close
Nuga Sport

Sirkuit Sepang Tidak Jadi Jadi Dicoret

Sirkuit Sepang, Grand Prix Malaysia, yang baru satu hari memanggungkan lomba “jet darat” seri kedua musim 2015, tak jadi di coret dari kalender balapan Formula One, atau F1, setelah dicapainya kesepakatan tentang formulasi pembayaran “fee”nya dengan manajamen yang berpusat di Inggris itu.

Menurut draft yang sudah disepakati, seperti dilaporkan kontributor “nuga” Mohamed Nasri dari Kuala Lumpur, Senin siang WIB, 30 Maret 2015, lewat “email,” Grand Prix Malaysia akan diberikan jatah selama tiga musim kedepan untuk penyelenggaraan lomba jet darat itu.

Sebelumnya tidak dicapai kesepakatan tentang fee yang harus dibayarkan otoritas Sepang karena pihak pemilik F1 menaikkan jumlah pembayaran.

Dengan dicapainya kesepakatan itu, tulis Mohamed Nasri, teka teki yang menyelimuti Sepang selama beberapa bulan terakhir terhapuskan.

“Masa kontrak Sirkuit Internasional Sepang yang habis musim ini akhirnya terjawab sudah terjawab,” tulisnya dengan nada gembira.

Sirkuit kebanggaan Negeri Jiran itu dipastikan tetap menggelar balapan Formula One hingga 2018. Kepastian perpanjangan kontrak ini disampaikan langsung oleh pemerintah Malaysia.

Sebelumnya, GP Malaysia kemarin sempat dikhawatirkan akan menjadi momentum terakhir di sirkuit yang memiliki lima belas tikungan itu. Negosiasi alot bahkan terjadi sejak awal tahun ini.

Permasalahan fee besar yang di minta Bos F1, Bernie Ecclestone ditengarai menjadi batu sandungan bagi pihak pengurus olahraga balap Malaysia.

Selain itu, perusahaan minyak milik pemerintah Malaysia, Petronas, juga memastikan diri akan terus menjadi sponsor utama GP Malaysia. Petronas sendiri juga merupakan salah satu sponsor tim Mercedes.

“Perpanjangan kontrak telah disepakati menyusul suksesnya negosiasi antara Sirkuit Sepang dan manajemen F1. GP Malaysia telah menjadi event olahraga terbesar di negeri ini sejak pertama kali dihelat pada 1999,” demikian pernyataan Pemerintah Malaysia yang juga dimuat planetF1, Senin, 30 Maret 2015.

Kepastian perpanjangan kontrak ini tentu menjadi angin segar bagi ajang balap jet darat tersebut, terlebih setelah Jerman dicoret sebagai penyelenggara musim ini karena problem finansial.

Bicara soal race kemarin, juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel akhirnya berhasil mematahkan superioritas duo Mercedes, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.

Pembalap itu sukses meraih podium tertinggi, sekaligus merengkuh kemenangan pertama bersama tim anyarnya, Ferrari.

Sebelumnya media sempat menuliskan berita “bad news” tentang Sepang Sirkuit, Grand Prix Malaysia, yang dikabarkan akan tutup musim depan.

“Sepang akan mengakhiri keberadaannya di kalender F1 untuk musim depan. Otoritas F1 sudah membertitahu ke pemilik Sirkuit Sepang bahwa ini tahun terakhir mereka menggelar lomba di sini. Well,” begitu yang pernah di ulis Mohamed Nasri khusus untuk “nuga” pekan lalu

Menurut berita yang didapat Nasri, alasan otoritas F1 menghapus Sepang dari kalender lombanya tahun depan adalah, minimnya peminat karena adanya dua pilihan publik dengan GP Singapura.

“Salah satu dari grand prix ini harus di’bunuh’ Dan Sepang yang dimatikan. Sementara GP Singapura tetap berlangsung,” tulis Nasri mengutip sumber pengelola Sirkuit Sepang.

Di awal tahun ini, pengurus olahraga balap Malaysia yang diwakili Razlan Razali sempat terbang ke London untuk membahas soal kontrak dengan bos F1, Bernie Ecclestone. Pasalnya, kontrak GP Malaysia dengan F1 akan rampung pada musim 2015 ini.

Nah, menjelang digelarnya GP Malaysia akhir pekan ini, deal soal perpanjangan kontrak tersebut masih belum tercapai. Nilai yang diminta Ecclestone soal fee race nampaknya masih jadi batu sandungan. Untuk itu, gelaran nanti bukan tidak mungkin akan jadi gelaran terakhir F1 di Negeri Jiran.

Baru-baru ini, Chairman Sepang, Mokhzani Mahathir, yang juga anak mantan PM Malaysia Mahathir Mohamed, mengatakan bahwa kedua belah pihak masih intens berkomunikasi.

“Negoisasi difokuskan soal biaya untuk menggelar balapan selama tiga tahun ke depan. Kami ingin memperpanjang kerja sama ini. Kami jelas ingin mempertahankan tradisi F1 di Malaysia,” ungkap Mahathir seperti dikutip dari PaddockTalk, Rabu, 25 Maret 2015.

“Tapi, kami juga harus mempertimbangkan kondisi ekonomi. Sampai sekarang belum ada kesepakatan yang tercapai,” tegasnya.

Di sisi lain, Mahathir juga mengonfirmasi kalau tim juara bertahan Mercedes telah memperpanjang kontraknya dengan Petronas, perusahaan minyak milik pemerintah Malaysia.

“Berita bagusnya adalah Petronas telah memperpanjang kerjasama dengan Mercedes untuk tiga tahun lagi. Semoga dalam waktu dekat ini ada berita bagus lainnya,” tutupnya.

Dalam kabar lainnya, walau F1 sukses menarik minat banyak orang, namun tidak serta merta membuatnya sudah sempurna.

sumber : crash, planetf1 dan kontributor “nuga” di KL

Tags : slide