dan Rossi dilema mengganti motornya, karena mereka berdua terlibat persaingan perebutan titel MotoGP 2015. Mereka telat mengganti motornya hingga Rossi hanya menempati urutan kelima, dan Lorenzo lebih parah lagi, karena terjatuh.

“Setelah trek mulai mengering, kami harus mengubah motor lagi. Itu keputusan sulit, apalagi sudah jelas saya dan Jorge bertarung di perebutan titel, segalanya berjalan lebih sulit untuk mengambil keputusan tepat tanpa terlalu banyak mengambil resiko,” cerita Rossi seperti ditulis Crash, Senin, 14 September 2015.

“Saya tahu jika saya masuk pit lebih awal, hasilnya lebih baik, tapi lebih berisiko.”

“ Dua putaran sebelumnya saya ingin berhenti, tapi masih hujan sedikit dan saya pikir jika saya berhenti, nanti hujan lebih besar turun dan hasil bisa lebih buruk. Saya juga melihat Jorge masih di belakang saya, jadi saya putuskan melanjutkan balapan,” paparnya.

Cuaca yang sulit ditebak memang menyulitkan Rossi.

Namun The Doctor lebih kecewa karena tak mampu meraih kemenangan podium di Misano, di depan publik yang mencintainya.

“Saya punya pikiran berbeda dari hasil ini. Saya kecewa untuk hasil akhir balapan, terutama di Misano. Penting untuk meraih podium, tapi setelah akhir pekan yang bagus dengan cuaca panas, kemarin kondisi sangat sulit ditebak,” imbuh Rossi.

Rossi merasa dirinya seharusnya mampu tampil lebih baik, namun di satu sisi ia juga merasa puas. Pebalap gaek itu mampu menjaga keunggulan dengan Jorge Lorenzo di klasemen sementara pebalap.

Rekan satu tim sekaligus rival terdekatnya di klasemen pebalap, Jorge Lorenzo gagal finish di GP Misano karena terjatuh.

“Saya ingin menangis! Saya mencari hasil yang lebih baik, karena saya merasa memiliki potensi bagus di kondisi kering dan basah,” ujar Rossi seperti dilansir Crash.net.

“Tapi di sisi lain, dengan insiden yang dialami Jorge, saya berhasil memperlebar jarak menjadi dan itu merupakan hal yang paling penting.”

Ajang balap MotoGP San Marino kali ini memang membuat banyak pebalap harus berpikir cepat untuk memikirkan taktik mereka.

Para pebalap dan timnya harus berpikir cepat untuk mengatasi perubahan cuaca ekstrem di Misano. Walaupun sepanjang akhir pekan cuaca panas, ketika balapan dimulai hujan justru membasahi lintasan sirkuit Misano.

Hujan itu pun membuat sejumlah pebalap mengganti motor dengan ban basah. Namun, cuaca kembali berubah dan balapan diakhiri dengan cuaca yang cerah.

Pebalap Honda, Marc Marquez, menjadi yang tercepat di balapan kali ini. Pebalap asal Spanyol itu berhasil memimpin balapan setelah diuntungkan dengan keputusannya untuk masuk pit lebih awal.

Selain finis di urutan lima Rossi juga mendapatkan penalti satu poin karena menghambat laju rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, pada babak kualifikasi MotoGP San Marino

Rossi dinyatakan bersalah oleh Race Direction MotoGP karena menghambat laju Lorenzo yang berusaha memperbaiki catatan waktunya di babak kualifikasi. Lorenzo nyaris menabrak Rossi dari belakang di tikungan enam belas Sirkuit Misano.

“Saya sudah minta maaf ke Lorenzo, saya tidak melihatnya. Saya melihat ke layar untuk mengetahui berapa waktu tersisa yang saya punya. Tapi, saya tidak bisa melihat dengan jelas, itu kenapa saya menjauh dari jalur,” ujar Rossi seperti dilansir Crash.net.

Lorenzo sempat mengungkapkan kekesalan terhadap Rossi ketika kedua pebalap melakukan latihan start. Lorenzoi terlihat menggelengkan kepalanya saat berbicara kepada Rossi.

“Saya mungkin bisa menyamai catatan waktu atau memperbaikinya sedikit. Tapi, Rossi berada di jalur saya. Dia sudah minta maaf, jadi tidak ada masalah. Hal seperti ini bisa terjadi,” ucap Lorenzo.

Tags : slide