close
Nuga Sport

Tangan Kiri Pacman Akan Mematikan Lagi

Awas tangan kiri Pacman!

Itulah seruan surat kabar Los Angeles Times, Sabtu, 02 Mei 2015, sehari sebelum “Duel Abad Ini,” antara Manny “Pacman” Pacquiao menantang Floyd “The Money” Mayweather Jr, di MGM Grand Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.

Hari “Los Angeles Times” menurunkan seruan itu kedua petinju sedang melakukan timbang badan dengan suasana yang heboh, dimana Manny terlihat santai mengunyah coklat tanpa rasa risih. Santai.

Dan apakah sesantai itu nantinya, kala di atas ring, Minggu pagi WIB, 03 Mei 2015, tangan kiri Manny Pacquiao “membunuh” karir Mayweather Jr sebagai yang tidak terkalahkan dalam empat puluh tujuh duel?

“Saya ingin mematikannya karirnya. Rasa, insting membunuh, dan fokus sepuluh tahun lalu seperti kembali. Saya sangat bersemangat,” kata Pacquiao seperti yang dikutip dari situs News Day, tentang bagaimana dia akan menjatuhkan “The Money.”

Memang PacMan hanya memiliki dua senjata, yaitu kecepatan kaki dan pukulan tangan kiri yang mematikan.
Sebagai ‘petinju jalanan’, Pacquiao tak mengenal dasar-dasar tinju yang benar, terutama dalam bertahan.
Ini yang membedakannya dengan Mayweather yang memang berasal dari keluarga petinju.

Pacquiao muda tak mengenal caranya melayangkan pukulan namun harus terhindar pula dari pukulan. Ia juga terlalu emosional dan tak memiliki ketenangan untuk melakukan perhitungan di atas ring.

Namun dengan mengandalkan serangan lah Pacquiao terus menerus mendapatkan kemenangan. Para petinju veteran yang ia hadapi di awal kariernya tak punya jawaban untuk kecepatan, agresi, dan gairah bertarung Pacquaio.

Semua ini berubah ketika Pacquiao berjumpa dengan Erik Morales. Morales memiliki cara yang efektif untuk mengalahkan PacMan: menghindar dari jangkauan tangan kiri Pacquiao dan kemudian menyerang balik ketika sang petinju Filipina melayangkan pukulan.

Pacquiao pun belajar untuk menguatkan pukulan tangan kanannya serta mempelajari cara bertahan. Tak ayal, ketika berjumpa lagi Morales.

Pacquiao berhasil menjadi orang pertama yang menghantarkan kekalahan untuk Morales. Bahkan, pada pertemuan ketiga dengan Morales, Pacquiao sukses mengandaskannya pada ronde ketiga.

Setelah mengubah cara bertinjunya, bapak empat anak ini kemudian tak terbendung lagi.

Ia kemudian jadi petinju pertama yang berhasil mendapatkan tujuh gelar di tujuh kelas yang berbeda

“Saya bahagia dan bersyukur. Saya berterima kasih bahwa saya masuk ke dalam dunia tinju seperti Muhammad Ali dan Joe Frazier.

Jelang pertarungan melawan Mayweather, Pacquiao mengaku optimistis dan menegaskan dirinya tidak hanya memiliki satu strategi bertarung dalam duel nanti.

Tangan kanan Floyd Mayweather Jr. yang cepat seperti laser diprediksi akan menjadi senjata terbaik sang petinju Amerika Serikat tersebut ketika berhadapan dengan Manny Pacquiao dalam pertarungan yang akan digelar di hotel MGM Grand.

Pelatih Pacquiao, Freddie Roach, mengatakan bahwa Mayweather akan terus menyerang dengan tangan kanannya, terutama setelah melihat Pacquiao pernah dipukul KO oleh legenda tinju Meksiko, Juan Manuel Marquez — dengan pukulan balik tangan kanan.

“Saya pikir Mayweather telah menyaksikan video ketika Manny dipukul KO,” kata Roach seperti dikutip dari Boxing Scene. “Mayweather memang memiliki pukulan tangan kanan yang kuat dan juga tungkai tangan kanan yang panjang. Saya pikir ia akan menggunakan hal itu melawan kami.”

Meski demikian, Roach menyatakan bahwa ia tak khawatir. “Kami telah menyiapkan diri kami untuk senjata itu,” katanya.

Roach juga percaya Mayweather akan menyerang dengan cepat dan menginginkan KO secara cepat — sesuatu yang akan disambut baik oleh Pacquiao.

“Karena beberapa alasan, saya berpikir Mayweather akan coba mengejar kami dan coba memukul KO Manny di ronde-ronde awal,” ujar Roach mengungkapkan teorinya.

“Saya harap ia melakukannya. Kami sudah siap,” kata Roach lagi.

Roach sendiri yakin bahwa kekuatan kaki Mayweather telah melemah, dan ia berharap Pacquiao bisa memanfaatkan hal tersebut dalam pertarungan. “Ia sudah tidak bisa bergerak lagi selincah dahulu,” kata Roach.

“Artinya ia harus lebih sering memukul. Selama kami bisa memukulnya dan kemudian bergerak, Mayweather tak bisa menyentuh kami.”